Berita Viral

DOR! Driver Ekspedisi Tewas Ditembak, Mobilnya Dibawa Kabur, Oknum Polisi Brigpol AK Jadi Begal

Kombes Pol Erlan Munaji mengungkapkan Brigadir AK yang merupakan anggota Polresta Palangkaraya telah ditahan

|
Editor: AbdiTumanggor
X/Bang Beben @benbela
Dor....! seorang oknum polisi inisial AK berpangkat Brigadir Polisi (Brigpol) diduga menembak mati seorang driver ekspedisi di Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. (X/Bang Beben @benbela) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Dor....! seorang oknum polisi inisial AK berpangkat Brigadir Polisi (Brigpol) diduga menembak mati seorang driver ekspedisi di Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah.

Tidak hanya menembak mati korbannya, Brigpol AK juga mengambil mobil milik korban yang berasal dari Banjarmasin tersebut.

Kasus tersebut terungkap setelah ditemukannya sesosok mayat di kebun sawit di wilayah Kecamatan Katingan, Hilir, Kalteng, pada 6 Desember 2024. Mayat yang diketahui sebagai BA (32) tersebut telah berada di lokasi tersebut sejak Minggu (1/12/2024).

Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Erlan Munaji mengungkapkan Brigadir AK yang merupakan anggota Polresta Palangkaraya telah ditahan dan menjalani pemeriksaan bersama Bid Propam Polda Kalteng.

Ia juga memastikan pihaknya bersama Polres Katingan dan Polresta Palangkaraya, bakal mengungkap kasus yang melibatkan Brigadir AK ini.

"Yang bersangkutan saat ini ditempatkan di Rutan Polda Kalteng," kata Erlan dalam keterangannya dikutip dari TribunKalteng.com.

"Tentunya tim gabungan dari Polda Kalteng, Polres Katingan, dan Polresta Palangkaraya sedang berproses untuk mengungkap kasus ini," imbuhnya.

Lebih lanjut, Erlan mengatakan penyidik tengah bekerja mendalami kasus ini.

Proses autopsi terhadap korban berinisial BA (32), juga telah dilakukan, agar penyebab kematian bisa segera diketahui. "Penyidik tengah bekerja saat ini, nanti kami akan sampaikan perkembangan terkait kasus ini," ujarnya.

Kasus ini berawal dari adanya laporan warga yang menemukan mayat BA di Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Kalteng, Jumat (6/12/2024).

Erlan menurutkan, mayat BA ditemukan di lahan sawit dalam kondisi hampir membusuk.

"Saat itu, warga menemukan mayat yang kondisinya sudah hampir membusuk, tergeletak di kebun sawit," jelasnya.

Penemuan mayat BA ini turut diunggah warganet di media sosial X.

Disebutkan dalam narasinya, dua letusan pistol di belakang kepala, membuat tengkorak sang driver ekspedisi itu berlubang tembus ke dahi.

"Maut Di Ujung Pistol Sang Oknum Brigpol- Door....!  Dua letusan pistol di belakang kepala, membuat tengkorak sang driver ekspedisi berlubang tembus ke dahi. Lelaki yang mencari nafkah demi anak istri itu tewas bersimbah darah di tangan oknum Polisi kemaruk berpangkat Brigpol,"tulis akun Bang Beben @benbela, dikutip, Senin 16 Desember 2024.

Berikut kronologi dan fakta-fakta terkini dirangkum Tribun-medan.com, Sabtu (14/12). 

1. Awal terkuaknya kasus

Kasus ini mulai terkuak setelah warga menemukan jenazah BA seorang driver ekspedisi di pinggir jalan wilayah Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Kalteng, pada Jumat (6/12/2024).

Kondisi jenazah yang telah membusuk mengindikasikan bahwa korban telah meninggal selama beberapa hari.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, diketahui bahwa jenazah tersebut telah berada di lokasi tersebut selama sekitar satu pekan.

Dalam penyelidikan waktu singkat, Polres Katingan berhasil menemukan keterkaitan antara Brigadir AK, seorang anggota kepolisian aktif, dengan kematian BA.

2. Pertemuan korban dan Brigadir AK

Dalam penyelidikan Polda Kalteng, peristiwa ini bermula dari pertemuan antara Brigadir AK dan BA pada Rabu, 27 November 2024, di pinggir Jalan Tjilik Riwut, Jalan Trans Kalimantan. 

  • Rabu, 27 November 2024

Pada hari itu, Brigadir AK diduga bertemu korban di tepi jalan.

Pertemuan tersebut berujung tragis ketika Brigadir AK diduga menghabisi BA.

Setelah memastikan korban meninggal, pelaku diduga membawa mobil korban untuk dijual.

  • Jumat, 6 Desember 2024

Jenazah BA ditemukan oleh warga di lokasi yang sepi di Katingan Hilir.

Kondisi jenazah yang telah membusuk.

Lalu warga sekitar melaporkannya kepada pihak berwenang. 

Penyelidikan oleh Polres Katingan adanya hubungan antara Brigadir AK dan korban.

Dari fakta-fakta terungkap dugaan bahwa Brigadir AK adalah pelaku pembunuhan.

  • Jumat, 13 Desember 2024

Kabid Humas Kombes Erlan mengonfirmasi bahwa Brigadir AK telah ditahan. Ia kini tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh Divisi Propam (Profesi dan Pengamanan) Polda Kalteng.

Hingga saat ini, motif di balik pembunuhan sadis tersebut belum sepenuhnya terungkap. Namun untuk sementara ini, diduga karena motif ekonomi.

Dalam keterangannya, Kombes Erlan menyatakan bahwa tim gabungan dari Reserse Kriminal (Reskrim) dan Divisi Propam sedang mendalami kasus ini. "Kita tunggu hasil dari tim penyidik baik dari Reskrim dan Propam yang sedang bekerja," ujarnya singkat, Jumat (13/12/2024).

Kabid Humas Kombes Erlan hanya menjelaskan kronologi sementara. Menurutnya, Brigadir AK menghampiri korban yang berada di Jalan Tjilik Riwut arah Palangkaraya-Kasongan pada 27 November 2024.

Setelahnya, pelaku melakukan kekerasan terhadap korban hingga meninggal dunia. Pelaku kemudian membawa dan menjual mobil milik korban. Sementara, mayat korban dibuang di lahan sawit di Katingan Hilir.

Meski demikian, hingga saat ini belum diketahui senjata yang digunakan pelaku terhadap korban. Erlan pun memastikan, antara pelaku dan korban tidak saling mengenal.

Dalam identifikasi, BA merupakan warga Banjarmasin. "Ini murni tindak pidana. Untuk sementara kasus ini masih dalam proses," kata Erlan.

Ia juga menegaskan, pihaknya berkomitmen mengusut tuntas kasus tersebut sesuai aturan yang berlaku.

Erlan juga mengatakan, pihaknya bakal menggunakan metode Scientific Crime Investigation untuk mendalami kasus ini.

"Kami berkomitmen untuk itumengusut tuntas kasus ini dan memastikan proses hukum berjalan adil, sesuai aturan dan Undang-Undang yang berlaku," jelasnya.

"Jika terbukti, akan dilanjutkan ke tahap penyidikan dengan menggunakan metode Scientific Crime Investigation. Keterlibatan terduga pelaku juga akan kami dalami," tukas dia.

Korban Driver Ekspedisi dan Mobilnya Dibawa Kabur, Terungkap Dua Orang Berperan

Korban merupakan seorang driver ekspedisi ditemukan jadi mayat di kebun kelapa sawit, Jalan Mansyah atau Jalan Sayadi, Kawasan Bukit Batu, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Kalimatan Tengah (Kalteng) Jumat (6/12/2024).

Belakangan terungkap, mayat inisial BA (32) tersebut merupakan korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi berinisial AK berpangkat Brigpol.

Oknum polisi Brigpol AK ini berdinas di Satuan Samapta Polresta Palangka Raya.

Kasus pembunuhan ini terungkap berdasarkan keterangan saksi MH yang datang dan melaporkan di Polresta Palangka Raya pada tanggal 10 Desember 2024 sekitar pukul 15.00 WIB.

Dari keterangan MH, dijelaskan pada hari Selasa (26/11/2024) sekitar pukul 15.30 WIB, dirinya dihubungi oleh AK dan bertemu di depan Karaoke Happy Puppy. 

MH kemudian diminta terduga pelaku (AK) untuk mengantarkan mobil curian ke barak MH.

Usai menyimpan mobil curian itu di kediamannya, AK kembali meminta MH untuk menyetir mobil Daihatsu Sigra berwarna abu-abu milik terduga pelaku. Mereka berdua lantas pergi ke Jalan Soekarno, Kota Palangka Raya untuk makan bakso.

Setelah makan bakso, pelaku memerintahkan MH untuk membawa mobil ke arah Desa Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau. 

Sepanjang perjalanan, terduga pelaku tidak menjelaskan tujuan dan maksud dari perjalanan mereka. Pada pagi harinya, saksi MH meminta untuk kembali ke arah Kota Palangka Raya lantaran MH telah dihubungi oleh Istrinya.

Setibanya di Palangka Raya melalui lingkar luar, pelaku memerintahkan MH untuk mengarah ke Tangkiling. 

MH sempat menanyakan kepada pelaku 'mau ngapain lagi?' dan Brigpol Anton menjawab 'wes to'.

Ketika tiba di Km 39, Brigpol Anton memerintahkan MH untuk menghampiri korban yang sedang beristirahat di bawah pohon.

Kemudian pelaku AK juga menghampiri korban dan menyampaikan kepada korban bahwa ia merupakan anggota Polda Kalteng.

AK mengatakan bahwa dirinya mendapatkan informasi terkait adanya dugaan pungutan liar (Pungli) di Pos Lantas di Km 38.

Namun, korban mengatakan tidak ada pungli. Akan tetapi, pelaku mengajak korban untuk ikut naik mobil pelaku menuju Pos Lantas Km 38, untuk meyakinkan korban terkait pungli.

Korban sempat menolak. Namun pelaku memaksa dan meminta korban untuk mengunci mobilnya dan membawa barang-barang berharga korban.

Sementara saksi MH diperintahkan pelaku untuk menjalankan mobil ke arah Kasongan, Kabupaten Katingan. Namun, tiba-tiba pelaku memerintahkan MH untuk kembali putar arah.

Pada saat itu, tiba-tiba pelaku menembak kepala korban dari arah belakang. Posisi duduk korban saat itu berada di samping saksi MH dan pelaku duduk di kursi belakang.

Selang tiga detik dari tembakan pertama. Pelaku memerintahkan MH untuk memutar kembali mobil dan terjadi tembakan kedua yang dilakukan pelaku. Sementara mobil berputar kembali ke arah Kasongan. Saat kejadian tersebut MH sempat dipukuli oleh pelaku agar tidak melihat kearah korban, karena MH kaget dan berteriak melihat darah keluar dari kepala korban. 

Lantas MH diperintahkan pelaku untuk membuang jasad korban. Setelah membuang jasad korban. Pelaku meminta MH mencari parit besar untuk membersihkan darah di mobil.

Setelah itu, pelaku dan saksi MH kembali ke arah mobil milik korban. MH diperintahkan untuk membawa pikap korban ke arah Kota Palangka Raya.

Pelaku merencanakan untuk mengirim barang-barang yang berada di mobil korban, karena korban merupakan driver ekspedisi. Hal tersebut direncanakan pelaku karena takut barang tersebut merupakan milik pimpinan polres ataupun polda, sehingga pelaku menghubungi saksi P untuk membantu mengirim barang-barang tersebut.

Sementara MH dan pelaku mendatangi saksi P di ke diamannya di Jalan Tilung 6. 

Pelaku bernegosiasi terkait upah sewa pikap yang akan digunakan saksi P untuk mengantar kendaraan tersebut.

Setelah sepakat, saksi P melangsir barang-barang yang berada di pikap korban ke pikap yang disewakan.

Kemudian ada dua orang datang menemui pelaku dan mengambil pikap milik korban.

Setelah itu, saksi P datang mengajak anak istri untuk membawa pikap yang sudah diisi muatan.

Pada siang harinya pelaku mengirim pesan Whatsapp kepada MH bahwa barang-barang yang dibawa saksi P telah dibawa ke rumah mertuanya. Dikarenakan pelaku tidak jadi ikut mengantar barang tersebut. Hari berikutnya, pelaku mentransfer uang kepada MH sebesar Rp 15 juta. 

Namun uang tersebut ditransfer kembali oleh MH, karena takut terlibat atas kasus pembunuhan yang terjadi. MH sendiri telah menerima ancaman dari pelaku untuk tidak menceritakan kejadian pembunuhan tersebut.

Beberapa hari kemudian, MH yang merasa dihantui peristiwa pembunuhan tersebut, lantas mencoba menceritakan hal tersebut kepada orang-orang terdekatnya termasuk kepada anggota polantas Polresta Palangka Raya untuk memohon petunjuk karena merasa takut atas kejadian tersebut. Dan, pada hari Selasa tanggal 10 Desember MH mendatangi Polresta Palangka Raya dan memberikan keterangan atas kejadian tersebut.

Komisi III DPR RI Segera Panggil Polda Kalteng

Kasus ini pun mendapat sorotan banyak pihak, termasuk Komisi III DPR RI yang membidangi penegakan hukum.

Hal itu karena jajaran Polda Kalteng diduga kurang transparan mengungkap sosok terduga pelaku.

Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman mengatakan, pihaknya akan menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) terkait kasus yang melibatkan polisi hingga korban tewas. 

Habiburokhman menyebut, Komisi III DPR RI telah mendapat kabar terkait kasus tersebut. 

"Kepala Bagian Sekretariat Komisi III DPR RI sudah menghubungi pihak Polda Kalteng tapi belum ada penjelasan resmi," kata dia saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (14/12/2024). 

Habiburokhman mendesak agar aparat kepolisian mengusut kasus temuan mayat itu secara transparan.

Ia tak ingin agar kasus ini menimbulkan kecurigaan publik. Siapapun pelakunya, kata dia, harus dimintai pertanggungjawaban. 

"Kami tidak ingin kasus ini menciderai kinerja Polri," tegasnya.

"Jangan sampai karena nila setitik merusak susu sebelanga," imbuhnya.

(*/tribun-medan.com/tribunnnews.com/kompas.com/tribunkalteng.com)

Artikel ini sebagian telah tayang di Tribunkalteng.com dengan judul Polda Kalteng Selidiki Temuan Mayat Diduga Korban Pencurian dengan Kekerasan oleh Oknum Polisi, https://kalteng.tribunnews.com/2024/12/12/polda-kalteng-selidiki-temuan-mayat-diduga-korban-pencurian-dengan-kekerasan-oleh-oknum-polisi.

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved