Breaking News

Berita Viral

TERNYATA Kerugian Negara di Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina Hampir Mencapai Rp 1.000 Triliun

Kerugian negara dalam kasus ini sekitar Rp193,7 triliun dalam satu tahun yaitu di tahun 2018.

|
Editor: AbdiTumanggor
Kompas.com/Shela Octavia
DITAHAN - Tersangka Maya Kusmaya saat digiring ke mobil tahanan usai diperiksa di Gedung Kartika Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (26/2/2025). Kejagung menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina (Persero). 

TRIBUN-MEDAN.COM - Ternyata kerugian negara akibat kasus korupsi minyak mentah Pertamina hampir mencapai Rp 1.000 triliun.

Kerugian negara dalam kasus ini sekitar Rp193,7 triliun dalam satu tahun yaitu di tahun 2018.

Permainan minyak mentah yang diusut dan dibongkar Kejaksaan Agung RI ini pada periode 2018 hingga 2023. 

Maka dalam kurun 5 tahun tersebut, kerugian negara sekitar Rp 968,5 triliun.

Para pelaku diduga mendapatkan fee yang mencapai 13-15 persen, yang kemudian ditanggung oleh negara.

Permainan kongkalingkong tata kelola minyak mentah produk kilang ini dilakukan oknum petinggi di anak perusahaan PT Pertamina (Persero), yaitu PT Pertamina Patra Niaga (PPN) yang bertanggung jawab terhadap pendistribusian BBM ke seluruh Indonesia.

Selain itu, juga oknum petinggi PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Bukan itu saja, oknum petinggi PT Kilang Pertamina Internasional juga dilibatkan dalam permainan ini. 

Para oknum petinggi anak usaha PT Pertamina ini kemudian kongkalingkong fee dengan pihak swasta.

Pihak swasta itu ialah, putra dari "Raja Minyak" M Riza Chalid, Muhammad Keery Andrianto Riza, penerima manfaat dari PT Navigator Khatulistiwa.

Kemudian, Dimas Werhaspati, Komisaris PT Khatulistiwa dan PT Jenggala Maritim.

Serta, Gading Ramadan Joede, Komisaris PT Jenggala Maritim dan PT Orbit Terminal Merak.

Ketujuhnya telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung RI, yaitu:

1. Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan (RS); 

2. Direktur Feed stock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional, Sani Dinar Saifuddin (SDS); 

Sumber: Warta kota
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved