Berita Viral

SOSOK Febrini Wakepsek yang Bikin Ratusan Siswa SMA 1 Mempawah Tak Bisa Ikut SNBP, Sibuk Ngonten

Inilah sosok Febrini, Wakil Kepala SMAN 1 Mempawah yang bikin ratusan siswa tak bisa ikut mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025

|
Kolase TikTok @pontianak_Infomedia dan Tribun Pontianak
SISWA GAGAL IKUT SNBP: Tangkapan layar momen saat Febrini, Wakil Kepala SMAN 1 Mempawah diamuk ratusan siswanya yang gagal ikut SNBP, Selasa (4/2/2025). Kini sosoknya yang disebut kerap ngonten itupun disorot. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah sosok Febrini, Wakil Kepala SMAN 1 Mempawah yang bikin ratusan siswa tak bisa ikut mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.

Adapun Febrini disebut menjadi penyebab ratusan siswa SMAN 1 Mempawah tak bisa ikut SNBP.

Dimana Febrini lalai saat mengirim Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) hingga membuat ratusan siswanya gagal ikut SNBP.

Kini sosok Febrini pun disorot.

Sosoknya pun disoroti oleh netizen karena disebut sering bermain TikTok.

Ia memiliki akun TikTok @febrinihubiy3.

Pada akun TikToknya yang kini sudah hilang itu, Febrini sering mengunggah videonya bernyanyi di dalam ruangan yang mirip seperti di lingkuhan sekolah.

Terlihat ada seorang guru wanita yang duduk di samping Febrini.

Guru wanita itu terlihat sedang membereskan mejanya.

Baca juga: MODUS Licik NL Kuras ATM Orangtua Pacar Sampai Rp76 Juta untuk Foya-foya,Pura-pura Jenguk Saat Sakit

Sementara Febrini tetap asyik bernyanyi dengan suara merdunya.

Namun kini akun TikToknya itu sudah hilang.

Pada akun TikToknya yang lain, Febrini juga kerap membuat video.

Ada juga video yang ia buat sambil mengenakan baju ASN berwarna cokelat.

Ia juga sering memposting video bersama dua anaknya yang masih kecil.

Sementara itu pada video yang viral di medsos, Febrini meminta maaf kepada seluruh pelajar dan orangtua murid.

Ia terlihat berdiri di depan para siswa dan orangtua sambil berpegangan tangan dengan pengajar wanita lainnya.

"Secara pribadi saya meminta maaf kepada para siswa, dan saya mengaku bersalah atas kelalaian saya," kata Febrini dikutip Tribun-medan.com dari video yang beredar, Rabu (5/2/2025).

Pihak sekolah kemudian memberikan dua solusi untuk siswa yang tidak bisa ikut SNBP.

Baca juga: Pantas Wanita Ini Bisa Kuras Isi Rekening Calon Mertua Rp 76 Juta, PIN ATM Sama dengan Ponsel Pacar

Solusi yang pertama yakni membiayai bimbel selama 3 bulan secara gratis.

"Adapun solusi yang kami berikan dan kami sudah berdiskusi bahwa sekolah akan membiayai untuk siswa eligible mengikuti bimbel GO (Ganesha Operation), yang akan dibiayai oleh sekolah, selama 3 bulan," kata dia.

Kemudian pihaknya juga akan berangkat ke Jakarta untuk mendatangi admin pusat.

"Solusi kedua, kami akan melakukan kunjungan ke admin pusat besok, Insya Allah. 

Itu solusi yang sudah kita diskusikan bersama tim sekolah," kata dia lagi.

Dirinya juga mengakui kelalaiannya sehingga membuat ratusan siwa gagal ikut SNBP.

Baca juga: Viral Ijazah Hilang Jadi Bungkus Lele Bakar, Begini Pengakuan Tuti Sang Penemunya

"Intinya secara pribadi saya meminta maaf kepada para siswa, dan saya mengaku bersalah," katanya lagi.

Kemudian seorang guru yang lebih tua terlihat ikut bicara dan langsung disoraki oleh siswa.

Sebab, guru itu menanyakan soal siapa yang mendatangkan banjir.

"Saya tanya, siapa yang mendatangkan banjir? Siapa?," katanya sambil berteriak kencang.

Mendengar ucapan sang guru, para siswa makin emosi.

"Lah? Lah!," teriak ratusan murid lebih kencang.

Terkait dengan ucapan bu guru yang bak menyalahkan banjir atas gagalnya ratusan siswa ikut SNBP, seorang siswa SMA Negeri 1 Mempawah mengurai pembelaan.

Siswa bernama Muhammad Hafis itu mengaku kecewa dengan gurunya yang lalai tersebut.

Sebab kata Hafis, banjir tak bisa dijadikan alasan untuk telat menginput data karena waktu yang diberikan cukup panjang.

Hal yang paling membuat Hafis kesal adalah saat mengetahui sang guru lebih sibuk bermain media sosial ketimbang mengurusi data ratusan siswa yang ingin ikut SNBP.

Akibatnya, penginputan data SNBP di SMA Negeri 1 Mempawah tak bisa dilaksanakan tepat waktu.

"Kekecewaan kami itu pihak sekolah terutama waka kurikulum lalai terhadap tugasnya. Dari tahun ke tahun kan tugas itu memang diemban oleh waka kurikulum, tapi sekarang mengapa lalai? Bahkan di tengah banjir (sang guru) sempat-sempatnya buat video tiktok main sampan, jadi kami kesal," ungkap Hafis.

"Waktu cukup panjang, dari Desember sampai akhir Januari tidak selesai-selesai, dia (waka kurikulum) meminta siswa untuk cepat-cepat membuat akun dan sudah kami buat. Tapi malah dia yang telat buat akun, bagaimana kami tidak kesal," sambungnya.

Karenanya, para siswa sangat marah dengan perangai sang guru.

Tak cuma para murid, orang tua siswa juga ikut emosi saat mendatangi sekolah.

Seorang orang tua murid bahkan tegas meminta agar guru yang lalai tersebut dipindahtugaskan ke sekolah lain.

"Saya minta pindahkan gurunya dari Kabupaten Mempawai. Demi nama baik SMA 1 Mempawah biarpun berat," imbuh orang tua murid.

Kronologi Gagalnya SMAN 1 Mempawah Input Data

Kepala SMAN 1 Mempawah Hilir, Kalimantan Barat, Endang Superi Wahyudi mengakui pihaknya terlambat menginput data PDSS untuk beberapa siswa.

Akibatnya, finalisasi data tak bisa dilakukan karena waktu sudah habis.

Endang menyampaikan kronologi gagalnya input data hingga berdampak pada ratusan siswa tak bisa ikut seleksi perguruan tinggi negeri jalur SNBP.

"Kronologis pertamanya pada waktu penginputan finalisasi ada keterlambatan untuk beberapa siswa. Jadi ketika difinalisasi, karena waktu sudah habis, sehingga tidak bisa," ujarnya saat menerima audiensi orangtua siswa, Senin 3 Februari 2025.

Setelah finalisasi data tak bisa dilakukan, pihaknya langsung menghubungi panitia SNPBM.

Pada waktu itu kita menghubungi dari pihak panitia pusat itu ada perubahan, tunggu dua hari. Jadi pada waktu itu memang dipenuhi dua hari tetapi bukan dibuka atau diperpanjang, akan tetapi pusat hanya membantu memfinalisasi bagi yang sudah lengkap mengisi," katanya.

GAGAL IKUT SNBP: Tangkapan layar momen saat ratusan siswa berdemo sekaligus menggeruduk sekolahnya di Pontianak hingga viral, Selasa (4/2/2025). Sang guru lalai hingga menyebabkan siswa gagal ikut SNBP.
GAGAL IKUT SNBP: Tangkapan layar momen saat ratusan siswa berdemo sekaligus menggeruduk sekolahnya di Pontianak hingga viral, Selasa (4/2/2025). Sang guru lalai hingga menyebabkan siswa gagal ikut SNBP. (Kolase TikTok @pontianak_Infomedia dan Tribun Pontianak)

"Jadi pada waktu itu kami buat persyaratannya dengan surat kuasa, sudah dibuat dan tinggal menunggu hasilnya. Ternyata bahwa yang dianggap sudah lengkap untuk mengisi finalisasi tidak boleh tertera ada siswa yang belum lengkap. Jadi (SMAN 1 Mempawah Hilir) ada lengkap dan belum lengkap, sehingga kita dinilai belum bisa difinalisasi," lanjutnya menjelaskan.

Endang juga memastikan, pihak sekolah sudah berusaha semaksimal mungkin, dan mencoba menghubungi beberapa relasi untuk membantu namun hasilnya nihil.

"Saya ada diberi nomor dari direktorat juga tidak bisa. Kemudian saya menghubungi Dinas Provinsi Kabid SMA juga mau membantu menghubungi Admin Untan namun jawabannya juga belum bisa," ucapnya.

Endang menegaskan bahwa pihak sekolah akan bertanggung jawab dan membantu para siswa yang terdampak untuk mempersiapkan diri menghadapi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) atau UTBK. 

Pihak sekolah juga berkomitmen untuk menyediakan bimbingan belajar bagi para siswa yang akan mengikuti ujian tersebut.

“Saya meminta maaf kepada seluruh orang tua dan siswa. Kami siap untuk memberikan bimbingan belajar dari GO dan Ruang Guru agar siswa-siswa yang memenuhi syarat bisa lulus UTBK,” tambahnya.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved