Keluarga Siswa SMA yang Diduga Meninggal Dianiaya Polisi Masih Mempertimbangkan Melaporkan Kasus

TRIBUN-MEDAN.COM, KISARAN - Ratusan massa simpatisan bersama mahasiswa GMKI Kabupaten Asahan datangi Polres Asahan mempertanyakan kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum polisi terhadap seorang siswa, Pandu Brata Siregar (18).

Aksi ini dilakukan dengan cara membakar lilin dihalaman Mapolres Asahan untuk mengirim doa sekaligus meminta Kapolres mengambil tindakan untuk mengusut perkara tersebut.

Sepupu korban, Supriono Siregar, mengaku tidak mengetahui secara pasti terkait kronologi kejadian tersebut.

Sebab, saat itu dirinya tidak terlalu fokus karena korban mengalami sakit.

"Tapi, ada kami dengar dari sepupu saya, ada pemukulan dua kali di TKP. Itu saja yang saya tau," ungkap Supriono, Rabu (12/3/2025).

Katanya, saat ini pihak keluarga sedang melakukan rembuk terkait apakah akan melakukan laporan terhadap perkara ini.

Sebab, sebagian keluarga mengaku sudah ikhlas atas kepergian korban.

"Ada keluarga yang meminta untuk di usut, dan ada yang memutuskan untuk belajar mengikhlaskan. Inilah yang kami belum bisa memutuskan dari pihak keluarga, apakah menempuh jalur hukum atau bagaimana," katanya.

Katanya, keluarga akan meremukkan perkara ini dalam waktu dekat, dan akan terbuka kepada masyarakat agar perkara ini terang benderang.

"Itulah yang membuat beberapa keluarga berat kalau untuk digali kembali (eksumasi). Maka, itu yang saya katakan tadi kepada kawan-kawan, pokoknya bantu dan buat yang terbaik untuk membantu adik saya ini," katanya.

(cr2/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan