Skor 1-1, PSMS Medan Ditahan Imbang Lawan Dejan FC Dikandang

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - PSMS Medan harus puas berbagi poin dengan tamunya Dejan FC setelah bermain imbang dengan skor 1-1 di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Deliserdang, Kamis (19/12/2024). 

Tim berjuluk Ayam Kinantan itu gagal meraih poin penuh, setelah Dejan FC bermain baik dengan memberikan perlawanan yang kerap merepotkan lini pertahanan PSMS Medan. 

Dalam laga ini, tim tamu Dejan FC berhasil unggul terlebih dahulu di menit ke-40 melalui Wiranda. Sementara PSMS Medan bisa menyamakan skor setelah adanya hadiah pinalti yang diberikan Wasit Yoko. Juninho Cabral sebagai eksekutor berhasil menempatkan bola ke sisi kanan gawang Dejan FC dan membuat PSMS Medan imbang dengan skor 1-1. Skor itu pun bertahan hingga akhir pertandingan. 

Pelatih Kepala PSMS Medan, Nil Maizar mengatakan bahwa timnya sudah tampil baik dalam laga tersebut. Hanya saja, dirinya menilai keberuntungan belum berpihak ke PSMS Medan sehingga harus berbagi poin dengan Dejan FC. 

"Hasil ini sudah maksimal buat kita. Saya bilang sama teman-teman semuanya, pemain Medan ini punya kualitas yang sangat luar biasa dibandingkan yang lain. Kita termasuk yang bagus, cuman memang keberuntungan untuk hari ini tidak berpihak ke kita lagi," kata Nil Maizar. 

Kendati begitu, kata Nil, pihaknya harus tetap bersyukur dengan hasil itu. Apalagi pemain PSMS Medan sudah bekerja keras di dalam pertandingan. 

"Ini rezeki, kita nikmati saja, walaupun tidak ada keberuntungan," ucapnya. 

Lebih lanjut, kata Nil, timnya akan melakukan sejumlah evaluasi terhadap hasil pertandingan tersebut. 

Ia memastikan PSMS Medan tidak ada jeda libur, meskipun jadwal pertandingan selanjutnya memiliki rentang waktu yang cukup panjang. 

PSMS Medan dijadwalkan akan bertandang ke markas PSPS Pekanbaru 4 Januari 2025 mendatang. 

"Kita besok kita langsung recovery training normal, seperti biasa. Kita tidak ada libur, cuman nanti akan kita tentukan kapan kita libur. Menatap pertandingan di Pekanbaru mudah-mudahan kita bisa perang dengan Pekanbaru," katanya. 

Soalnya banyaknya pemain Dejan FC yang terbaru di sepanjang pertandingan, Bagi Nil, hal tersebut sudah melanggar aturan yang berlaku. 

Ia menilai pemain Dejan FC dengan sengaja ingin mengulur waktu pertandingan, apalagi sudah unggul di babak pertama. 

Oleh sebab itu, Nil sangat menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, wasit pertandingan bertindak kurang tegas menanggapi pemain Dejan FC. 

"Mereka memperlambat permainan, dia bukan cedera. Itu harus ada tindakan cepat, tidak boleh lama-lama. Itu memperlambat permainan dan itu di peraturan rule of the games salah itu, bisa diberikan kartu kuning. Kenapa dibiarin, kalau dia dihantam cedera segera peluit. Saya bukan marah tapi aturan harus tegas dong," ucap Nil tegas. 

Disinggung absennya Sebastijan Antic dalam laga ini, pria berusia 54 tahun itu tidak memungkiri bahwa absennya pemain asal Kroasia itu memberikan pengaruh yang cukup besar di lini belakang PSMS Medan. 

"Ya pengaruh lah, Antic kan experiencenya bagus, pernah di Piala Eropa. Secara experience dia lebih bagus, bukan yang ini (pemain lokal) tidak bagus. Teman-teman  bisa lihat, yang ada bukan nggak bagus. Tapi bagus tapi Antic ada kontribusinya," ujarnya. 

Sementara itu, pemain PSMS Medan, Rafi Angga meminta maaf kepada seluruh pendukung PSMS Medan atas hasil minor tersebut. Ia berjanji, timnya akan tampil maksimal di laga tandang lawan PSPS Pekanbaru. 

"Saya mewakili teman-teman meminta maaf atas hasil yang kami raih sore ini. Itulah sepakbola, ada faktor keberuntungan dalam sepakbola. Mungkin hari ini kami tidak beruntung, kami banyak peluang. Mungkin ke depan Insyallah kami akan meraih hasil maksimal di Pekanbaru, dan akan menjaga asa untuk kita babak 8 besar," katanya. 

Terpisah, Pelatih Dejan FC, Budi Sudarsono mengaku sangat bersyukur dengan raihan satu poin dalam lawatan timnya di Sumatra Utara. Apalagi, hasil ini sesuai dengan target yang diapungkan timnya sejak awal datang ke markas PSMS Medan. 

"Satu poin pun sudah sangat luar biasa untuk kita, kalau menang luar biasa. Tapi alhamdulillah kita bisa mencuri poin, anak-anak bekerja keras, pertandingan sangat luar biasa," kata Budi Sudarsono. 

Soal banyaknya pemain Dejan FC yang terbaring di sepanjang pertandingan, kata Budi hal itu disebabkan beberapa faktor, seperti lapangan keras, dan teriknya matahari. 

Bahkan, katanya, ada dua pemain Dejan FC mengalami cidera usai laga tersebut. 

"Kita tau sendiri lapangan keras. Menurut saya ini lapangan yang paling keras kita mainkan, cuaca juga panas, pasti ada yang gesek-gesekan dan cidera. Ini lah konsekuensinya kalau kita main di lapangan keras," ucapnya. 

Sementara itu, pemain Dejan FC, Ganjar Mukti merasa bersyukur bisa mencuri poin dari PSMS Medan. 

Katanya, hasil ini membangkitkan motivasi timnya untuk menghadapi babak play-off degradasi Liga 2 musim ini. Saat ini Dejan FC berada di peringkat ke-7 klasemen sementara grup 1 dengan 17 poin. 

"Ini sesuai target di awal kita, nothing to lose. Sampai pertandingan terakhir kita fight, home away kita fight. Dua pertandingan ini alhamdulillah, kita mendapatkan hasil yang luar biasa, ini mengangkat mental anak-anak," ujarnya. 

"Saya berharap anak-anak kedepan bisa tetap fight dengan level mental tinggi untuk menatap babak Play-off," pungkasnya. 

(cr29/www.tribun-medan.com).