Berita Viral
Sopir Taksi Online Kuak Upaya Oknum Polisi Demi Damai, Ajak ke Pojokan: LP Kita Gak Dibikinin
Sampai kemudian satu dari dua orang itu yang menentukan uang damai sebesar Rp5 juta. Lalu ia dibawa ke ruangan lain. Di sana uang damai jadi Rp2 juta.
TRIBUN-MEDAN.com - Sopir taksi online kuak upaya oknum polisi demi damai.
Ia diajak ke pojokan dan uang damai yang dijanjikan tak sesuai nominal.
Baru terungkap ternyata penumpang yang tonjok sopir driver taksi online sempat memberi uang damai.
Baca juga: Cegah TPPO dan TPPM, Kanim Belawan Berikan Sosialisasi Kepala Lingkungan di Medan Marelan
Nominal uang damai tersebut bahkan tidak sesuai dengan perjanjian awal antara driver taksi online dengan polisi.
Sopir taksi online Rizki Fitrianda mengalami kekerasan oleh Kasubdit Penegakan Hukum Direktorat Lantas Polda Maluku, Kompol Bambang Surya Wiharga.
Dikutip Tribun-medan.com dari TribunnewsBogor.com, Bambang menonjok Rizki pada Minggu (31/10/2024).
Hari itu juga Rizki langsung melaporkan Bambang ke Polda Metro Jaya.
Baca juga: Lapas Gunungsitoli Gandeng BPBD Gunungsitoli Sosialisasi Langkah Strategis Mitigasi Gempa Megathrust
Sesampainya di sana, Rizki justru mendapat perlakuan tak biasa.
"Saya dibawa ke ruangan, dikasih nasi, dikasih minum. Dua orang ngajak duduk," katanya.
Oleh kedua orang tersebut Rizki dianggap tak sepatutnya melapor.
"Bang maaf nih luka abang kan gak gores atau luka dalam, di sini kita nyari damai aja lah," katanya.

Rizki lantas menjadi bingung karena tujuannya untuk mencari keadilan.
"Saya mikir kan, tujuan ke polda mau ngelapor. LP kita gak dibikinin, waktu kita diabisin," katanya.
Sampai kemudian Rizki Fitrianda diarahkan untuk menentukan uang damai.
"Berapa bilang aja. saya mikir, saya bukan nyari itu, sebut aja," katanya.
Sampai kemudian satu dari dua orang itu yang menentukan uang damai sebesar Rp 5 juta.
Baca juga: Pameran Nasional Filateli 2024, Ilyas Sitorus : Kekayaan Budaya, Tradisi dan Momen Penting
"Bapak itu nentuin harganya. Itung-itung deh mas berapa biaya pengobatan, buat nambah-nambah. Rp 5 juta katanya. Saya pusing dan ditekan terus menerus, lama itu. saya iya in aja lagi. ya udah pak terserah," kata Rizki.
Setelah itu Rizki dibawa ke ruangan lain.
Di sana uang damai justru berubah lagi menjadi Rp 2 juta.
"Tiba di dalam Rp 2 juta katanya. turun. kalau masnya kekeuh mau ngelaporkan bakal sibuk abis waktu. Dengan terpaksa, karaena saya juga psuing. disuruh bikin surat gitu," katanya.
Selesai tanda tangan Rizki sungguh kaget tiba-tiba Kompol Bambang Surya Wiharga datang.

"Kaget dia datang terus disuruh salaman sama ibu yang rambut panjang. salaman, foto," katanya.
Kompol Bambang kemudian mengajak Rizki Fitrianda sopir taksi online untuk minta maaf.
"Saat itu gak ada. diam-diaman aja. dia disuruh sama ibu rambut panjang suruh salaman. Saya dipanggil ke pojokan baru dia minta maaf ke pojokan. Gengsi kali yah. minta maaf, kalau Alpard itu kalau kurang kabarin aja," katanya.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, mengatakan kasus pemukulan terjadi pada hari Kamis, (31/10/2024), sekitar pukul 17.00 WIB.
Baca juga: Lapas Gunungsitoli Gandeng BPBD Gunungsitoli Sosialisasi Langkah Strategis Mitigasi Gempa Megathrust
Korban yang bernama Rizki Fitrianda membuat laporan polisi di Polres Metro Jakarta Selatan pada hari Sabtu, (2/11/2024).
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, pelaku marah lantaran permintaan mengubah rute ditolak korban.
"Pelaku marah saat akan mengubah rute tujuan awal sehingga sampai kendaraan (korban) menabrak mobil di depannya," bebernya, Senin, (4/11/2024), dikutip dari Tribun Jakarta.
Kasus pemukulan mengakibatkan pipi korban memar.
Baca juga: BKD Sumut Catat 8.437 Pelamar Rampung Ikuti SKD CPNS
"Kemudian pelaku langsung keluar turun dari mobil."
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Aries Aminullah, menyatakan Bambang Surya Wiharga telah dicopot dari jabatannya setelah melakukan aksi pemukulan di Jakarta.
"Baru saja dicopot sore ini sekitar sejam lalu oleh Bapak Kapolda Maluku," ungkapnya
Menurutnya, pencopotan ini bagian dari komitmen Kapolda Maluku dalam menindak anggota yang melanggar.
"Itu sudah menjadi komitmen Bapak Kapolda bahwa siapa pun anggota yang membuat pelanggaran pasti akan ditindak tegas, tidak ada kompromi itu," kata Aries.
Dia berharap kasus yang menimpa Bambang dapat menjadi pengingat anggota polisi di Maluku untuk selalu disiplin.
"Intinya dari Bapak Kapolda sudah tegaskan akan menindak setiap anggota yang membuat pelanggaran, pasti ditindak tegas. Jadi jangan ada yang coba-coba membuat pelanggaran," katanya.
(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.