Meski Telah Efisiensi, Anggaran Disdik Medan Tahun 2025 Capai Rp 1,3 T, Sekdis:Disalurkan untuk Gaji

TRIBUN-MEDAN COM,MEDAN- Anggaran untuk Dinas Pendidikan Kota Medan di tahun 2025 sebesar Rp 1,3 triliun. 

Anggaran tersebut gabungan dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Medan. 

Hal tersebut disampaikan langsung Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Medan  Andy Yudhistira kepada Tribun Medan, Rabu (5/2/2025). 

Menurut Andy untuk Anggaran Disdik dari APBD Pemko Medan awalnya ditetapkan sebesar Rp 129 miliar.

Namun Disdik di minta untuk efesiensi anggaran.

"Karena ada efesiensi  jadi kita lakukan pemotongan anggaran sebesar 30 persen. Jadi  anggaran Disdik Medan dari APBD tahun ini  hanya Rp 38,7 miliar," jelasnya. 

Diterangkannya, anggaran Disdik dari DAU itu adalah anggaran dari pemerintah pusat yang dibagi ke setiap daerah. 

"Itu kan anggaran Rp 38 miliar dari APBD selebihnya anggaran dari DAU.  Kalau ditotalkan capai Rp 1,3 triliun," ucapnya.

Dikatakannya, anggaran sebesar Rp 1,3 triliun itu alokasi terbesarnya untuk gaji guru  di tahun 2025. 

"Selain gaji guru, juga termasuk untuk Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Itu pengeluaran disdik terbesar dari anggaran tersebut," jelasnya. 

Menurutnya, dari anggaran DAU tidak ada dilakukan efesiensi anggaran.

"Kalau dari DAU tidak ada pengurangan. Malah wajib dikeluarkan 20 persen sesuai target yang telah ditetapkan untuk Disdik Medan," ucapnya.

Menurutnya, dari anggaran Rp 1,3 triliun akan disalurkan untuk gaji  6.000 guru  SD/SMP di Medan.

"Anggaran terlalu besar bukan karena kegiatan, tetapi disalurkan untuk gaji 6.000 guru.Tapi  kalau kegiatan semua itu  anggaran murni dari APBD," ucapnya.

Diterangkannya, meski ada pemotongan anggaran,  program perioritas Disdik Medan tetap berjalan sebagaimana biasanya.

"Misal, program bantuan beasiswa tidak mampu  tahun ini kita sediakan kuota 40 ribu siswa dengan rincian 20 ribu kuota beasiswa siswa SD dan 20 ribu kuota beasiswa siswa SMP.

Anggaran untuk program ini sebesar  Rp 30 miliar. Dan program ini akan kita mulai di bulan Juni atau tahun ajaran baru," jelasnya.

Kemudian kata Andy, program perioritas lainnya adalah,  Bantuan Kesejahteraan Guru (BKG). 

"Program ini  untuk  guru honorer. Namun, baik BSM atau BKG ini juga akan kita lakukan pendataan kembali. Sehingga yang menerima orangnya tidak  itu-itu saja. Untuk anggaran BKG ini hampir sama dengan BSM," ucapnya.

Diterangkannya, efesiensi anggaran di Disdikbud banyak dilakukan dalam kegiatan kesekretariatan dan program Kebudayaan. 

"Pada bidang kebudayaan misalnya itu  ada program hibah itu  di efisiensi. Begitupun anggaran  sejumlah event dan lain-lain," ucapnya. 

Sementara itu, kata Andy, untuk tahun ini tak ada kegiatan atau program baru yang diadakan oleh Disdik Medan. Semua masih mengikuti program sebelumnya.

"Tahun ini kita mengadakan program perioritas seusai dengan arahan kementerian. Bagaimana program pendidikan unggul dan berkembang secara digitalisasi," tuturnya.
 
Menurutnya, tahun ini pihaknya akan mengajukan perbaikan puluhan  sekolah  tingkat SD/SMP ke Dinas PKPCKTR. 

"Karena memang betul saat ini ada puluhan sekolah yang sering terendam banjir, bangunan sekolah yang  sudah tua. Banyak juga sekolah yang lebih tinggi jalan dibanding sekolah. Inilah masih mau kita data dulu baru akan kita ajukan perbaikan ke Dinas PKPCKTR," jelasnya.

(Cr5/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan