TRIBUN WIKI

Profil Hendra Setiawan, 'Maestro' Bulu Tangkis Indonesia Umumkan Pensiun Sebagai Atlet Badminton

Hendra Kurniawan merupakan seorang maestro bulu tangkis Indonesia. Ia lahir di Pemalang, Jawa Tengah pada 25 Agustus 1984. 2024 umumkan pensiun.

Editor: Array A Argus
iMSPORT.TV
Hendra Kurniawan legenda bulu tangkis Indonesia 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Hendra Kurniawan, legenda dan maestro bulu tangkis Indonesia mengumumkan diri akan pensiun sebagai atlet badiminton.

Pengumuman itu disampaikan Hendra Kurniawan di akun Instagram pribadinya @hendrasansan.

Hendra bilang, setelah 35 tahun di dunia olahraga badminton, ia pun akhirnya memutuskan diri hengkang dari olahraga yang telah membesarkan namanya tersebut.

Sontak, kabar ini pun menuai beragam respon dari para pebulu tangkis, termasuk sejumlah atlet dunia.

Baca juga: Profil Muhammad Rian Ardianto, Pebulu Tangkis yang Resmi Persunting Ribka Sugiarto

"35 tahun sudah saya berada di dalam dunia badminton. Saya rasa saat ini adalah saat yang tepat untuk memutuskan bahwa saya akan mengakhiri karier saya sebagai atlet Badminton. Indonesia Master 2025 akan menjadi turnamen terakhir saya.
Terimakasih kepada Tuhan karena saya diberi kesempatan bisa bermain sampai sejauh ini dan semua impian saya di dunia Badminton sudah tercapai.

Terimakasih untuk semua partner saya, khususnya alm.Kido & Ahsan yang sudah berjuang bersama.
Terimakasih untuk PBSI, klub saya JayaRaya, semua sponsor khususnya Victor dan Waroeng Steak&Shake, semua pelatih dan teman2 ganda putra.

Terimakasih banyak untuk semua fans yang selalu mendukung saya dari dulu sampai sekarang.
Dan terimakasih buat keluarga besar saya, terutama istri saya yang selalu men-support saya dalam keadaan apapun.

Baca juga: Profil Satoru Mochizuki, Pelatih Timnas Putri Bawa Garuda Pertiwi Lolos Final Piala AFF Wanita 2024

Sampai ketemu di Indonesia Master 2025," tulis Hendra Kurniawan.

Anders Skaarup Rasmussen, spesialis ganda putra Denmark turut berkomentar atas pengunduran diri Hendra Kurniawan dari dunia badminton.

Bahkan, Anders Skaarup mengakui kehebatan Hendra Kurniawan.

Ia pun mengaku belajar banyak dari permainan Hendra. 

"Selamat pensiun, legenda. Selalu menyenangkan mempelajari permainan Anda dan melihat betapa mudah dan mudahnya bulutangkis dimainkan. Nikmati kebersamaan dengan keluarga dan teman-teman Anda," tulis Rasmussen di kolom komentar unggahan Hendra.

Baca juga: Profil Matheus Pato, Pesepak Bola Brazil yang Digadang Kembali Bermain untuk Borneo FC

Partner Rasmussen, Kim Astrup, juga mengakui bahwa Hendra adalah sosok yang berpengaruh dalam kompetisi bulu tangkis dunia. 

"Jaga diri baik-baik legenda. Salah satu pemain ganda putra paling berpengaruh sepanjang masa! Semoga sukses di masa depan," ujar Astrup.

Yugo Kobayashi dari Jepang juga memberikan komentar menyentuh. Ia menyanjung sikap rendah hati partner Mohammad Ahsan itu, baik ketika di lapangan maupun di luar lapangan.

"Sungguh menyedihkan bahwa pemain terbaik yang pernah ada akan pensiun. Saya lebih menyukai sikap rendah hati Anda daripada apa pun," ujarnya.

Baca juga: Profil dan Biodata Sendy Aulia, Calon Istri Rizky Ridho Ramadhani

Pasangan dari Takuro Hoki ini pun sedikit bercana dengan membujuk Hendra untuk menjadi pelaith di Jepang.

"Silakan datang dan mengajar sebagai pelatih di Jepang suatu hari nanti! Terima kasih atas kerja keras Anda," tulisnya.

Profil Hendra Kurniawan

Hendra Kurniawan lahir di Pemalang, Jawa Tengah pada 25 Agustus 1984.

Di awal kariernya di dunia bulu tangkis, Hendra dipasangkan dengan Markis Kido.

