Wanita Usulkan Pernikahan Terbuka agar Tak Berpisah dengan Sang Suami, Kini Malah Menyesal

TRIBUN-MEDAN.com - Baru-baru ini seorang istri curhat tentang rumah tangganya.

Dia menyesali keputusannya untuk menganut pernikahan terbuka dengan sang suami.

Dilansir dari mirror.co.uk, Selasa (21/12/2025) bagi banyak orang, pernikahan adalah hubungan tertutup antara dua orang.

Namun, gagasan tentang memiliki satu pasangan saja tidak cocok untuk semua orang.

Beberapa orang memulai hubungan poliamori di mana mereka memiliki lebih dari satu pasangan.

Hal itu dapat terjadi dalam berbagai bentuk, tetapi beberapa orang mungkin memilih untuk melakukan pernikahan terbuka.

Hubungan tersebut hanya bisa dilakukan jika kedua orang dalam pernikahan itu setuju.

Namun, wanita itu sekarang menyesali pilihan yang dia buat.

Dia menyadari bahwa hal itu bisa sangat merusak ketika salah satu pihak tidak bahagia.

Dalam sebuah unggahan di Reddit, wanita tersebut membagikan kisahnya.

Beberapa bulan yang lalu, sang suami mengaku memiliki perasaan terhadap seorang rekan kerja.

Dia berpikir bahwa dia dapat berpoligami.

Namun, wanita itu kembali dengan beberapa opsi untuk mencoba berkompromi.

Dia mengajak sang suami untuk menghadiri terapi pasangan.

Namun, suaminya menolak keras saran dari sang istri.

Wanita itu mengatakan bahwa dia tidak bisa berada dalam hubungan seperti itu.

Di lain sisi, dia juga tidak ingin menceraikan suaminya karena mereka telah memiliki seorang anak.

Jadi, pasangan itu akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan romantis mereka.

Wanita itu menyarankan agar mereka mencoba pernikahan terbuka.

Mereka masih tinggal bersama, tetapi tidak tidur di ranjang yang sama.

Keduanya pun menyetujui untuk melakukan pernikahan platonis.

Dua bulan kemudian, wanita itu mengalami kesulitan dalam pernikahannya.

"Sudah sekitar dua bulan sejak percakapan ini," ungkap sang istri.

"Saya pikir saya sudah 100 persen siap sekarang."

"Dia telah membuat saya merasa sulit dengan tingkahnya."

"Dia pergi keluar dengan teman kerjanya dan sering lembur untuk bekerja."

"Selain itu, semuanya baik-baik saja."

"Kami tidak bertengkar."

"Kami tidak membicarakan rekan kerjanya."

"Dia tidak bertanya kepada saya dengan siapa saya berbicara."

"Kami saling menyapa dan berpamitan."

"Kami memiliki hari libur yang bertolak belakang."

"Jadi, saya bahkan tidak menghabiskan waktu bersamanya saat saya tidak bekerja," tambahnya.

Wanita itu mengatakan bahwa dia mempertimbangkan untuk menceraikan sang suami.

Namun, dia merasa tidak bisa karena dialah yang menyarankan pernikahan platonis tersebut.

Dia juga mengakui bahwa akan sulit baginya secara finansial untuk meninggalkan suaminya.

Dia tidak ingin hubungan mereka berakhir dengan cara yang buruk demi anak mereka.

"Saya bisa saja mengusirnya dan meminta cerai, tetapi saya ingin hubungan kami tetap bersahabat," ungkap sang wanita.

"Bagaimanapun juga, dia adalah ayah dari anak saya."

"Saya peduli padanya dan saya mencintainya."

"Meskipun kami mungkin tidak memiliki pernikahan yang romantis lagi, masih ada kasih sayang di sini," tambahnya.

Para warganet dalam unggahan tersebut bersimpati pada wanita itu.

Namun, beberapa orang mengatakan bahwa tidak ada yang bisa menyelamatkan hubungan mereka.

Warganet mendorong wanita itu untuk berbicara lagi dengan suaminya.

"Maaf, tapi pernikahan platonis adalah ide yang bodoh. Anda harus mengajukan gugatan cerai dan menjadi orang tua yang baik," ungkap seorang warganet.

"Anda harus mulai berkencan. Jika dia bisa, Anda juga bisa. Temukan seseorang yang lebih baik. Anak Anda akan melihat rumah tangga yang tidak bahagia," tambah warganet lain.

(mag/vania elisha/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan