Berita Viral
Getirnya Sang Suami yang Idap Katarak Tak Tahu Istrinya Meninggal, Tidur dengan Jasad Semalaman
Viral di media sosial kisah seorang suami penderita katarak yang tak tahu istrinya sudah meninggal dunia.
TRIBUN-MEDAN.com - Viral di media sosial kisah seorang suami penderita katarak yang tak tahu istrinya sudah meninggal dunia.
Ia pun semalaman tidur dengan jasad sang istri.
Peristiwa ini terjadi di Tawangharjo, Grobogan, Jawa Tengah.
Usut punya usut, suami bernama Tasripin (57) mengidap katarak.
Dia mengira sang istri berinisial S (57) masih tertidur seperti biasa.
Mereka hanya tinggal berdua di rumah sederhana, dan Tasripin tidak menyadari bahwa istrinya telah meninggal dunia sejak malam sebelumnya.
Peristiwa memilukan ini diketahui setelah anak dan menantu korban berkunjung ke rumah, Jumat (14/3/2025).
Saat anak dan menantu tiba, Tasripin menyatakan istrinya belum bangun sejak malam sebelumnya dan tidak memberikan respons saat dibangunkan.
"Anak dan menantu korban kemudian mengecek kondisi korban.
Saat itu diketahui bahwa ibunya sudah dalam keadaan meninggal dunia," ujar Kasi Humas Polres Grobogan AKP Danang Esanto.
Mereka lalu melaporkan kejadian ini ke Polsek Tawangharjo, yang diteruskan ke Inafis Polres Grobogan.
Petugas bersama tim medis dari Puskesmas setempat langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.
Di dalam rumah, petugas menemukan beberapa obat diabetes yang dikonsumsi oleh korban.
"Di dalam rumah korban, petugas menemukan beberapa obat diabetes yang dikonsumsi oleh korban," ungkap Kasi Humas.
Menurut Kasi Humas, korban diduga meninggal akibat sakit yang diderita.
"Korban meninggal dunia diduga akibat sakit yang dideritanya," imbuhnya.
Keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi.
Jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Di sisi lain, anak gelandangan beberapa waktu lalu viral karena videonya ketika meratapi jasad ayahnya.
Terbaring tak bernyawa di rumah sakit, ayah Tina Sianturi anak gelandangan itu meninggal dunia di pelukan anaknya.
Saat itu video Tina Sianturi viral di media sosial.
Setelah viral kini ramai perbincangan terbaru terkait kondisi terbarunya.
Tina Sianturi bocah perempuan yang menangis di depan jasad ayahnya di RSU Pirngadi Medan itu kini diselamatkan seorang anggota polisi.
Tina Sianturi telah diadopsi oleh anggota Polisi bernama Aiptu Sabar Sianturi.
Video Tina Sianturi seorang diri meratapi kematian ayahnya viral di media sosial.
Dia tidak bisa membiayai uang pengobatan ayahnya hingga pemakaman.
Tina Sianturi cuma bisa menangis di depan jasad ayahnya.
Mereka juga selama ini tinggal di sembarang tempat.
Dalam caption video tersebut, Tina dan ayahnya yang ketika itu sedang sakit berada di emperan jalan di Medan Amplas.
Warga yang melihat merasa kasihan dan mengantar Tina dan ayahnya ke RSU Pirngadi.
Tina mengaku memiliki abang dan kakak yang kini dibawa ibunya.
Ayah dan ibunya telah berpisah.
Ibunya juga sudah menikah dengan pria lain.
Sedangkan dia mengaku tetap ingin bersama ayahnya.
Tina membuat warganet sedih lantaran dia tetap menjaga ayahnya hingga meninggal dunia.
Tina Sianturi juga terus menangis di samping jasad ayahnya di rumah sakit.
Tina memang punya kakak dan abang, tapi diduga keduanya dibawa ibunya yang telah berpisah dengan ayahnya.
Kini Tina Sianturi telah disekolahkan oleh Aiptu Sabar Sianturi.
Aiptu Sabar Sianturi juga yang membayar semua biaya rumah sakit dan biaya pemakaman dari ayahnya Tina Sianturi.
Melihat penderitaan Tina Sianturi di media sosial, Aiptu Sabar Sianturi menemuinya di RSU Pirngadi, kemudian mengurus jenazah ayah Tina hingga dimakamkan di TPU Kristen Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang.
Tidak itu saja, Aiptu Sabar juga membawa Tina tinggal bersamanya di Komplek Perumahan J Walk Medan Johor, agar masa depannya bisa terjamin kelak.
Aksi Aiptu Sianturi mendapatkan pujian dari anggota DPRD Sumut, Luhut Simanjuntak.
"Sikap dan kepedulian Aiptu Sabar Sianturi patut kita apresiasi, karena telah menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan. Apa yang dilakukan anggota Polri ini benar-benar nyata dalam membantu warga yang sedang kesusahan," kata Luhut Simanjuntak kepada wartawan, Kamis (6/3/2025) di Medan, seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribun-Medan.com.
Anggota Komisi E berharap agar muncul Aiptu Sabar Sianturi lainnya, karena tindakannya menjadi secercah harapan di tengah kritik yang menguat terhadap institusi Polri akhir-akhir ini.
Anggota dewan Dapil Karo, Dairi dan Pakpak Bharat ini meminta Dinas Sosial Sumut dan Medan untuk menjadikan peristiwa itu sebagai pengalaman berharga dan kedepannya lebih cepat tanggap terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat.
Hal itu disampaikan Luhut menanggapi viralnya kisah sedih yang dialami seorang anak kecil tuna wisma saat ayahnya meninggal dunia di RSU Pirngadi Medan.
Perempuan cilik ini tidak tau berbuat apapun, hanya bisa menangis, saat ayahnya menghembuskan nafas terakhirnya.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
NASIB ART Dipaksa Pacar Rekam Majikan tanpa Busana, Terancam 12 Tahun Penjara, Ketahuan Suami Korban |
![]() |
---|
Cerita Ustaz Dasad Latif, Kaget Rekening Untuk Bangun Masjid Diblokir PPATK: Duitnya Tidak Banyak |
![]() |
---|
Perjuangan Prada Lucky 7 Kali Gagal Masuk Tentara, Baru 2 Bulan Tugas Berujung Pilu Disiksa Senior |
![]() |
---|
Punya Sifat PKI, Penganiaya Prada Lucky Sampai Tewas, Tangis Sang Ayah: Negara Tak Bisa Bantu Saya? |
![]() |
---|
Bukan Cuma Senior, Prada Lucky Mengaku Disiksa Atasannya, Video Call Ibu: Dicambuk Bamak, Dasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.