Sederet prestasi berhasil diraih Hendra/Kido hingga sempat menduduki ranking satu dunia pada tahun 2007 silam.

Diantara gelar juara prestius yang pernah diraih Hendra/Kido adalah medali emas Olimpiade Beijing 2008 cabang bulu tangkis ganda putra.

Baca juga: Profil Viktor Axelsen, Pebulu Tangkis Nomor Dua Dunia Mundur dari BWF World Tour Finals 2024

Hendra/Kido menyabet gelar juara setelah berhasil menaklukkan wakil China, Cai Yun/Fu Haifeng dengan skor akhir 12-21, 21-11, dan 21-16.

Dan di akhir tahun 2012, Hendra lalu dipasangkan dengan Mohammad Ahsan yang sebelumnya berpasangan dengan Bona Septano.

Sejak saat itulah, Hendra/Ahsan makin dikenal banyak orang seiring prestasi yang mereka raih.

Pada tahun 2013, Hendra/Ahsan mampu menyabet dua gelar superseries, yakni juara Malaysia Open dan Indonesia Open.

Dalam dua turnamen tersebut, Hendra/Ahsan mengalahkan wakil Korea Selatan, Lee Yong-dae/Ko Sung-hyun.

Baca juga: Profil Yulius Setiarto, Loyalis Megawati Soekarnoputri Disidang Kode Etik Karena Partai Coklat

Bahkan, pasangan berjuluk The Daddies itu mampu membungkam Lee Yong-dae/Ko Sung-hyun dengan dua set langsung.

Melihat kemampuan ciamik The Daddies, maka tak heran jika Lee Yong-dae memberikan julukan 'Profesor Badminton' untuk Hendra Setiawan.

Dijuluki 'Profesor Badminton' Oleh Lee Young Dae

Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Wonderplay, 30 September 2022, Lee Young Dae tak sungkan memberikan sanjungan kepada mantan rivalnya itu.

Lee Yong Dae menyebut bahwa Hendra Setiawan adalah seorang professor badminton kepada dua host di kanal Youtube tersebut. 

"Atlet Malaysia dan Indonesia sepertinya rajin berolahraga kan?"

"Ketika naik ke kelas atas, atlet dari Indonesia tidak disarankan untuk berolahraga, dibiarkan begitu saja."

"Paginya bermain-main, sorenya datang untuk latihan."

"Dan saat itu juga, mereka harus mencari jati dirinya."

"Pemain yang tidak bekerja keras akan tersingkir."

"Seperti yang saya katakan, Setiawan adalah professor badminton, pemain ini dihormati oleh semua pemain," kata Lee Yong Dae.

Saat ini, Lee Yong Dae sudah tak aktif menjadi pemain profesional.

Ia memutuskan pensiun dari panggung internasional setelah gagal mempersembahkan medali pada Olimpiade Rio De Janeiro 2016.

Beda dengan Hendra yang saat ini masih aktif di dunia bulu tangkis.

Meski sudah berumur 38 tahun, Hendra masih bisa menunjukkan kelasnya di dunia bulu tangkis dengan menempati ranking tiga dunia.

Daftar Prestasi Hendra Setiawan

Dengan Markis Kido

- Runner up Denmark Open 2004

- Juara Indonesia Open 2005

- Runner up Indonesia Open 2006

- Juara Hongkong Open 2006

- Juara China Open 2006

- Runner up China Masters 2007

- Runner up  Swiss Open 2007

- Juara Chinese Taipei Open 2007

- Juara China Open 2007

- Juara Hongkong Open 2007

- Medali emas Kejuaraan Dunia BWF 2007 di Kuala Lumpur, Malaysia

- Juara Malaysia Open 2008

- Juara China Master 2008

- Medali emas Olimpiade 2008

- Medali perunggu Kejuaraan Dunia BWF 2010 di Paris, Prancis

- Medali emas Asian Games 2010 di Guangzhou, China

Dengan Mohammad Ahsan

- Juara Malaysia Open 2013

- Juara Indonesia Open 2013

- Medali emas Kejuaraan Dunia BWF 2013 di Wuhan, China

- Juara All England 2014

- Juara Malaysia Open 2015

- Medali emas Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan

- Medali emas Kejuaraan Dunia BWF 2015 di Jakarta, Indonesia

- Medali emas Kejuaraan Dunia BWF 2019 di Basel, Swiss

- Medali emas Piala Thomas 2020 di Aarhus, Denmark

- Medali perak Kejuaraan Dunia BWF 2022 di Tokyo, Jepang

- Runner up All England 2022

- Runner up Malaysia Masters 2022

(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved