TRIBUN WIKI

Kumpulan Doa Awal Ramadhan atau Doa Menyambut Ramadhan yang Dapat Diamalkan dengan Mudah

Kumpulan doa awal Ramadhan atau doa menyambut Ramadhan yang dapat diamalkan dengan mudah dan mengandung pahala luar biasa.

Editor: Array A Argus
bing image ai
BERDOA DI MASJID- Ilustrasi ini dibuat menggunakan aplikasi kecerdasan buatan atau AI, Kamis (20/2/2025). Berikut ini adalah gambaran umat muslim saar berdoa di dalam masjid. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Karena sebentar lagi umat muslim akan menyambut datangnya bulan Ramadhan, maka dari itu kami akan menyajikan kumpulan doa awal Ramadhan atau doa menyambut Ramadhan.

Ada beberapa doa awal Ramadhan yang dapat Anda amalkan.

Dari beberapa doa ini, ada yang diajarkan langsung oleh Rasulullah S.A.W.

Menurut Ustaz Adi Hidayat, doa awal Ramadhan atau doa menyambut Ramadhan ini diajarkan Rasulullah untuk mendapatkan kesehatan dan kekuatan. 

"Tolong hafalkan doa ini dan ini doa yang diajarkan Nabi menjelang ramadhan, supaya mendapat kesehatan, kekuatan, keselamatan untuk beribadah saat ramadhan," kata Ustaz Adi Hidayat, dikutip Serambinews.com, seperti dilansir dari video singkat ceramahnya yang pernah diunggah akun YouTube MOTIVASI DAKWAH.

Doa yang dibagikan oleh Ustad Adi Hidayat tersebut cukup singkat namun mengandung makna yang sangat bermanfaat.

Adapun doa menyabut Ramadhan yang dimaksud seperti berikut ini.

اللهم أهله علينا باليمن والإيمان والسلامة والإسلام ربي وربك الله

Allahumma ahillahu ‘alainaa bil yumni wal Imani wassalamati wal islami Rabbi wa Rabbukallahu.

Artinya :

“Ya Allah mohon hadirkan awal ramadhan kepada kami dengan penuh ketentraman, dan dengan penuh kekuatan iman, sehat dan selamat, dan dengan kekuatan Islam Rabbi wa Rabbukallahu.”

Dalam penjelasannya itu, Ustaz Adi Hidayat turut menjabarkan penafsiran dari doa tersebut.

Berikut penafsiran makna doa menyambut ramadhan yang dijelaskan oleh Ustad Adi Hidayat.

1. Minta ketentraman

Seperti dijelaskan Ustaz Adi Hidayat, kata Naa pada kalimat ‘alainaa merupakan kependekan dari kata Nahnu, yang berarti kami.

Kata nahnu merupakan kata ganti jamak (banyak) dalam Bahasa Arab.

Kata ganti ini, lanjut Ustaz Adi Hidayat, mengisyaratkan kepada umat muslim untuk menyertakan orang lain ketika melakukan kebaikan.

"Ini isyarat kepada kita, kalau kita ingin melakukan suatu kebaikan sekalipun hanya dengan doa, maka jangan baik sendiri. Sertakan orang lain dalam doa kita," terang Ustad Adi Hidayat, masih dikutip dari sumber yang sama, Serambinews.com.

Oleh karena itu, dalam Alquran maupun hadis untuk sebuah doa umumnya sering menggunakan kata ganti jamak.

Selanjutnya, kata bil yumni yang merupakan harapan atau permintaan pertama kepada Allah dalam doa tersebut.

Permintaan ini bertujuan supaya kita dapat menjalani Bulan Ramadhan dengan keadaan hati yang tenang.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, sebab ada sebagian orang yang tidak mendapatkan ketenangan hati ketika Bulan Ramadhan tiba dengan berbagai alasan.

Seperti orang yang belum terbiasa berpuasa, orang yang memikirkan perihal ekonomi yang belum siap menghadapi pengeluaran di bulan Ramadhan dan sebagainya.

2. Minta kekuatan iman

Kemudian kata wal Imani dalam permintaan kedua yang menjadi persoalan serius.

Ustadz Adi Hidayat memaparkan bahwa kata wal Imani dalam doa tersebut mengisyaratkan seakan-akan dalam Ramadhan kekuatan atau semangat iman cenderung menurun.

“Hati-hati, ada isyarat dalam kalimat ini seakan-akan orang-orang yang kedapatan Ramadhan itu cenderung menurun spiritnya saat Ramadhan, bukan stabil,” ujar ustadz Adi Hidayat.

“Padahal di awalnya allah berikan kekuaatan iman yang sama,” sambungnya.

Sebagai contoh, Ustadz Adi Hidayat menggambarkan perihal menurunnya spirit (semangat) iman itu seperti berkurangnya jumlah saf tarawih di masjid ketika mencapai pertengahan Ramadhan hingga seterusnya.

3. Minta kesehatan dan keselamatan

Kata berikutnya wassalamati yang berarti sehat dan selamat.

Kata ini merupakan permohonan untuk diberi kesehatan dan keselamatan agar tetap mampu menjalani ibadah di bulan ramadhan.

4. Minta kekuatan Islam

Kemudian kata wal Islami sebagai permohonan ke-empat yang dipanjatkan pada Allah Swt dalam doa tersebut.

Kata ini memiliki arti kekuatan islam.

Namun, Ustad Adi Hidayat mengingatkan bahwa antara kekuatan iman dengan kekuatan islam yang terkandung dalam doa tersebut memiliki perbedaan makna.

"Apa bedanya dengan kekuatan iman? kalau kekuatan iman itu semangatnya, spiritnya. kalau kekuatan islam itu ragam ibadahnya, jenisnya, banyak sedikitnya, kuantitasnya," papar Ustad Adi Hidayat.

Terakhir, kalimat Rabbi wa Rabbukallahu merupakan kalimat yang menegaskan bahwa semua ibadah yang dilakukan hanya karena Allah swt semata.

Dari ‘Ubadah bin ash-Shamith RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW mengajari para sahabat doa berikut saat Ramadan tiba:

أللهمَّ سَلِّمْنِي مِنْ رَمَضَانَ، وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِي، وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلًا

Allahumma salimni min ramadhana wa sallim ramadhana li wa tasallamhu minni mutaqabbalan

Artinya: “Ya Allah, sampaikan aku (dengan selamat menuju bulan) Ramadan. Sampaikanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal ibadahku (di bulan) Ramadhan.”

Dari Abdul Aziz bin Abi Rawad, dia berkata bahwa umat Islam berdoa saat Ramadan datang, dengan bacaan berikut:

اللّٰهمَّ أَظَلَّ شَهْرُ رَمَضَانَ وَحَضَرَ، فَسَلِّمْهُ لِي وَسَلِّمْنِي فِيهِ وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي، اللهمَّ ارْزُقْنِي صِيَامَهُ وَقِيَامَهُ صَبْرًا واحْتِسَابًا، وَارْزُقَنِي فِيْهِ الْجَدَّ وَالْإِجْتِهَادَ والقُوَّةَ والنَّشَاطَ، وَأَعِذْنِي فِيهِ مِنَ السّآمَةِ وَالفَتْرَةِ وَالكَسَلِ والنُّعَاسِ, وَوَفِّقْنِي فيه لِلَيْلَةِ الْقَدْرِ وَاجْعَلهَا خَيْرًا مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Allahumma adhalla syahru ramadhana wa hadhara, fa sallimhu li wa sallimni fihi wa tasallamhu minni. Allahummarzuqnii shiyamahu wa qiyamahu shabran wahtisaban, warzuqni fihil jadda wal ijtihada wal quwwata wan nasyatha, wa a’idzni fihi minassaamati wal fatrati wal kasali wan nu’asi, wawaffiqnii fihi li lailatil qadri waj’alha khairan min alfi syahrin.

Artinya: “Ya Allah, bulan Ramadhan sudah membayangi dan datang. Maka, sampaikanlah (bulan) Ramadhan kepadaku, dan sampaikanlah aku (dengan selamat) ke dalamnya, dan terimalah amal ibadahku (di bulan) Ramadan. Ya Allah, anugerahilah aku kesabaran dan niat ikhlas mengharap pahala dan ridha-Mu atas puasaku dan shalat malamku. (Ya Allah), anugerahilah aku di bulan Ramadhan ini kesungguhan hati, ketekunan, kekuatan, dan semangat. (Ya Allah), lindungilah aku di bulan Ramadhan ini dari kebosanan, lemah lesu, kemalasan, dan banyaknya kantuk. (Ya Allah), berikanlah aku taufiq agar aku mendapatkan lailatul qadar di bulan Ramadhan ini, dan jadikanlah (pahala di malam itu) lebih baik dari seribu bulan.”

Dari Abu ‘Utsman an-Nahdi ia menceritakan bahwa ketika Ramadhan datang, Aisyah bertanya kepada Nabi SAW, 

“Ya Rasulullah, Ramadhan telah tiba, maka apa yang harus aku ucapkan?” Rasulullah menjawab, “ucapkanlah”:

اللهمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Memaafkan, mencintai “maaf”, maka maafkanlah diriku.” (Sulaiman bin Ahmad Ath-Thabarani, Kitab ad-Du’aa, hal 1226-1227)(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved