Profil Pendeta Victor Tinambunan yang Terpilih Jadi Ephorus HKBP

TRIBUN-MEDAN.com, TARUTUNG - Dalam Sinode Godang (SG) ke-67 HKBP, Pendeta Victor Tinambunan terpilih menjadi Ephorus HKBP untuk periode 2024-2028.

Dilansir dari laman resmi HKBP, pendeta ini lahir di Desa Siringoringo tanggal 18 November 1964. Setelah jalani berbagai jenjang pendidikan, ia menikah dengan Tima Warni Pangaribuan pada tanggal 8 Januari 2000.

Ia memiliki dua anak, yakni:  Dorothy Christi Lois Tinambunan dan Sundermann William Penn Tinambunan.

Sinodestan sebanyak 1.757 orang yang berasal dari 32 ressort. Pihak panitia menyampaikan hasil pemilihan Ephorus HKBP untuk periode 2024-2028.

Pendeta Viktor Tinambunan meraih suara sebanyak 1125 suara, Pendeta Maulinus Siregar memeroleh suara sebanyak 620 suara, dan Pendeta Roida Situmorang memeroleh suara sebanyak 11 suara. Suara yang batal sebanyak 6 suara.

Pendeta ini memulai pendidikan di SDN Siringoringo, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbahas. Lalu, ia melanjutkan sekolah di SMPN Parlilitan. Pada tahun 1981 - 1984, ia mengecap pendidikan di SMA HKBP Tarutung.

Panggilannya menjadi pelayan gereja ia wujudkan dengan masuk ke  STT HKBP Pematangsiantar tahun 1984 dan selesai pada tahun 1989. Lalu, ia melanjutkan  progam magister Teologi di Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta pada tahun 1994 hingga 1996.

Ia juga mendapatkan Program Master of Sacred Theolgy di Lutheran Seminary at Philadelphia, USA pada tahun 1996 hingga 1999. Dan, ia melanjutkan Program Doctor of Theology di Trinity Theological College, Singapore sejak tahun 2006 hingga 2010.

 Selama menjadi pendeta, ia menjadi Pendeta Praktek di Komisi Aturan dan Peraturan HKBP dan di HKBP Ressort Sei Agul, Medan pada tahun 1989 hingga 1991.

Pada tahun 1991-1994, ia menjadi Pendeta HKBP Ressort Sihorbo, Distrik Sibolga. Selanjutnya ia sebagai dosen partimer Agama dan Etika Kristen di Universitas Kristen Indonesia (UKI) pada tahun 1998 hingga 1999. Lalu, ia menjadi dosen STT HKBP Pematangsiantar pada tahun 1999 hingga 2001.

Ia juga diminta menjadi dosen sekaligus Ketua Jurusan Teologi STT BNKP Sundermann, Nias pada tahun 2001 hingga 2005. Ia kembali menjadi dosen STT HKBP Pematangsiantar sejak  September 2005-2006.

Pada tahun 2010-2015, ia menjadi dosen dan Puket I STT HKBP. Lalu menjadi Ketua STT HKBP pada tahun 2015 hingga 2019. Sebelum terpilih menjadi Ephorus HKBP, ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal sejak tahun 2020 hingga 2024.

Selain sebagai pendeta daN dosen, ia juga dikenal sebagai penulis. Ada sejumlah buku yang sudah ia tuliskan, antara lain:

1. Harta Benda. Berkat Atau Beban? (bersama Dr. D.L. Baker) (Jakarta: PPA, 1992)

2.  Gereja dan Orang Percaya: Oleh Rahmat Menjadi Berkat di Tengah Krisis Multi Wajah (Pematangsiantar:  L-SAPA STT HKBP, 2006).

3. Bohal ni Parhalado dohot Ruas ni Huria (Pematangsiantar:  L-SAPA STT HKBP, 2006).

4. Engkel Sipature Na Sega: Barita Sorminan tu Parngoluon (Pematangsiantar: L-SAPA STT HKBP, 2008).

5.  Berkomunikasi dengan Hati. Kumpulan Refleksi Seputar Diri Sendiri, Motivasi dan Komunikasi, (Pematangsiantar:  L-SAPA STT HKBP, 2009).

6. Kiat Merawat Hubungan Sehat dengan Sahabat, Jemaat dan Masyarakat (Pematangsiantar: L-SAPA, 2010)

7. Apa Yang Kamu Cari? Menentukan Pilihan Dari Keheningan dan Kejernihan, (Jakarta: BPK GM, 2019)

Saat ini, ia sudah terpilih menjadi Ephorus HKBP melalui Sinode Godang ke-67.

(cr3/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan