News Video

Dampak Jalur Medan-Berastagi Terputus, Armada Trayek Kabanjahe-Medan Terpaksa Putar Arah

Akibat cuaca buruk yang terjadi belakangan ini, jalur lintas dari Kota Medan menuju ke Kabupaten Karo terputus.

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Fariz

TRIBUN-MEDAN.COM, KARO - Akibat cuaca buruk yang terjadi belakangan ini, jalur lintas dari Kota Medan menuju ke Kabupaten Karo terputus. Hal ini, diketahui disebabkan karena terjadinya bencana tanah longsor yang terjadi di kawasan Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang yang membuat jalan utama lintas kabupaten hingga provinsi tersebut lumpuh. 

Kondisi ini, tentunya sangat mengganggu aktivitas masyarakat yang melintasi kawasan tersebut mulai dari sektor ekonomi hingga angkutan umum. Seperti halnya yang dialami oleh angkutan bus yang biasa melayani trayek perjalanan dari Kabanjahe menuju ke Kota Medan. 

Seperti pantauan www.tribun-medan.com, di Terminal Kabanjahe pada Kamis (28/11/2024) tampak aktivitas perjalanan penumpang yang akan menuju ke Kota Medan sedikit terganggu. Tampak juga, armada bus yang biasanya ramai menunggu penumpang terlihat menurun drastis dari bisanya yang membuat aktivitas di terminal yang berada di Jalan Veteran, Kabanjahe ini, lebih sepi. 

Berdasarkan informasi yang didapat, akibat bencana ini membuat bus-bus yang melayani perjalanan dari Kabanjahe menuju ke Kota Medan menjadi merubah arah perjalannya. Dari beberapa jenis armada yang ada, diketahui di antaranya memilih melintasi jalur alternatif Karo-Langkat bahkan ada juga yang memiliki melewati Kota Pematang Siantar. 

Seperti yang diungkapkan oleh Lemta Ginting yang merupakan mandor pool bus Almasar, mengungkapkan jika akibat tertutupnya jalur utama Medan-Berastagi ini sangat mengganggu aktivitas perjalanan bus. Dirinya menjelaskan, dari dua jalur yang ada menuju ke Kota Medan pihaknya memilih mengantar penumpang melalui Kota Pematang Siantar. 

"Sangat terganggu lah bang. Kalau kita dari Almasar, milih jalur dari Siantar terus tembus ke Medan. Ini pun sangat kurang penumpang, lebih dari 50 persen. Udah gitu armada kita biasanya 30 sampai 35 bus yang jalan, seperti hari ini cuma 14 kita yang jalan," ujar Lemta, saat ditemui di Terminal Kabanjahe. 

Ketika ditanya perihal alasannya, dirinya menjelaskan pihaknya melihat jalur dari Kota Pematang Siantar lebih aman dibandingkan melintasi jalur alternatif dari Kabupaten Karo menuju ke Kabupaten Langkat. Dimana, dirinya menjelaskan untuk jalur alternatif tersebut selain kondisi jalannya yang cukup sempit juga wilayahnya rentan terjadi bencana serupa. 

"Lebih aman dari Siantar, makanya kita pilih dari sana. Soalnya lewat Langkat juga kita khawatir longsor juga, makanya tadi sudah kita kabarin penumpang kalau kita lewat Siantar terus masuk jalan tol ke Medan," katanya. 

Seperti diketahui, perjalanan dari Kabupaten Karo menuju ke Kota Medan melintasi Kota Pematang Siantar harus memakan waktu yang lebih lama dibanding jalur utama. Hal ini dikarenakan jarak tempuh yang dijalani lebih jauh dimana jika melintasi jalan utama sepanjang 76 KM, sementara jika melintasi Kota Pematang Siantar lebih dari 200 KM. 

Melihat hal ini, dirinya menjelaskan pihaknya dari direksi terpaksa mengambil kebijakan dengan menaikkan harga ongkos. Dimana, jika biasanya ongkos dari Kabanjahe menuju Kota Medan di angka 25 ribu rupiah, kini ongkos terpaksa naik empat kali lipat yaitu 100 ribu rupiah. 

"Ongkos kita sekarang 100 ribu, karena kan jauh kita jalannya. Sudah gitu kita dari tol nanti begitu sampai Siantar langsung ke Medan. Tapi kita sudah kasih informasi ke masyarakat," katanya. 

Ketika ditanya apakah ada komplain dari penumpang dengan kenaikan ongkos ini, dirinya menjelaskan sampai saat ini semua penumpang sudah mengerti. Dan dikatakannya, dari semua penumpang naik merupakan warga yang memang benar-benar memiliki keperluan dan ingin mencari keamanan serta kenyamanan. 

"Kalau yang memang ngerti, mau langsung naik dia. Karena kan kita pastikan lewat jalan yang aman," ucapnya. 

Di tempat serupa, seorang warga yang berencana akan menuju ke Kota Medan Marsel Tarigan mengungkapkan ia sudah mengetahui jika ongkos bus menuju ke Kota Medan naik akibat jalan putus. Dirinya menjelaskan, tak mempermasalahkan kenaikan ongkos ini karena memang harus pulang ke Medan untuk kuliah. 

"Iya sudah tau naik bang, tapi ya mau gimana. Enggak masalah sih, yang penting aman jalannya," ujar Marsel. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved