Debat Terakhir Pilwalkot Medan

Kritik Program UHC Plus Makan Siang Didebat Walikota Medan, Ridha: Itu Program BKM

Menurut Ridha program UHC adalah cara terakhir untuk membantu masyarakat yang sakit.

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor urut satu Rico Waas (dua kanan)-Zakiyuddin (kanan), paslon nomor urut dua Prof Ridha Dharmajaya(tiga kiri)-Abdul Rani (tiga kanan), dan pasangan nomor urut tiga Hidayatullah (kiri)-Yasir Ridho saat mengikuti debat publik ketiga di Hotel Grand Mercure, Medan, Jumat (22/11/2024). Debat publik terakhir tersebut mengusung tema Menyerasikan Pelaksanaan Pembangunan Daerah Kota Medan dengan Pemprov Sumut Serta Nasional, dan Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Kebangsaan. 

TRIBUN- MEDAN. com, MEDAN- Calon Walikota Medan nomor urut 2, Ridha Dharmajaya mengkritik program Universal Health Coverage (UHC)  yang dibanggakan oleh dua calon Walikota, Rico Waas dan Hidayatullah. 

Hal itu disampaikannya dalam debat pamungkas calon Walikota Medan. Guru besar Universitas Sumatera Utara itu mengatakan, bila program UHC yang banggakan Rico dan Hidayatullah telah dilakukan jauh hari, bahkan oleh Badan Kemakmuran Masjid (BKM) . 

"UHC sepertinya selalu jadi program paslon 1 dan 3, bahkan ada yang plus makan siang gratis,  kalau Rumah Sakit Adam Malik itu namanya program BKM Masjid Nurul Iman," kata Ridha, Jumat (22/11/2024). 

Menurut Ridha program UHC adalah cara terakhir untuk membantu masyarakat yang sakit.

Namun sebagai negara, sebaiknya pemerintah berfikir untuk membuat masyarakatnya tetap sehat. 

"Apa yang kita berikan karena UHC adalah pelampung di pesawat yang setiap penumpang tidak mau memakainya," kata Ridha. 

"Seharusnya pemerintah hadir untuk menjaga rakyatnya tetap sehat bukan menunggu rakyatnya sakit. Hari ini angka kanker tertinggi di Indonesia adalah kanker payudara. Di dunia juga sama tapi angka kematian di Indonesia 3 kali lipat dibanding dunia problemnya apa karena tidak berfikir program kesehatan yang bapak sampaikan itu adalah pengobatan nunggu sakit baru diobati," kata Ridha.

Pernyataan Ridha lalu ditanggapi oleh Hidayatullah. Menurutnya program UHC plus yang mereka canangkan dengan program makan siang gratis adalah untuk masyarakat. 

"UHC plus yang kami tawarkan populer dengan plusnya adalah makan siang. Tapi plus plus lain itu adalah laporan masyarakat ke anggota DPRD di Medan bahwa sering kepada keluarga pasien itu diminta untuk beli obat sendiri yang tidak ditanggung oleh BPJS, maka plus berikutnya hari ini kami sampaikan adalah kita hadir untuk membayar apa yang hrus dibayar keluarga pasien tapi tidak ditanggung BPJS," kata Hidayatullah.

Sementara itu, Rico menjawab pernyataan Ridha dengan mengatakan bila UHC premium yang mereka tawarkan adalah untuk peningkatan kesehatan masyarakat. 

"UHC premium sama seperti berobat pakai KTP, tapi jaminannya dapat kamar langsung, saat itu juga, sakit tidak boleh ditunda tunda harus dapat ditangani, kalau tidak dapat kelas tiga, naikkan ke kelas dua itu wajib hukumnya," kata Rico. 

Rico mengatakan, akan meningkat pelayanan kesehatan melalui proses UHC dengan program peningkatan fasilitas. 

"UHC premium itu jug puskesmas rasa rumahsakit lalu juga jemput pasien lansia ke rumahnya ambulance puskesmas 24 jam gratis," kata dia. 

(cr17/tribun-medan.com) 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved