Berita Viral

Sosok Sunardi Berusia 70 Tahun yang Bangun Jembatan Rp 250 Juta karena Tetangga Menutup Jalan

Sosok Sunardi (70) yang bangun jembatan Rp 250 juta viral di media sosial.

|
Editor: AbdiTumanggor
Tribun Sumsel
Sosok Sunardi bangun jembatan Rp 250 juta 

TRIBUN-MEDAN.COM - Sosok Sunardi (70) yang bangun jembatan Rp 250 juta viral di media sosial.

Sunardi adalah warga Kelurahan Demaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Sudah puluhan tahun, Sunardi tinggal di bantaran sungai kanal Kelurahan Demaan.

Namun, beberapa waktu belakangan, ia berselisih dengan tetangganya bernama Supardi.

Baca juga: Sosok Oma Metia, Anak Pejabat Polisi di Era Jenderal Hoegeng Hidup Terlunta dan Memprihatinkan

Akses jalan satu-satunya menuju ke rumah ditutup oleh Supardi, yang belakangan ini terganggu dengan suara motor di malam hari.

Sebab, Supardi memiliki cucu yang masih kecil.

Ketika waktu istirahat tiba, Supardi kerap resah, karena ada motor mondar-mandir dengan suara berisik.

Karena alasan itu pula, jalan menuju rumah Sunardi, yang tak lain merupakan sisa tanah milik Supardi akhirnya ditutup.

Akibat penutupan jalan ini, Sunardi kehilangan akses menuju rumahnya.

Ia terpaksa menyeberangi sungai dengan rakit.

Baca juga: Sosok dan Biodata Marselino Ferdinan, Penentu Kemenangan Indonesia saat Lawan Arab Saudi

Karena sudah berusia lanjut, akhirnya anak-anak Sunardi bersepakat membangun sebuah jembatan untuk akses menuju ke rumahnya.

Kisah ini pun kemudian viral.

Banyak yang penasaran, kenapa Sunardi dan keluarga tidak pindah saja dari bantaran sungai itu.

Padahal, bila dihitung-hitung, ada baiknya membantun rumah lagi dengan uang Rp 250 juta.

Namun, hal itu tidak dilakukan.

Baca juga: 5 Fakta Menarik Tentang Sosok Septi Pengamen Cantik di Blok M yang Lagi Viral

Sunardi dan keluarga justru memilih bangun jembatan Rp 250 juta melintasi sungai.

Kondisi jembatan senilai Rp 250 juta yang dibangun satu keluarga penghuni bantaran Sungai Kanal, Kelurahan Demaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Selasa (19/11/2024).
Kondisi jembatan senilai Rp 250 juta yang dibangun satu keluarga penghuni bantaran Sungai Kanal, Kelurahan Demaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Selasa (19/11/2024).(DOKUMEN BHABINKAMTIBMAS DEMAAN)

Lantas, seperti apa sosok Sunardi?

Sosok Sunardi

Sunardi kini sudah berusia 70 tahun. 

Ia memiliki sejumlah anak, yang beberapa diantaranya terbilang cukup sukses.

Anak-anak Sunardi ada yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jepara.

Ada juga yang menjadi pengusaha.

Baca juga: Sosok Ririe Fairus, Korban Perselingkuhan Nissa Sabyan Ungkap Kabar Terbaru Eks Suami

Soal kehidupan pribadi Sunardi, ia sudah puluhan tahun tinggal di bantaran sungai itu.

Namun, kini Sunardi dan keluarga bangun jembatan Rp 250 juta dari uang sendiri. 

Jembatan yang terbuat dari konstruksi besi ini memiliki panjang 22 meter dan lebar 15 meter, dibangun di belakang rumah mereka untuk melintasi sungai.

Adapun royek ini dimulai pada 23 Agustus 2024 dan saat ini sudah mencapai 90 persen, hanya menyisakan pemasangan lantai dan pagar samping.

Uang sebesar Rp 250 juta untuk pembangunan jembatan disokong oleh anggota keluarga Sunardi yang berstatus mapan secara finansial.

Baca juga: Sosok Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Lion Air Resmi Jabat Dirut Garuda Indonesia

Awal Mula Bangun Jembatan

Selama 27 tahun, keluarga Sunardi, yang tinggal di bantaran Sungai Kanal di Kelurahan Demaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, telah menggunakan akses jalan yang merupakan sisa tanah milik tetangganya berinisial Supardi.

Namun, sejak Agustus 2024, SP menutup jalan selebar satu meter tersebut dengan alasan ketidaknyamanan dan berencana membangun tembok di atas tanahnya.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Demaan, Polsek Jepara, Bripka Suyoko mengatakan, keluarga Sunardi tidak memiliki pilihan lain untuk keluar masuk rumah selain menyeberangi sungai menggunakan rakit.

"Berhubung sudah tidak ada kecocokan, akhirnya mulai Agustus 2024, SP memberikan waktu 2 tahun untuk bisa melewati jalan itu."

"Namun, karena keluarga Sunardi sudah tidak berkenan lewat, mereka memutuskan untuk membangun jembatan," kata Suyoko saat dihubungi melalui telepon, Selasa (19/11/2024) malam. Dikutip dari Kompas.com

Sempat upaya mediasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian tidak membuahkan hasil, karena kedua belah pihak tidak ingin bertemu.

Alasan Sunardi Ogah Pindah

Meskipun menghadapi masalah akses, keluarga Sunardi memilih untuk tetap tinggal di rumah yang telah menjadi saksi sejarah hidup mereka.

"Kenapa tidak pindah saja? Karena rumah itu menyimpan kenangan sejak kecil dan orangtuanya masih nyaman tinggal di situ," imbuhnya.

Suyoko berharap masyarakat dapat menyikapi masalah ini dengan bijak dan tidak memperpanjang konflik antara kedua keluarga.

Mereka juga tidak mempermasalahkan situasi ini, tetapi karena sudah viral, kedua belah pihak merasa terganggu.

"Karena beberapa kali saya tembusi, mereka tidak mau masalah ini berkepanjangan, apalagi masuk medsos. Tapi berhubung sudah viral akhirnya kedua belah pihak merasa terganggu," pungkas Suyoko.

PENAMPAKAN Keluarga Sunardi Naik Rakit Saat Akses ke Rumahnya Ditutup Tetangga hingga Bangun Jembatan Rp250 Juta
PENAMPAKAN Keluarga Sunardi Naik Rakit Saat Akses ke Rumahnya Ditutup Tetangga hingga Bangun Jembatan Rp250 Juta (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Pengakun Pemilik Tanah

Sementara, Supardi tetangga pemilik tanah menjelaskan bahwa penutupan jalan akses menuju ke rumah Sunardi pada 19 Agustus 2024 lalu.

Penutupan itu dilakukan sekitar 2 hari saja, setelahnya dibuka kembali.

Ia mengatakan bahwa penutupan jalan itu lantaran tetangganya ketika menaiki sepeda motor kencang hingga tengah malam.

Padahal dirinya memiliki cucu yang masih kecil. 

"Berulang kali saya buka pintu tidak ditutup. Terus keluar masuk naik motor kencang. Naik motor itu kencang," ungkapnya.

Bagi dia, permasalahan ini jika dibiarkan akan berlarut-larut hingga akhirnya pihak keluarga, memberikan waktu selama 2 tahun membuka jalan, setelah itu akan ditutup. 

"Kami akan buat perjanjian tertulis 2 tahun jalan ini digunakan silakan. Jadi 2 tahun dibuka. Terserah itu nanti monggo atau pindah. Mereka bangun jembatan kami tidak tahu," tuturnya.

Kata DPUPR Jepara

Sementara, Kepala DPUPR Jepara membenarkan soal pembangunan tersebut.

Ary mengatakan bahwa pembangunan jembatan privat ini berawal dari perselisihan dengan tetangga yang menutup akses jalan keluarga Sunardi ke Jalan Dr Wahidin ditutup oleh Supardi.

Namun kini pihaknya mengatakan akses jalan yang telah ditutup kini dibuka kembali oleh pemilik tanah.

"Saat ini sudah tidak ada penutupan (sudah dibuka) oleh pemilik tanah di depannya," kata , Ary Bachtiar kepada Tribunjateng, Rabu (20/11/2024).

Ia menjelaskan bahwa Sunardi pernah mengajukan rekomendasi untuk membangun jembatan, sudah dilakukan cek ke lapangan dan sedang proses kajian, tetapi baru proses pengkajian sudah membangun jembatan.

"Sesuai ketentuan membangun jembatan pribadi di sempadan sungai tidak diperbolehkan tanpa izin," ucapnya.

Hal ini karena sempadan sungai merupakan kawasan yang diatur hukum untuk melindungi fungsi ekosistem sungai.

Dia menjelaskan bahwa untuk proses perijinan harus melalui proses kajian kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang, status tanah dan  kajian lingkungan.

"Saat ini keberadaan jembatan tersebut masih dikaji, termasuk konsultasi dengan BBWS Pemali Juana terkait dengan aset tanahnya," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Sunardi (70) terpaksa membangun jembatan sendiri untuk akses ia dan keluarganya lewat belakang rumahnya di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Tidak tanggung-tanggung, keluarganya membangun jembatan itu senilai Rp 250 juta karena jalan di depan rumahnya ditutup tetangga, pemilik tanah.

Rumahnya terletak di bantaran sungai di Kelurahan Demaan, Kabupaten Jepara. 

Dia membangun jembatan berkonstruksi besi sepanjang 22 meter dan lebar 1,5 meter melintasi sungai. 

Awal perkara Aksi ini bermula pada Agustus lalu saat tetangganya, SP menutup jalan selebar 1 meter dengan alasan kurang nyaman dan berencana menutup tanahnya dengan tembok.

Sejak akses jalan ditutup, keluarga Sunardi tidak memiliki pilihan lain selain menyeberangi sungai dengan rakit untuk keluar masuk rumah mereka. 

Keluarga Sunardi, yang terdiri dari lima kepala keluarga, tinggal di dua bangunan rumah di bantaran Sungai Kanal, tepat di belakang rumah SP.

"Berhubung sudah tidak ada kecocokan, akhirnya mulai Agustus 2024, SP memberikan waktu 2 tahun untuk bisa melewati jalan itu. Namun, karena keluarga Sunardi sudah tidak berkenan lewat, mereka memutuskan untuk membangun jembatan."

Upaya mediasi sudah dilakukan, namun kedua pihak sama-sama tidak menemukan titik tengah.

(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved