Berita Viral

Kakak Ipar Bunuh Adik Pakai Jamu Langsung Ditalak Suami, Pilu Nasib Bayinya, Kini Dirawat Keluarga

Setelah mengetahui Yuda kata Yusuf sangat terpukul dan syok. Ia langsung memberikan talak 3 kepada Rika.

Instagram
Kakak Ipar Bunuh Adik Pakai Jamu Langsung Ditalak Suami, Pilu Nasib Bayinya, Kini Dirawat Keluarga 

TRIBUN-MEDAN.com - Kakak ipar bunuh adik pakai jamu langsung ditalak suami.

Pilu nasib bayinya, kini dirawat keluarga.

Rika Amelia (19 tahun) kakak ipar yang ditangkap polisi karena membunuh adiknya dengan jamu dicampur racun kini juga ditalak 3 oleh suaminya. 

Baca juga: Robinhood Sagala Tak Sangka Pembunuh Adik Perempuannya Ternyata Tetangga: Minta Polisi Usut Tuntas

Yuda (25 tahun), suami Rika Amalia sangat marah ke istrinya itu karena tega menghabisi sang adik, Aisyah Nur Fadilah yang masih berusia 13 tahun. 

Atas tindakan itu, Yuda disebut sudah menjatuhkan talak 3 ke Rika. 

Yuda kini menjadi seorang single parent (orangtua tunggal) dari bayi hasil pernikahannya dengan Rika yang kini sudah diamankan polisi.

Diketahui Yuda menikahi Rika dan dianugerahi satu orang bayi laki-laki yang masih berusia 3 bulan.

MOTIF Rika Amalia Racuni Adik Iparnya di Palembang, Modusnya Tawari Minum Jamu, Ternyata Ada Dendam
MOTIF Rika Amalia Racuni Adik Iparnya di Palembang, Modusnya Tawari Minum Jamu, Ternyata Ada Dendam (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

"Anaknya masih bayi baru 3 bulan, laki-laki ," ujar Yusuf, Ayah Yuda yang juga mertua Rika, Kamis (19/12/2024).

Setelah mengetahui dan mendapat pesan singkat dari istrinya, Yuda kata Yusuf sangat terpukul dan syok. Ia langsung memberikan talak 3 kepada Rika.

"Langsung ditalak 3, cerai sama pelaku, karena tidak terima adiknya diperlakukan seperti ini sampai meninggal dunia," katanya.

Baca juga: Lirik Lagu Batak Assideng Assidoding Dipopulerkan oleh Artha Sister


Mengenai nasib anaknya yang kini masih bayi, Yuda bersama keluarga akan merawatnya.

"Jadi Yuda dan kami keluarga yang merawatnya. Tetap disini, " katanya.

Yudha sehari-hari bekerja sebagai buruh di toko pakaian bagian gudang dengan penghasilan yang seadanya, berkisar Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu per hari.

"Kalau lagi ada rezeki bisa Rp 100 ribu, tapi kalau tidak ya mentok-mentok Rp 75 ribu," katanya.

Siasat Rika Racuni Adik

Beginilah siasat Rika racuni adik ipar hingga tewas.

Ia memberikan tantangan minum jamu berhadiah uang, apa motifnya?

Rika Amalia (19 tahun) ditangkap polisi karena diduga tega meracuni adik iparnya.

Baca juga: HEBOH Prabowo Sebut Bakal Maafkan Koruptor Jika Turuti Syarat Ini: Nanti Kita Beri Kesempatan

Korban, berinisial ANF (13) seorang pelajar SMP Muhammadiyah Palembang ditemukan tewas di belakang lemari rumahnya di Jalan Panca Usaha Lorong Wakaf IV Kelurahan 5 Ulu Kecamatan SU I, Palembang, Rabu (18/12/2024). 

Keluarga masih tak percaya Rika tega berbuat tindakan sadis itu ke adik iparnya yang masih belia. 

Satu persatu pelayat pun dari keluarga, teman, kerabat dan tetangga mendatangi rumah duka korban untuk mengucapkan belasungkawa atas meninggal ANF. 

Baca juga: HEBOH Prabowo Sebut Bakal Maafkan Koruptor Jika Turuti Syarat Ini: Nanti Kita Beri Kesempatan

Dikutip dari TribunSumsel.com, M Yusuf (58 tahun), ayah korban yang juga mertua tersangka masih syok dan terus menangis meratapi kejadian ini. 

"Saya tidak terima atas peristiwa meninggal anak saya ANF, saya berharap dengan pihak kepolisian pelaku dihukum setimpal atas perbuatannya," ungkap Yusuf, Kamis (19/12/2024). 

Menurut Yusuf, antara Rika dan ANF sebenarnya tak ada masalah. 

"Ini lantaran hanya bentrok kecil saya. Permasalahan Hp korban disadap oleh kakak iparnya ini (pelaku) ," katanya dengan mata memerah. 

Siswi SMP ANF (13) ditemukan tewas di belakang lemari rumahnya di Jalan Panca Usaha, Lorong Wakaf, RT 58, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan SU I, Palembang, Rabu (18/12/2024). 
Siswi SMP ANF (13) ditemukan tewas di belakang lemari rumahnya di Jalan Panca Usaha, Lorong Wakaf, RT 58, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan SU I, Palembang, Rabu (18/12/2024).  (HO)


Dahulu, sambung Yusuf, memang keluarga yang menyuruh Yuda (Kakak korban yang juga suami Rika) untuk menyadap hp korban.

Tetapi tahu-tahu, Yuda ini malah menyuruh istrinya yakni Rika. 

"Kami lakukan ini lantaran agar Yuda bisa memantau korban. Mungkin diduga korban tidak terima dicampuri istri sang kakak, dan hp diambil tersangka serta data (chat-red) tiktok, Instagram dihapusin, membuat anak saya ini cek-coklah. Namun tidak sampai membesar, namanya anak kecil korban ini jadi hanya marah labil," ungkapnya.

Baca juga: Bupati Simalungun Tinjau Pembangunan Pasar Tiga Runggu yang Telan Biaya Rp 5 Miliar

Diduga masih dendam, lebih jauh Yusuf mengatakan, oleh terlapor dibuatlah tantangan. 

"Rika ini mengajak korban untuk challenge meminta jamu, jika korban tahan dan tidak muntah akan diberikan imbalan uang sebesar Rp 300 ribu," bebenya. 

Yusuf juga tidak menyangka jika Rika menjadi dendam kepada anaknya.

Padahal, Rika dan suaminya sudah Yusuf buatkan rumah.

"Rumah sudah dibuatkan meski pun kecil-kecil . Apa kurang puas," ungkapnya. 

SIASAT Rika Racuni Adik Ipar Hingga Tewas, Kasih Tantangan Minum Jamu Berhadiah Uang, Motifnya Apa?
SIASAT Rika Racuni Adik Ipar Hingga Tewas, Kasih Tantangan Minum Jamu Berhadiah Uang, Motifnya Apa?

Diamankannya pelaku, Yusuf berharap kepada kepolisian agar pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya.

"Kami keluarga besar meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya," tutupnya. 

Diketahui jenazah ANF usai disolatkan di masjid Al ihklas, akan dikebumikan di TPU Naga Swidak, Plaju Kota Palembang

Kronologi

ANF (13 tahun) pelajar SMP di Palembang ditemukan tewas di belakang lemari rumahnya di Jalan Panca Usaha, Lorong Wakaf, RT 58, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan SU I, Palembang, Rabu (18/12/2024), sekitar pukul 15.30 WIB. 

Korban dilaporkan tewas diduga usai menerima tantangan RK, kakak iparnya yang meminta ia minum jamu dengan hadiah uang. 

Sebelumnya, korban sempat berpamitan dengan Asmawati (57 tahun) ibunya.

Saat itu korban bercerita, ia diminta oleh kakak iparnya minum jamu dan bila berhasil melewati tantangan yang diberikan, korban akan diberi uang. 

"Anak saat ini awal pamit pak, sekitar pukul 13.00, berkompetesi minum jamu", ungkap Asmawati kepada petugas. 

Lanjut dijelaskan, jika korban menang dan bisa bertahan dengan tidak muntah maka ada imbalan atau hadiah berupa uang Rp.300 ribu. 

Merasa semua akan berjalan lancar, Asmawati melanjutkan aktivitas seperti biasa. 

Dia pergi mengaji sekitar pukul 13.30 WIB dan baru pulang sekitar pukul 15.30 WIB. 

Baca juga: Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu Bagikan Ikan Nila dari Danau untuk Simulasi Makan Bergizi Gratis

"Saat pulang karena tidak melihat anak saya, lalu saya menanyakan keberadaan dia kepada RK," katanya. 

Tetapi saat itu, sambung Asmawati, RK mengaku tidak mengetahui keberadaan korban.

"Karena panik saya cari pak hingga keluarga rumah, tetapi ketika saya kembali ke rumah, RK ini sudah tidak ada lagi kabur," katanya. 

Masih panik mencari, Asmawati dibuat panik saat saksi berinisial YD menunjukkan pesan WhatsApp yang didapatnya dari RK.

Di pesan itu RK mengatakan tidak perlu mencari korban, karena remaja itu berada di belakang lemari. 

"Ketika didapati anak saya ditemukan di belakang lemari pakaian dalam keadaan sudah meninggal," ungkapnya. 

Sempat dibawa ke RSUD Bari, jenazah korban kemudian dipindahkan ke RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang untuk dilakukan visum.

Keluarga korban sudah melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Palembang

Sementara, Pawas Polsek SU I Palembang AKP Usman mengatakan setelah menerima laporan warga adanya penemuan mayat perempuan, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian.

“Kita datangi TKP dan membawa korban ke rumah sakit. Dari informasi pihak keluarga, korban sempat meminum jamu yang diberikan oleh kakak iparnya. Saat ini masih kita lakukan penyelidikan terkait meninggalnya korban,” katanya. 

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved