Sumut Terkini

Bank Indonesia Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Sumut Semakin Kuat di 2025, Capai 5,7 Persen

Kepala Perwakilan BI Sumut IGP Wira Kusuma menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
HO
ILUSTRASI. Laju pertumbuhan ekonomi 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Melihat pertumbuhan Ekonomi di tahun 2024, Bank Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara diprakirakan tetap kuat pada 2024 dengan dukungan permintaan domestik yang cukup kuat di tengah risiko eksternal. 

Kepala Perwakilan BI Sumut IGP Wira Kusuma menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada tahun 2024 diprakirakan berada pada rentang kisaran 4,7-5,5 persen (yoy).

"Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara di tahun 2025 diprakirakan akan semakin kuat. Meskipun risiko eksternal dan domestik masih membayangi, Sumatera Utara diprakirakan akan mencapai pertumbuhan dengan rentang sasaran 4,9 kurang lebih 5,7 persen (yoy)," jelasnya pada bincang media di Medan beberapa waktu lalu.

Konsumsi rumah tangga diprakirakan akan ditutup lebih kuat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini didukung tingkat inflasi yang rendah sebesar 1,13 persen (ytd). 

"Kenaikan permintaan masyarakat menjelang nataru, tunjangan hari raya yang diterima 100 persen, serta pencairan gaji ke-13 bagi aparatur sipil negara mewarnai terjaganya daya beli masyarakat," jelasnya.

Berlanjutnya program perlindungan sosial pemerintah seperti bantuan pangan nontunai (BPNT)/ kartu sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT) diproyeksikan akan menjagai tingkat konsumsi rumah tangga tetap terjaga.

Sedangkan untuk kinerja ekspor pada 2024 diproyeksikan akan tumbuh lebih tinggi menyusul kuatnya permintaan pada triwulan II dan III-2024. 

"Kecenderungan kenaikan harga komoditas ekspor utama Sumatera Utara yaitu perkebunan seperti CPO dan turunannya, kopi, serta karet di semester Il memberikan insentif bagi kuatnya kegiatan industri pengolahan berbasis ekspor," ungkapnya.

Meskipun terdapat kecenderungan pelemahan permintaan ekspor dari negara-negara mitra dagang utama, namun permintaan dari negara-negara non tradisional masih cukup kuat

Wira menjelaskan, LU pertanian diperkirakan akan menunjukkan peningkatan kinerja dibandingkan tahun sebelumnya. 

Meskipun di awal tahun terdapat kekhawatiran siklus El Nino masih akan terjadi pada 2024, namun hal tersebut tidak terjadi. Bahkan pada triwulan ke-lI pasokan tanaman bahan pangan (Tabama) cukup tinggi dari daerah sentra menyebabkan pasokan melimpah.

"PON turut menyumbang perekonomian Sumatera Utara. Sumber pendanaan PON Sumut berasal dari APBN total 1,037 Triliun dan APBD sebesar sebesar Rp 1,06 Triliun, Pemberian APBN untuk kebutuhan PON Sumut juga dilakukan lewat dua jalan: Pertama, disalurkan dari Kemenpora melalui bidang pertandingan, bidang upacara, dan bidang peralatan sebesar Rp 216,9 miliar," katanya.

Kedua, disalurkan via Kementerian PUPR untuk pembangunan Stadion Sumut, jalan stadion, dan jalan Kawasan gateball, MK, serta pengawasan senilai Rp 821,07 miliar. 

"Penciptaan output perekonomian Sumatera Utara sebesar 3,31 triliun rupiah melalui sektor konstruksi, tenaga kerja, dan konsumsi," pungkasnya.

(cr26/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 


 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved