Sumut Terkini
Peringati Hari Perempuan Internasional, APUK Dairi Ungkap Peren Perempuan Dalam Konflik Lingkungan
Disisi lain, perempuan sering kali dianggap hanya memegang peran sebagai ibu rumah tangga.
Penulis: Alvi Syahrin Najib Suwitra | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM, PARONGIL - Peringati Hari Perempuan Internasional, Aliansi Petani Untuk Keadilan (APUK) menggelar talkshow tentang Peran perempuan dalam keberlanjutan SDA dan pameran produk lokal SDA di Lapangan Parongil, Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi, Rabu (12/3/2025).
Koordinator kegiatan, Rohani Manalu mengatakan, kegiatan tersebut membahas tentang bagaimana peran perempuan dalam pengelolaan sumber daya alam di desa.
"Perempuan di desa memiliki pengetahuan lokal yang kaya mengenai sumber daya alam di sekitar mereka. Mereka adalah penjaga lingkungan dan pengetahuan tradisional mereka tentang keanekaragaman hayati dapat berkontribusi pada pemeliharaan dan perlindungan lingkungan, " ujarnya.
Disisi lain, perempuan sering kali dianggap hanya memegang peran sebagai ibu rumah tangga.
Hal tersebut berdasarkan anut patriaki, yang dimana sudah mengakar kuat di kehidupan manusia.
"tanpa disadari mereka adalah bagian dari pelopor ketahanan pangan bagi keluarganya. Oleh sebab itu ketika kerusakan lingkungan terjadi, tentu saja perempuanlah yang paling banyak merasakan dampaknya, " sebutnya.
Sementara itu, Monica Siregar, selalu koordinator kegiatan menegaskan perempuan mengambil peran aktif dalam konflik agraria.
Tidak hanya untuk melawan perusahaan perusak lingkungan, tetapi juga untuk menjadi agen perubahan yang mempromosikan hubungan yang harmonis antara manusia dan alam.
"Untuk itu perlunya memberikan akses bagi perempuan untuk mengelola SDA secara adil dan tanpa ada label merendahkan perempuan, " tegas Monica.
Monica juga menegaskan bahwa Perempuan menjadi actor utama dalam ketahanan pangan, yang mana pemerintah juga harus serius dalam peningkat sumber daya alam yang ada bukan dengan cara membuat alih fungsi lahan dari pertanian ke pertambangan, industri dan bukan hanya melihat kepentingan bagi sepihak sektor yang mengatasnamakan pembangunan.
" Untuk itu gerakan masyarakat berinisiatif membuat sebuah kajian/ Policy brief terkait perlindungan sumber daya alam dalam meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Dairi, " tutup Monica.
(Cr7/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Polres Simalungun Bagikan 2500 Bendera Merah Putih kepada Pengendara di Pinggir Jalan |
![]() |
---|
Aksinya Terekam CCTV, Pria Brewok Curi Rokok dan Uang Warung Kelontong untuk Narkoba dan Slot |
![]() |
---|
Ibu Bhayangkari Polres Pakpak Bharat Ngadu ke Kapolda Sumut, Tak Dinafkahi hingga Diancam Ditembak |
![]() |
---|
Harga Cabai dan Bawang Meroket di Pasar Sidikalang, Tembus Rp 45 Ribu per Kilogram |
![]() |
---|
Daftar Nama Camat di 17 Kecamatan di Kabupaten Karo, Lengkap dengan Alamatnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.