Berita Viral

Korban Longsor Sibolangit, Jenazah Anggya Firgantara Sinaga Ditemukan, Sempat Hubungi Keluarga

Petugas kembali mengevakuasi korban longsor di Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang.

|
Editor: AbdiTumanggor
Fb
Potret Anggya Firgantara Sinaga, mahasiswi STIKES St Elisabeth Medan, semasa hidupnya. (FB) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Petugas kembali mengevakuasi korban longsor di Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (28/11).

Menurut Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arief Setyawan, siang ini ada dua orang korban yang ditemukan dibalik timbunan longsor. 

Kedua korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. "Hari ini kita mengevakuasi dua orang korban, kondisinya meninggal dunia," kata Gidion saat diwawancarai di lokasi kejadian, Kamis (28/11/2024).

Adapun data kedua korban terbaru yang tadi ditemukan dan dievakuasi tim gabungan, yaitu Marta Damayanti Sinaga berusia 23 tahun, warga Par Balohan, Kecamatan Palipi, Kabupaten Samosir.

Kemudian, Anggya Firgantara Sinaga yang berusia 21 tahun warga Desa Sinaga Uruk, Kecamatan Palipi, Kabupaten Samosir. 

Salah satu korban atas Anggya Firgantara Sinaga, merupakan mahasiswi STIKES St Elisabeth Medan.

Kabar penemuan jenazah Anggya Firgantara Sinaga juga dibagikan sanak keluarganya di media sosial.

"RIP adik ku Anggya Firgantara Sinaga 

Tadi selepas melayat ke rumah duka @Laurensius Sihombing, saya membaca di group WA keluarga, ada borunya Lae ku, belum ditemukan di lokasi longsor Sembahe.

Saya langsung berangkat ke Huta Simanampang-Sinaga Uruk, untuk memastikan kebenaran berita tsb.

Saya langsung salami Lae dan Inang bao, dan menanyakan kabar terkini.

Lae ku itu, menceritakan bahwa pada tanggal 26/11/2024 sekitar pukul 24.00 wib, mereka masih berkomunikasi lewat telpon.

Si adek ini cerita, bahwa mobil rombongan mereka, tidak bisa lewat karena tanah longsor di sekitar Sembahe.

Atas penjelasan adik ku ini, Lae ( bapaknya) menyuruh agar menjauh dari lokasi.

Hitungan detik, komunikasi mereka terputus sampai tadi, saya tiba di rumah mereka.

Saya pun langsung menghubungi Punguan Borsak Sirumonggur wilayah Medan, Sekjen PTSSB dan memposting di Group Alumni FP USU dan group WA lainnya, meminta bantuan.

Dari waktu ke waktu saya menanyakan perkembangan pencarian.

Pukul 13.18 wib, Lae Jusen Sinaga mengabari bahwa jenazah adik ku ini sudah ditemukan.

Keluarga besar Lae ku, histeris mendengar kabar ini. Adik ku ini tidak lama lagi tamat dari STIKES St. Elisabet, Medan.

Pupus sudah impian orang tuanya.

Akhir kata, saya mewakili keluarga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, yang telah membantu, adik ku ini dapat ditemukan."

Demikian unggahan akun @Sagetsi Sihombing melalui grup Facebook Menuju Samosir Maju, Kamis (28/11/2024).

Petugas gabungan masih berada di lokasi longsor di Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, untuk mengevakuasi dan mencari korban yang masih belum ditemukan, Kamis (28/11/2024).
Petugas gabungan masih berada di lokasi longsor di Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, untuk mengevakuasi dan mencari korban yang masih belum ditemukan, Kamis (28/11/2024). (HO)

Sudah 9 Jenazah Ditemukan

Sejak Rabu (27/11/2024) kemarin hingga siang ini, Kamis (28/11/2024), sudah ada 9 korban meninggal dunia yang berhasil ditemukan dan dievakuasi.

"Kalau jumlah korban meninggal dunia yang sudah berhasil dievakuasi kemarin sebanyak tujuh orang. Hari ini ada 2 orang lagi,"kata Kombes Pol Gidion Arief Setyawan, Kamis.

"Seluruh korban kemarin sudah diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing, setelah dilengkapi berita acara," sambungnya.

Kombes Gidion menyampaikan, selain ada korban meninggal dunia. Puluhan warga juga mengalami luka akibat musibah longsor ini.

"Korban luka-luka sudah menjalani perawatan di Rumah Sakit Adam Malik. Total ada 20 orang korban luka. Mereka sudah mendapatkan perawatan intensif," ujarnya.

"Informasi terakhir dari dokter, mereka (korban luka) sudah dapat langsung pulang atau rawat jalan karena luka ringan, tidak berat," lanjut Gidion.

Lebih lanjut, ia memastikan penanganan terhadap para korban meninggal dunia maupun luka-luka akan dilakukan secara maksimal. 

Daftar 7 korban meninggal dunia yang ditemukan sebelumnya pada Rabu (27/11/2024):

1. Dimas Nansyah Putra Solin (18) warga Pematang Siantar

2. Jesica Adriani Hutapea (20) warga Medan

3. Martin Sinulingga (57) warga Desa Lingga

4. Laurensius Sihombing (20) warga Samosir

5. Rosmita Br Tarigan (46) warga Desa Batu Mbelin

6. Hardiansyah (33) warga Desa Perumnas Simalingkar

7. Yohana Tuti Sitohang (22) warga Samosir. 

Saat ini, pihak kepolisian bersama tim gabungan masih melakukan penyisiran kembali di lokasi kejadian, untuk melakukan evakuasi barang-barang milik korban seperti mobil, serta pembersihan material.

Selain itu juga, petugas juga masih melakukan upaya pembersihan lokasi serta pencarian korban lainnya dengan mempergunakan alat berat.

"Lokasi longsor ini masih belum dapat dilalui kenderaan, baik itu kendaraan roda dua maupun roda empat," pungkasnya.

Jalan Medan Berastagi Masih Putus

Arus lalulintas Medan - Berastagi masih terputus, akibat bencana longsor yang terjadi, sejak Rabu (27/11/2024) kemarin.

Menurut Kombes pol Gidion Arief, sampai siang ini petugas gabungan masih berupaya melakukan evakuasi.

Katanya, di sepanjang Jalur Medan - Berastagi, tepatnya di kawasan Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, terdapat sejumlah titik longsor.

"Hari ini sama-sama pak Dandim Deli Serdang melakukan pengecekkan di titik-titik yang menjadi tempat kejadian," kata Gidion, Kamis (28/11/2024).

"Analisis kita ada sekitar tiga kilometer dan ada lebih dari lima titik (longsor) dan hari ini fokusnya pada evakuasi kendaraan," sambungnya.

Gidion menyampaikan, saat ini masih ada sejumlah kendaraan yang masih tertimbun akibat longsor.

Selain itu, beberapa warga juga menjadi korban dalam musibah longsor yang terjadi.

"Kemarin sudah evakuasi beberapa korban, hari ini ada evakuasi bus kemudian kendaraan yang masih tersangkut di titik longsor," sebutnya.

Dijelaskannya, sampai saat ini akses jalan Medan - Berastagi masih terputus dan sama sekali tidak bisa dilintasi.

"Terkendala putus dari bawah dan atas, maka kendaraan yang dari arah Sembahe kita turunkan. Lalu yang di atas kita naikan ke arah tanah Karo," ujarnya.

Lebih lanjut, Gidion menyampaikan bahwa, pihaknya akan membuka posko di sekitaran lokasi untuk memudahkan masyarakat yang mencari keluarganya yang menjadi korban.

"Kita akan bikin posko di sini, baik pelayanan terhadap orang hilang kemudian mungkin membutuhkan pelayanan kesehatan," pungkasnya.

(Cr11/Tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved