Tak Tahan dengan Perlakuan Keluarga Suaminya, Wanita Ini Paksa Suami Memilih

TRIBUN-MEDAN.com - Viral curhat seorang wanita yang tidak disukai oleh keluarga suaminya.

Dia lelah dengan segala drama yang ditimbulkan karena hal sepele.

Dilansir dari mirror.co.uk, Rabu (27/11/2024) wanita itu berharap untuk disambut ke dalam keluarga pasangannya dengan tangan terbuka.

Dia menganggap bahwa inti dari pernikahan adalah menyatukan dua keluarga.

Dia awalnya berharap mertuanya senang menghabiskan waktu bersamanya.

Wanita itu senang diperlakukan sebagai anggota keluarga mereka yang sebenarnya.

Namun, wanita itu tidak mendapatkan perlakuan seperti yang dia harapkan.

Keluarga suaminya tidak menyukainya sama sekali.

Mereka membuat komentar yang tidak sopan tentang status pekerjaannya.

Mereka juga menuduhnya mencoba merebut suaminya dari mereka.

Dalam sebuah unggahan di Reddit, wanita itu membagikan kisahnya.

Dia menjelaskan bahwa dia dan suaminya telah menikah selama lebih dari satu tahun.

Keduanya memiliki seorang anak perempuan berusia enam bulan.

Dia juga mengatakan bahwa dia dulu dekat dengan mertuanya saat dia mulai berkencan dengan pasangannya.

Namun, hubungan mereka berubah menjadi buruk setelah menikah.

Pasangan tersebut memilih untuk menggabungkan nama belakang mereka menjadi nama baru untuk anaknya.

Keluarga suaminya tidak terima karena sang anak tidak mendapatkan nama belakang dari sang ayah.

Sekarang, menjelang Natal, wanita itu ingin menghabiskan liburan bersama keluarganya.

Wanita itu ingin berada di sana untuk Natal pertama putrinya.

Namun, keluarga suaminya menuduhnya memprioritaskan keluarganya di atas keluarga suami.

"Tahun lalu, saya tidak bisa mengikuti tradisi Natal mereka," ungkapnya.

"Saya harus tinggal di dekat rumah sakit karena kehamilan saya yang berisiko."

"Kakak ipar saya bahkan mengkritik saya, menyiratkan bahwa saya lemah."

"Dia mengatakan bahwa semua orang pernah hamil."

"Saya mengatakan kepada suami saya bahwa dia harus mengambil kendali untuk mengatur Natal bersama keluarganya."

"Dia menghubungi mereka, tetapi keluarganya sudah membuat rencana tanpa dia."

"Mereka mengharapkan kami untuk ikut saja."

"Kami tinggal jauh dari kedua keluarga."

"Kami yang mengorbankan waktu dan uang untuk bepergian," tambahnya.

Setelah terus-menerus berdebat dengan keluarga suaminya, wanita itu geram dan marah.

Dia mengatakan kepada suaminya jika dia tidak melawan orang tuanya, dia akan meninggalkannya.

Dia menjelaskan bahwa dia tidak ingin membesarkan putrinya di lingkungan yang tidak stabil.

Wanita itu merasa tidak dihormati oleh mertuanya.

"Sekarang suami saya dan orang tuanya sedang bertengkar," ungkap wanita itu.

"Ibunya berkata jika segala sesuatunya berjalan sesuai keinginan saya, itu adalah tanda bahaya bagi suami saya."

"Bahkan setelah semua ini, saya merasa bersalah dan bertanya-tanya apakah saya orang yang jahat," tambahnya.

Para warganet di unggahan tersebut dengan cepat membagikan pendapat mereka.

Hampir semua orang berpihak pada wanita tersebut.

Banyak yang mengatakan bahwa bayi dan suaminya harus didahulukan sebelum keluarga besar dari kedua belah pihak.

"Ini adalah tanggung jawab suami Anda untuk menangani keluarganya. Seluruh keluarganya adalah pengganggu," ungkap warganet pertama.

"Keputusan Anda benar untuk melindungi keluarga Anda," tambah warganet kedua.

(mag/vania elisha/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan