Sumut Terkini

PUPR Sumut Rencanakan Potong Tebing Sembahe-Berastagi, Antisipasi Longsor dan Banjir

Pemotongan jalur tebing di Sembahe-Berastagi direncanakan untuk antisipasi longsor dan banjir di Kecamatan Sibolangit.

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/HO
Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi di Wilayah Sumatera Utara (Sumut) yang diselenggarakan di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sumut, Jalan Ngalengko No. 1, Medan, Selasa (3/12/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pemotongan jalur tebing di Sembahe-Berastagi direncanakan untuk antisipasi longsor dan banjir di Kecamatan Sibolangit.

Rencana ini dibahas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) bersama dengan pihak terkait. 

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumut, Mulyono pada rapat koordinasi penanganan bencana hidrometeorologi di Aula BPSDM Sumut, Jalan Ngalengko, Medan, Selasa (3/12/2024).

Mulyono mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) terkait kawasan rawan longsor di sepanjang Jalan Medan-Berastagi.

Diketahui, jalan Medan-Berastagi masuk ke dalam jalan nasional, oleh sebab itu, berkoordinasi dengan Kementerian PUPR sangat penting.

“Ada beberapa solusi, salah satunya yaitu membuat shortcut kawasan rawan longsor untuk beberapa tikungan, untuk menghindari longsor, hal ini sudah dalam kajian BBPJN bagaimana mengantisipasi longsoran yang terjadi,” ungkap Mulyono.

Pihaknya bersama dengan BBPJN juga berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, untuk mendapat izin melakukan aktivitas di kawasan cagar alam terkait antisipasi longsor tersebut. 

"Ada solusi yaitu memotong tebing dan membuat tembok penahan tanah yang ada di sisi rawan longsor. Maka terkait longsoran yang berdampak pada lalu lintas angkutan jalan, meliputi banyak kajian, maka perlu kolaborasi antara bidang geologi, yang menangani jalan, hingga instansi lainnya seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," kata Mulyono. 

Senada dengan Mulyono, Penjabat (Pj) Bupati Deliserdang, Wiriya Alrahman mengatakan, memotong tebing di kawasan rawan longsor adalah salah satu solusi yang bisa diterapkan guna mengantisipasi kejadian longsor.

Diketahui kejadian longsor di kawasan tersebut sudah sering terjadi disebabkan kemiringan tebing tersebut mencapai 45 derajat. 

“Dan dilihat dari kasat mata jenis tanahnya seperti lempung, sedikit curah hujan tinggi maka terjadi longsor, untuk itu kami sarankan bagaimana kemiringan tebing ini harus dikurangi di bawah 45 derajat yaitu dengan cara cutting (pemotongan),” kata Wiriya. 

Sebagai informasi longsor terjadi di jalur Medan-Berastagi memakan korban jiwa sebanyak 10 orang dan 23 orang luka-luka. Jalur tersebut sempat ditutup sejak 26/11/2024 selama beberapa hari dan baru dibuka untuk dilalui kendaraan pada Senin (2/12/2024). 

(Dyk/Tribun-Medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved