Medan Terkini

6 Ekor Lembu Mati Tertabrak Bus di Jalinsum, Sopir Minta Pertanggungjawaban Pemilik Hewan Ternak

Sebanyak enam ekor hewan ternak lembu mati di Jalan Lintas Sumatera, Kabupaten Batubara, tepatnya di Desa Gambus.

|
TRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI HARAHAP
LEMBU MATI - Enam ekor hewan ternak jenis lembu di Jalan Lintas Sumatera, Desa Perkebunan Sei Gambus, Kabupaten Batubara mati tertabrak bus, Selasa (4/3/2025) dini hari. Supir bus minta ganti akibat lampu dan bumper depan bus pecah. 

TRIBUN-MEDAN.COM, LIMAPULUH - Sebanyak enam ekor hewan ternak lembu mati di Jalan Lintas Sumatera, Kabupaten Batubara, tepatnya di Desa Gambus, Kecamatan Limapuluh, Selasa (4/3/2025) dini hari akibat dihantam bus.

Enam ekor lembu tersebut tertabrak bus setelah tiba-tiba menyeberang dari tepi jalan menuju ke tepi jalan lainnya.

Bus yang melintas tidak dapat menahan laju kendaraannya dan menabrak hewan-hewan ternak tersebut.

Baca juga: Alumni Unair Diduga Rekam Diam-diam Wanita di Toilet lalu Jual Video 700 Ribu, Polisi Angkat Bicara

Baca juga: Terkuak Motif Pengusaha Ikan Koi Hartono yang Todongkan Senjata pada Wanita, Ternyata Mantan Pacar

Akibat kecelakaan tersebut, bagian depan bus milik PT Makmur ini mengalami kerusakan yang cukup parah hingga sopir bus meminta ganti rugi kepada pemilik hewan tersebut.

Sopir Bus, marga Sinaga mengatakan awalnya rombongan hewan ternak tersebut menyeberangi jalan dengan total 30 ekor.

"Karena posisi sudah terlalu dekat, (saya) tidak sempat lagi menginjak rem. Jadi ketabrak, itu ada enam ekor (lembu) yang mati," ujar Sinaga.

Ia mengaku dirinya mengalami kerugian atas kejadian tersebut.

Sebab, ia harus bertanggungjawab kepada pengusaha bus untuk mengeluarkan biaya perbaikan mobil.

"Saya minta pertanggungjawaban dari pemilik lembunya. Belum ada yang mengakui kalau ini lembu milik siapa," katanya.

Ditaksir, supir bus mengalami kerugian hingga Rp 6 juta karena lampu utama dan bumper bus pecah.

 

BERAKHIR DAMAI, PEMILIK SAPI GANTI RUGI RP 2 JUTA

Kasus sopir bus Makmur menabrak 6 ekor lembu dan mati akhirnya berujung damai dengan pemilik hewan ternak.

Koordinator Lapangan PT Makmur, Tinton Hutapea, saat diwawancarai tribun-medan.com di kantornya, Rabu 5 Maret 2025, mengatakan sopir bus bermarga Sinaga tidak mengganti kerugian enam ekor sapi yang mati milik peternak.

Melainkan, peternak yang memberi ganti rugi berupa kompensasi uang kepada sopir karena hewan peliharaan tersebut berkeliaran dan berimbas pada kecelakaan dan kerusakan.

Baca juga: Gaji Kapolda Kalsel di Kisaran Rp 6 Juta tapi Sanggup Gelar Pesta Mewah dan Jet, Propam Turun Tangan

Baca juga: Ingat Pasutri Thailand Viral yang Pecahkan Rekor Ciuman Terlama di Dunia? Kini Putuskan Bercerai

Tinton Hutapea menyebut, peternak memberikan uang ganti rugi akibat kerusakan sebesar Rp 2 juta.

Si pemilik hewan ternak memberikan kompensasi tersebut.

"Dari laporan pegawai kita, masalahnya sudah selesai. Peternak mengganti uang sebesar Rp 2 juta," kata Tinton Hutapea, Rabu (5/3/2025).

Tinton Hutapea menerangkan, jumlah uang yang diberikan peternak sebetulnya tak mencukupi memperbaiki kerusakan bus.

Sebab kerusakan akibat menabrak sapi ditaksir mencapai Rp 4 jutaan.

4 juta tersebut merupakan biaya untuk perbaikan lampu depan bagian kanan, bumper hingga lampu bumper yang rusak parah.

Mengenai sisa biaya memperbaiki, Tinton Hutapea mengatakan perusahaan akan menutupi sisanya.

Sedangkan sopir, bisa membantu secara sukarela biayanya.

"Kalau dihitung-hitung tidak menutup. Mungkin namanya berdamai, ya masih menombok (harus keluar uang pribadi). Selisih biaya sisanya perusahaan atau kadang sopir yang bantu."

Bus menabrak hewan baru sekali ini terjadi, sejak perusahaan PT Makmur menjalankan bisnis transportasi.

Tinton Hutapea berharap baik sopir dan peternak sama-sama berhati-hati.

"Baru sekali ini menabrak lembu. Kemungkinan, kami mengimbau supaya pegawai (sopir) lebih berhati-hati di jalan."

 

Viral PNS Tewas setelah Tabrak Kerbau di Jalinsum Muratara Sumsel

Sementara itu, kasus hewan ternak tanpa pengawasan pemilik ternak di jalan lintas Sumatera sebelumnya pernah viral.

Kasus ini terjadi di akhir Desember 2024 silam.

Malang nasib seorang PNS bernama Wahyuni Puspita Sari.

Warga Desa Remban Kecamatan Rawas Ulu Kabupaten Muratara, Sumsel, harus meregang nyawa karena hal tak terduga.

TEWAS SETELAH TABRAK KERBAU: (Kiri) Foto korban Wahyuni Puspita Sari dan (Kiri) Polisi saat melakukan olah TKP, wanita di Muratara tewas kecelakaan motor yang dikendarainya menabrak kerbau yang melintas.
TEWAS SETELAH TABRAK KERBAU: (Kiri) Foto korban Wahyuni Puspita Sari dan (Kiri) Polisi saat melakukan olah TKP, wanita di Muratara tewas kecelakaan motor yang dikendarainya menabrak kerbau yang melintas. (TRIBUNNEWS/KOLASE/DOK)

Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Musi Rawas (Mura) ini meninggal dunia mengalami kecelakaan setelah sepeda motornya menabrak hewan ternak kerbau.

Baca juga: Viral Puskesmas di Jeneponto Sulsel Kosong Melompong saat Pasien Datang, Kapus Embo Buka Suara

Baca juga: Sempat Janjikan akan Berkantor di Nias, Gubsu Bobby Nasution Belum Bisa Pastikan Kapan Mewujudkannya

Insiden kecelakaan ini  terjadi pada Senin, 30 Desember 2024 sekira pukul 07.15 Wib di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) tepatnya Desa Batu Gajah Kecamatan Rupit, Muratara.

Akibat kejadian tersebut, ibu muda ini meninggal saat hendak dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit.

PILU Nasib Wahyuni Puspita Sari, PNS Tewas Usai Motornya Tabrak Kerbau, Pergi Naik Motor Mau Upacara
PILU Nasib Wahyuni Puspita Sari, PNS Tewas Usai Motornya Tabrak Kerbau, Pergi Naik Motor Mau Upacara (Polres Muratara)

Putri Kerabat almarhum mengungkapkan bila korban mengalami kecelakaan setelah motornya menabrak kerbau.

"Korban kecelakaan saat mau berangkat dinas, katanya mau upacara jadi berangkat pagi-pagi," ungkap Putri saat memberikan keterangan pada Tribunsumsel.com.

Menurut cerita keluarganya selama ini setiap hendak berdinas dari rumahnya di Remban Muratara menuju Musi Rawas korban selalu naik travel.

"Biasannya dia (korban) naik taksi tiap hari, hari ini korban menggunakan motor alasannya hari Senin mau upacara," ujarnya.

Putri pun mengaku kaget saat mendapat kabarnya kerabatnya itu meninggal dunia kecelakaan setelah menabrak kerbau.

"Karena dia (korban) masih ada kecil, saya diberitahu keluarga," ungkapnya.

Sebelumnya, PLT Kasi Humas Polres Muratara, IPDA Didian Perkasa, saat dikonfirmasi pada Senin (30/12/2024) siang membenarkan kejadian tersebut. 

Dijelaskan Kasi Humas, kronologis kejadian bermula, sekira pukul 07.15 Wib, saat itu korban yang mengendarai sepeda motor Honda Beat dengan nopol BG 634 RY datang dari arah Rupit menuju arah Lubuklinggau.

Namun, saat tiba dan melintas di Jalinsum tepatnya di Desa Bau Gajah Kecamatan Rupit,  sepeda motor korban menabrak hewan kerbau.

"Akibat kecelakaan tersebut mengalami luka-luka dan meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD Rupit," ungkap Kasi Humas. 

Dari kejadian tersebut, Polres Muratara mengamankan barang bukti berupa sepeda motor Honda Beat Nopol BG 634 RY, milik korban. 

Terlepas dari itu, Kapolres Muratara juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya pengendara agar senantiasa selalu berhati-hati dalam berkendaraan dan mematuhi rambu- lalu lintas.

"Kepada pemilik hewan ternak, agar mengkandangkan hewan ternaknya, jangan dibiarkan berkeliaran di jalanan sehingga dapat menyebabkan korban lakalantas," tutup Kasi Humas.

 

(cr2/tribun-medan.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved