Ramadhan 2025

Penyebab Dehidrasi saat Puasa Ramadhan dan 6 Cara Mengatasinya

Dehidrasi dapat ditandai dengan gejala-gejala seperti pusing, demam, lemas, dan pingsan.

Penulis: Rizky Aisyah | Editor: Randy P.F Hutagaol
Tribunnews.com
Jadwal Puasa Ramadhan Kalender Hijriah 2025 

TRIBUN-MEDAN.com – Dehidrasi dapat ditandai dengan gejala-gejala seperti pusing, demam, lemas, dan pingsan.

Namun, Anda dapat mencegah dehidrasi saat berpuasa Ramadan dengan beberapa cara, mulai dari minum banyak cairan hingga menghindari aktivitas berat. 

Cara-cara mengatasi dehidrasi saat berpuasa Ramadan ini diketahui dapat membantu Anda mempertahankan cairan sepanjang hari.

Saat berpuasa, penting untuk tetap terhidrasi agar tubuh Anda dapat berfungsi dengan baik. 

Anda disarankan untuk minum setidaknya 8 gelas air setiap hari dan memenuhi sekitar 20-30 persen kebutuhan cairan dari makanan.

Gejala dehidrasi ringan meliputi kelelahan, mulut kering, haus, dan sakit kepala. Jadi, bagaimana cara mencegah dehidrasi saat berpuasa?

Penyebab Dehidrasi

Kehilangan cairan dapat terjadi dari berbagai sumber, termasuk berkeringat, bernapas, buang air kecil, dan buang air besar, dan juga dapat terjadi secara normal melalui air mata dan air liur (saliva).

Biasanya, cairan yang hilang digantikan dengan minum air putih atau makan makanan yang mengandung cairan.

Namun, kehilangan air yang terlalu banyak tanpa asupan cairan yang cukup dapat menyebabkan dehidrasi, terutama saat berpuasa, ketika Anda mungkin tidak makan selama beberapa jam, sehingga meningkatkan risiko dehidrasi.

Selain itu, kondisi tertentu yang dapat menyebabkan Anda kehilangan lebih banyak air dari biasanya meliputi

  • Muntah
  • Diare
  • Demam

Cara mengatasi dehidrasi saat berpuasa

Pada kenyataannya, kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda, tergantung pada tingkat aktivitasnya. Jika Anda merasa dehidrasi, berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatasi dehidrasi saat berpuasa:

1. Minum banyak air

Minum air yang cukup selama berpuasa sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Saat sahur, Anda harus minum setidaknya dua gelas air untuk merehidrasi tubuh setelah tidak minum selama beberapa jam.

Saat berbuka puasa, minumlah empat gelas untuk menggantikan cairan yang hilang selama berpuasa. Kemudian, minumlah dua gelas air lagi saat Anda pergi tidur agar tetap terhidrasi sepanjang malam.

Minum air dengan pola 2-4-2 akan membantu Anda mengisi kembali cairan yang Anda butuhkan saat perut kosong. Hal ini juga akan membantu mengeluarkan racun dari tubuh Anda, menjaga suhu tubuh tetap stabil, dan meningkatkan fungsi organ-organ tubuh seperti ginjal dan pencernaan.

2. Makan buah dan sayuran

Selain minum air putih, Anda bisa mendapatkan hidrasi yang dibutuhkan tubuh dengan mengkonsumsi buah dan sayur yang memiliki kandungan air tinggi.

Buah-buahan seperti semangka, blewah, anggur, dan jeruk, serta sayuran seperti mentimun, selada, dan tomat merupakan pilihan yang baik untuk mengisi kembali air yang dibutuhkan tubuh selama berpuasa.

Selain air, buah dan sayuran juga kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Mengonsumsi makanan berkuah juga dapat membantu meningkatkan asupan cairan Anda.

3. Perhatikan penggunaan obat-obatan

Beberapa obat dapat memiliki efek samping yang berpotensi meningkatkan frekuensi buang air kecil, jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Hal ini terutama penting selama periode puasa, karena Anda sering kali tidak dapat minum air untuk mencegah dehidrasi.

Bicaralah dengan dokter Anda untuk mengetahui apakah obat yang Anda rencanakan untuk dikonsumsi memiliki salah satu dari efek samping ini, sehingga Anda dapat melakukan tindakan pencegahan yang tepat.

Mengetahui potensi efek samping obat terhadap frekuensi buang air kecil dapat membantu Anda mengantisipasi risiko dehidrasi saat berpuasa.

Hal ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan jadwal atau dosis selama periode puasa dan mencari alternatif yang lebih aman jika memungkinkan, jadi selalu penting untuk berkomunikasi dengan dokter Anda.

4. Hindari kafein dan gula

Kafein, yang ditemukan dalam kopi, teh, dan soda, dapat menyebabkan rasa haus dan meningkatkan buang air kecil, terutama jika tidak diimbangi dengan asupan cairan yang cukup, yang dapat mempercepat hilangnya air dari tubuh dan meningkatkan risiko dehidrasi.

Selain itu, gula dalam minuman dapat mengganggu keseimbangan gula darah dan menyebabkan fluktuasi yang besar, yang dapat memengaruhi tingkat energi dan menyebabkan rasa lapar yang berlebihan.

Sebagai gantinya, memilih minuman rendah atau tanpa gula, minuman tanpa kafein, atau minuman seperti air minum kemasan atau jus buah dapat menjadi pilihan yang lebih sehat.

5. Hindari mengkonsumsi terlalu banyak garam saat sahur

Untuk mencegah dehidrasi saat berpuasa, penting untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak garam saat sahur.

Garam memiliki efek meningkatkan kebutuhan tubuh akan air, sehingga konsumsi yang berlebihan dapat mempercepat proses dehidrasi.

Mengurangi atau menghindari makanan yang mengandung garam dalam jumlah yang berlebihan dapat membantu menjaga keseimbangan cairan selama berpuasa dan mengurangi risiko dehidrasi.

6. Hindari olahraga dan aktivitas berat

Sebaiknya hindari olahraga dan aktivitas fisik yang berat saat berpuasa. Aktivitas fisik yang berat dapat meningkatkan kehilangan cairan melalui keringat, yang dapat membuat Anda merasa ingin berbuka.

Sebagai gantinya, pilihlah aktivitas fisik ringan atau olahraga ringan yang tidak menyebabkan kelelahan atau kehilangan cairan.

(cr30/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved