Berita Viral

PENGAKUAN Abraham Michael yang Bunuh Satpamnya: Korban Sedang Tidur Langsung Ditikam 22 Kali

Abraham Michael anak majikan yang bunuh satpamnya mengungkapkan kronologinya. 

HO
Abraham Michael anak majikan yang bunuh satpamnya mengungkapkan kronologinya.  

TRIBUN-MEDAN.com - Abraham Michael anak majikan yang bunuh satpamnya mengungkapkan kronologinya. 

Dia mengungkapkan bahwa ketika hendak melakukan aksinya, korban bernama Septian sedang tidur.  

Abraham Michael melakukan pembacokan dengan sadis. 

Saat itu, korban yang sedang tidur kemudian dibangunkan pelaku.

Abraham kemudian menghujani korban dengan puluhan tusukan menggunakan pisau.

Diketahui, pembunuhan satpam tersebut terjadi di Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.

Sebelum mengeksekusi korban, pelaku membeli pisau enam jam sebelumnya. 

“Kita dapatkan struk pembelian pisau. Ini pada pukul 20.05. Tersangka ini membeli barang barang melakukan tindakan tersebut (pembunuhan),” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho kepada wartawan, Senin (20/1/2025).

Septian sendiri dihabisi nyawanya sekitar pukul 02.30 WIB.

Baca juga: SOSOK Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wali Kota Semarang yang Tersangka di KPK Bikin PDIP Meradang

Baca juga: Atletico Madrid vs Bayer Leverkusen - Tuan Rumah Punya Kartu AS, Menguji Kesempurnaan Leverkusen

Saat itu ia sedang tertidur dan langsung ditikam oleh Abraham.

Abraham kesal sebab sering diadukan ke ibunya oleh Septian karena kerap pulang larut malam.

“Tidak ada perlawanan. Karena baru dibangunkan tidurnya dan dia (korban) kaget,” ujarnya.

Sebanyak 22 tusukan terdapat di tubuh Septian.

Dari semua luka itu, ada satu luka yang membuat nyawa Septian melayang.

Luka itu ada di leher bagian kiri dari Septian.

Abraham menggorok leher itu hingga urat terputus.

“Dari hasil ini, penyebab kematian berdasarkan gorokan terakhir yang dilakukan tersangka dibagian leher,” ujarnya.

Ibunda menangis

Farida Felix mengaku sangat sedih terkait perbuatan anaknya Abraham Michael.

Ia menangis sebab anaknya tega melakukan pembunuhan terhadap satpamnya sendiri.

“Saya sangat tidak setuju dengan pembunuhan itu. Karena itu membuat kepedihan yang mendalam di hati saya, itu membuat kepedihan sangat mendalam di hati saya,” kata Farida Felix kepada wartawan sambil terisak di Polresta Bogor.

Ia pun ingin menemui keluarga Septian yang diketahui berasal dari Pelabuhanratu, Sukabumi.

“Saya sebenarnya ingin bertemu dengan keluarganya Septian ingin sekali bertemu tapi saya gak tahu rumahnya, saya gak tahu alamatnya, saya gak tahu nomor teleponnya, saya gak tahu bagaimana menghubunginya,” ujarnya.

Ia mengaku akan berlutut meminta maaf kepada keluarga Septian.

“Saya akan berlutut minta maaf kepada ibunya Septian karena anak saya melakukan itu di bawah kontrol obat-obat yang dimakannya,” ucapnya.

Di sisi lain, Farida tetap membanggakan satpamnya itu.

Menurutnya, Septian menurutnya orang yang sangat baik.

“Jadi saya sangat sedih, sangat sedih. Septian itu anak yang baik, dia selalu mengucapkan selamat pagi Bu, selamat malam Bu itu yang selalu diucapkan dia kepada saya,” tandasnya.

Sementara itu, Abraham sendiri tidak mengeluarkan sepatah kata apa pun.

Ia hanya bisa menunduk saat digiring dari ruang tahanan oleh polisi.

Ia sudah mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye dengan tangan terborgol.

“Terhadap tersangka kita jerat dengan Pasal 340 KUHP atau 338 atau pasal 351 ayat 3. Dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun dan seumur hidup,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Eko Prasetyo.

(*/tribun-medan.comm)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved