ITSI Medan

Ciptakan Mesin Flaser untuk Buat Sirup Salak Cair, Dosen ITSI Menang Hibah DRTPM Kemendikbudristek

Kembangkan mesin Flaser Pembuat Sirup Salak Cair, Dosen ITSI berhasil memenangkan hibah PkM dari DRTPM Kemendikbudristek RI 2024.

Editor: Ilham Akbar
Istimewa
Dosen Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) berhasil memenangkan hibah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk periode 2024. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dosen Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) berhasil memenangkan hibah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk periode 2024. Hibah ini berfokus pada skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dengan ruang lingkup pemberdayaan kemitraan masyarakat.

Dalam program ini, Dosen ITSI berkolaborasi dengan Pemuda Tani Indonesia DPC Padangsidimpuan untuk memberdayakan petani salak di Desa Parsalakan, Kecamatan Padangsidimpuan Utara. Tim pengabdian masyarakat terdiri dari tiga dosen, yaitu Tifany Zia Aznur, S.P., M.Si selaku ketua pengusul, serta Ir. Muhammad Syukri, S.T., M.T (Dosen Teknik Kimia ITSI) dan Delyana Rahmawany Pulungan, S.E., M.Si (Dosen Agribisnis ITSI) sebagai anggota.

Kegiatan ini melibatkan pelatihan dan kunjungan langsung ke petani salak pada Minggu, 13 Oktober 2024, dengan tema "Implementasi Flavoured Liquid Syrup Maker (FLASER) sebagai Upaya Pemanfaatan Buah Salak Menjadi Flavoured Liquid Syrup di Kecamatan Padangsidimpuan Utara." Narasumber dalam pelatihan ini adalah Ibu Dina Arfianti Saragih, S.P., M.Sc, yang merupakan Dosen Agribisnis ITSI. Hadir pula Kepala Dusun Huta Lambung II, pemangku adat setempat, dan para petani salak, serta Tim Pemuda Tani Indonesia DPC Padangsidimpuan.

Mesin Flasher 2

Dalam kegiatan tersebut, Tim PKM yang didampingi mahasiswa ITSI pertama kali mengadakan diskusi dengan para petani mengenai potensi pengolahan buah salak menjadi produk bernilai tambah, yaitu sirup cair. Inovasi yang ditawarkan adalah pemanfaatan buah salak sebagai bahan baku sirup cair menggunakan alat Flaser (Flavoured Liquid Syrup Maker). Alat ini terdiri dari mesin penggilingan buah, saringan, dan mesin pencampur yang mengolah sari buah salak dengan larutan gula menjadi sirup cair.

Prosesnya dimulai dengan memasukkan buah salak ke dalam mesin penggilingan untuk mendapatkan sari buah. Sari ini kemudian dipisahkan dari ampas melalui saringan, lalu dicampur dengan larutan gula dalam mesin pencampur hingga menghasilkan sirup cair.

Kegiatan PKM ini dinilai sangat bermanfaat bagi petani salak di Parsalakan. Diharapkan para petani dapat memanfaatkan mesin Flaser secara optimal guna meningkatkan pendapatan ekonomi mereka. Dalam sambutannya, Kepala Dusun Huta Lambung II memberikan apresiasi atas upaya pemberdayaan ini.

Mesin Flasher 3

Acara diakhiri dengan serah terima alat Flaser dari Tim Dosen kepada mitra yang diwakili oleh Ketua Pengusul PKM, Tifany Zia Aznur, dan Ketua Pemuda Tani DPC Padangsidimpuan, Ruly Paisal, S.P., serta disaksikan oleh Kepala Dusun Huta Lambung II.

Ke depannya, Tim Dosen ITSI berkomitmen untuk terus mendampingi mitra dan para petani dalam proses produksi sirup salak, termasuk pelatihan pengemasan, desain kemasan, pendaftaran merek, hingga pengurusan izin usaha UMKM seperti P-IRT guna mendukung pemasaran produk sirup cair salak secara lebih luas.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved