TRIBUN WIKI

Beda Kelas Antara Ustaz Adi Hidayat dan Gus Miftah, Simak Latar Pendidikan Keduanya

Perbandingan pendidikan Ustaz Adi Hidayat dan Gus Miftah soal ilmu agama. Simak latar belakang pendidikan keduanya.

Editor: Array A Argus
internet
Kolase foto Ustaz Adi Hidayat dan Gus Miftah 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Kasus olok-olok pedagang es teh yang dilakukan Gus Miftah belum sepenuhnya mereda.

Teranyar, warganet membahas siapa yang cocok menggantikan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Nama Ustaz Adi Hidayat kemudian muncul sebagai sosok yang dianggap tepat.

Apalagi, latar pendidikan Ustaz Adi Hidayat terbilang cukup mumpuni.

Baca juga: Latar Pendidikan Didit Prabowo dan Pinka Haprani yang Dijodoh-jodohkan Netizen

Ia tidak hanya menguasai Alquran, tapi juga aktif sebagai seorang penulis.

Tak heran, kini warganet pun membanding-bandingkan pendidikan antara Ustaz Adi Hidayat dan Gus Miftah.

Pembahasan soal pendidikan antara keduanya ramai dibahas di beberapa platform media sosial.

Lantas, seperti apa latar pendidikan Ustaz Adi Hidayat dan Gus Miftah ini? Mari simak ulasan singkat berukut ini.

Profil Ustaz Adi Hidayat

Dr. (H.C.) Adi Hidayat, Lc., M.A lahir di Pandeglang, Banten pada 11 September 1984.

Ia merupakan seorang alim ulama asal Indonesia yang menguasai isi kitab suci Alquran dan Hadis beserta letak barisnya.

Tidak hanya mendalami Alquran, Ustadz Adi Hidayat juga menguasai ilmu hadis dan berbagai kitab agama beserta makna dan posisinya.

Dikutip dari Bangka Pos, pada 2013, Ustaz Adi mendirikan Quantum Akhyar Institute dan tiga tahun berikutnya ia mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama.

Baca juga: Profil Eliano Reijnders, Adik Pesepak Bola AC Milan yang Kini Membela Timnas Indonesia

Kini, Ustaz Adi aktif menjadi narasumber keagamaan baik taklim, seminar, dan sebagainya.

Tidak hanya berdakwah, Ustaz Adi Hidayat juga aktif menulis dan telah memiliki beberapa karya dalam bahasa Arab dan Indonesia.

Ustaz Adi Hidayat memulai pendidikan dini di TK Pertiwi Pandeglang tahun 1989 dan lulus dengan predikat siswa terbaik.

Lulus dari pendidikan dini, Ustaz Adi Hidayat melanjutkan pendidikan dasar di SDN Karaton 3 Pandeglang hingga kelas 3 dan beralih ke SDN III Pandeglang di kelas 4 hingga 6.

Meski berpindah, Ustaz Adi tetap mengukit prestasi yang sama di kedua sekolah dasar tersebut sebagai siswa terbaik.

Baca juga: Profil Letjen TNI Rui Fernando Guedes Palmeiras Duarte, Irjen Kemhan yang Baru

Bahkan, Ustaz Adi ditempatkan dalam kelas unggulan yang menghimpun seluruh siswa terbaik tingkat dasar di Kabupaten Pandeglang dan menjadi siswa teladan di peringkat pertama.

Dalam proses pendidikan dasar, Adi Hidayat kecil juga disekolahkan oleh kedua orang tuanya ke Madarasah Salafiyyah Sanusiyyah Pandeglang.

Pagi hari ia sekolah umum, siang hingga sore ia sekolah agama.

Di madrasah ini, ia juga menjadi siswa berprestasi dan didaulat sebagai penceramah cilik dalam setiap sesi wisuda santri.

Tahun 1997, lulus dari pendidikan dasar, ia melanjutkan pendidikan menengah Tsanawiyyah hingga Aliyah di Ponpes Darul Arqam Muhammadiyyah Garut.

Baca juga: Profil Dejan Ferdinansyah, Pebulu Tangkis yang Kini Dipasangkan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti

Ponpes yang memadukan pendidikan agama dan umum secara proporsional dan telah mencetak banyak alumni yang berkiprah di tingkat nasional dan internasional.

Pendidikannya di Ponpes inilah yang membuatnya memiliki bekal dasar utama dalam berbagai disiplin pengetahuan, baik umum maupun agama.

Guru utama Ustaz Adi Hidayat adalah Buya KH. Miskun as-Syatibi, orang yang paling berpengaruh dalam menghadirkan kecintaannya pada Alquran dan pendalaman pengetahuan.

Selama masa pendidikan ia meraih banyak penghargaan baik di tingkat Pondok, Kabupaten Garut, hingga Provinsi Jawa Barat, khususnya dalam hal syarh Alquran.

Baca juga: Profil Dian Siswarini, CEO XL Axiata yang Pilih Mundur dari Jabatannya

Bahkan, di tingkat II Aliyah Ustaz Adi pernah menjadi utusan termuda dalam program Daurah Tadribiyyah dari Universitas Islam Madinah di Ponpes Taruna Alquran Yogyakarta.

Ustaz Adi Hidayat juga sering kali dilibatkan oleh pamannya, KH. Rafiuddin Akhyar, pendiri Dewan Dakwah Islam Indonesia di Banten untuk terlibat dalam misi dakwah di wilayah Banten.

Ustaz Adi Hidayat lulus dengan predikat santri teladan dalam 2 bidang sekaligus (agama dan umum) serta didaulat menyampaikan makalah ilmiah 'Konsep ESQ dalam Alquran' di hadapan tokoh pendidikan M Yunan Yusuf.

Tahun 2003, ia mendapat undangan PMDK dari Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerjasama dengan Universitas Al-Azhar Kairo hingga akhirnya diterima.

Baca juga: Profil Habib Zaidan bin Yahya, Konten Kreator yang Ikut Dicibir Bersama Gus Miftah Kasus Pedagang Es

Tahun 2005, ia mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studi di Kuliyya Dakwah Islamiyyah Libya, meskipun harus meninggalkan program FDI dengan raihan IPK 3,98.

Di Libya, Adi Hidayat belajar intensif berbagai disiplin ilmu baik terkait dengan Alquran, Hadis, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh, Lughah, dan sebagainya.

Poster Tablig Akbar Ustaz Adi Hidayat di Tasikmalaya
Kecintaannya pada Alquran dan Hadis membuatnya mengambil program khusus Lughah Arabiyyah wa Adabuha demi memahami kedalaman makna dua sumber syariat ini.

Baca juga: Profil Salma Salsabil, Juara Indonesian Idol Season 12 yang Borong Piala AMI Award 2024

Selain pendidikan formal, Ustaz Adi juga bertalaqqi pada masyayikh bersanad baik di Libya maupun negara yang pernah dikunjunginya.

Ustaz Adi belajar Alquran pada Syaikh Dukkali Muhammad al-‘Alim (muqri internasional), Syaikh Ali al-Liibiy (Imam Libya untuk Eropa), Syaikh Ali Ahmar Nigeria (riwayat warsy), Syaikh Ali Tanzania (riwayat ad-Duri). dia juga belajar ilmu tajwid pada Syaikh Usamah (Libya).

Adapun di antara guru tafsir Ustaz Adi Hidayat ialah Syaikh Tanthawi Jauhari (Grand Syaikh al-Azhar) dan Dr. Bajiqni (Libya) Ilmu Hadits dia pelajari dari Dr. Shiddiq Basyr Nashr (Libya).

Dalam hal Ilmu Fiqh dan ushul Fiqh, Ustaz Adi Hidayat memepelajarinya dari Syaikh ar-Rabithi (mufti Libya) dan Syaikh Wahbah az-Zuhaili (Ulama Syiria).

Baca juga: Profil Usman Ali Salman, Pria Mulutnya Mangap Paling Lebar Ketawai Pedagang Es Teh Dikatai Suneo

Ustaz Adi Hidayat juga mendalami ilmu lughah melalui Syaikh Abdul Lathif as-Syuwairif (Pakar bahasa Dunia, anggota majma’ al-lughah), Dr. Muhammad Djibran (Pakar Bahasa dan Sastra), Dr. Abdullâh Ustha (Pakar Nahwu dan Sharaf), Dr. Budairi al-Azhari (Pakar ilmu Arudh), juga masyayikh lainnya.

Sementara ilmu tarikh, dipelajari oleh Usta Adi dari Ustaz Ammar al-Liibiy (Sejarawan Libya).

Selain dari para masyayikh tersebut, Ustaz Adi Hidayat juga aktif mengikuti seminar dan dialog bersama para pakar dalam forum ulama dunia yang berlangsung di Libya.

Di akhir 2009, Ustaz Adi Hidayat diangkat menjadi amînul khutabâ, Ketua Dewan Khatib Jami Dakwah Islamiyyah Tripoli yang berhak menentukan para khatib dan pengisi di Masjid Dakwah Islamiyyah.

Baca juga: Profil Prof Heri Hermansyah, Rektor UI Periode 2024-2029

Ustaz Adi Hidayat juga aktif mengikuti dialog internasional bersama para pakar lintas agama, mengisi berbagai seminar, termasuk acara tsaqafah Islâmiyyah di channel at-tawâshul TV Libya.

Awal tahun 2011, Ustaz Adi kembali ke Indonesia dan mengasuh Ponpes Alquran Al-Hikmah Lebak Bulus.

Dua tahun kemudian dia berpindah ke Bekasi dan mendirikan Quantum Akhyar Institute, yayasan yang bergerak di bidang studi Islam dan pengembangan dakwah.

Pada tahun 2016, Ustaz Adi Hidayat mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama.

Kini, Ustaz Adi Hidayat aktif menjadi narasumber keagamaan baik taklim, seminar, dan sebagainya.

Ustaz Adi Hidayat juga giat menulis dan telah melahirkan karya dalam bahasa Arab dan Indonesia kurang lebih sebanyak 12 karya.

Riwayat Pendidikan

- S1 Kulliyyah Dakwah Islamiyyah, Tripoli, Libya (2005 - 2009)

- S2 International Islamic Call College, Tripoli, Libya

- Doktor honoris causa dalam bidang sains, kerja profesional kebudayaan, dan diseminasi di masyarakat Arab dari International Astrolabe University, atau dalam bidang pelayanan masyarakat dan dakwah Islam internasional dari Passion International University of America (2019)

- Doktor honoris causa dalam bidang manajemen pendidikan Islam dari Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta (2023).

Profil Gus Miftah

Gus Miftah memiliki nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman. 

Ia lahir di Lampung, 5 Agustus 1981. 

Untuk riwayat pendidikannya sendiri, Gus Miftah diketahui mengikuti pendidikan MTs dan MAN di Pondok Pesantren Bustanul I'lum kemudian lanjut berkuliah di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dengan mengambil program studi Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, angkatan 1999.

Kendati demikian, menurut laman Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Gus Miftah tidak menyelesaikan kuliahnya tersebut padahal tinggal menyelesaikan beberapa mata kuliah dan skripsi.

Lebih lanjut, Gus Miftah kemudian mendapatkan gelar SPd dari Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Unissula setelah berhasil menjalani sidang skripsi terbuka pada 6 Februari 2023.

Saat ini, Gus Miftah memimpin Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved