Berita Viral

PEKERJAAN Hindarto Terungkap, Fidya Sudah Geram Tak Mau Pulang: Sering Disiksa dan Dimanfaatkan

Atlet Taekwondo, Fidya Kamalinda yang kabur dari rumah sejak 10 tahun yang lalu mengungkapkan pekerjaan orangtuanya. 

|
YouTube TVone
AYAH ATLET TAEKWODO BERI PENJELASAN - Hindarto memberikan tanggapan terkait pengakuan Fidya Kamalinda soal menjadi korban penganiayaan dan kerap dibawa ke dukun saat hadir sebagai narasumber di TV One, pada Jumat (14/3/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Atlet Taekwondo, Fidya Kamalinda yang kabur dari rumah sejak 10 tahun yang lalu mengungkapkan pekerjaan orangtuanya. 

Fidya mengaku korban kekerasan ayahnya. Ia menyebut orangtuanya memanfaatkannya untuk menghasilkan uang dari perlombaan Taekwondo. 

Ia kerap mendapatkan kekerasan jika kalah bertanding. Orangtuanya juga membawanya ke dukun sebelum memulai pertandingan. 

Fidya nekat kabur pada 2015 lalu. Bahkan dia menikah saat pelariannya. 

Namun, orangtua Fidya menyebut bahwa anaknya bukan kabur tetapi diculik. Semua terungkap setelah pengakuan Fidya di media sosial. 

Lantas apa pekerjaan kedua orang tua Fidya?

Tak diketahui pasti apa profesi yang digeluti  Hindarto dan Khodijah Dede Indriany, kedua orang tuanya saat ini.

Fidya sempat mengungkapkan bahwa kedua orang tuanya memiliki usaha, namun tak maju.

Sementara, Hindarto sang ayah menungkapkan bahwa ia dan istri merupakan mantan Atlet.

Hindarto juga mengurai fakta versinya saat dituduh sering menyiksa Fidya jika putrinya kalah bertanding.

Hindarto yang merupakan mantan atlet itu mengaku hanya ingin mengajari putrinya.

"Seandainya kalah, kebetulan kami pernah jadi atlet, jadi tahu cara bertanding, kekurangannya apa dikasih tahu tekniknya harus begini. Sebetulnya enggak ada sama sekali, orang sayang sama anak kok," akui Hindarto dilansir dari tayangan TVOne news, Jumat (14/3/2025).

Di sisi lain, Fidya yang kini berusia 30 tahun mengaku sudah muak dengan sikap orang tuanya, terutama sang ayah, Hindarto.

Melalui unggahan video di Instagram dan TikTok, Kamis (13/3/2025), Fidya Kamalindah buka suara.

ATLET TAEKWONDO VIRAL: Tangkapan layar Inilah sosok atlet taekwondo yang hilang 10 tahun dan dicari orang tuanya (kiri) disadur pada Kamis (13/3/2025). Ternyata Fidya Kamalinda (kanan) sengaja kabur dari orang tuanya, bukan diculik. Terkuak alasan Fidya pergi meninggalkan orang tua.
ATLET TAEKWONDO VIRAL: Tangkapan layar Inilah sosok atlet taekwondo yang hilang 10 tahun dan dicari orang tuanya (kiri) disadur pada Kamis (13/3/2025). Ternyata Fidya Kamalinda (kanan) sengaja kabur dari orang tuanya, bukan diculik. Terkuak alasan Fidya pergi meninggalkan orang tua. (kolase Youtube tv one dan Instagram @ryukijanessa)

Selama menjadi atlet taekwondo, ia juga selalu memberikan hasil kemenangannya itu untuk orang tua.

Ya, Fidya Kamalindah memulai kariernya di dunia olahraga bela diri sejak usia dini. 

"Hasil pertandingan aku selama ini kan kalian juga nikmati, bukan aku yang makan sendiri, kan," tutur Fidya.

"Setiap aku menang, aku gajian, kan kalian juga nikmati," imbuhnya.

Puncak kekecawaan Fidya terhadap ayahnya terjadi pada tahun 2014 silam.

Kala itu ia kalah dalam pertandingan Taekwondo.

"Kekerasan pertama yang Bapak saya lakukan waktu saya umur 5 tahun, saya pernah dijambak, ditendang, diseret oleh Bapak saya sendiri. Dan itu lanjut sampai tahun-tahun berikutnya," jelas dia.

Fidya menilai, perlakuan kekerasan tersebut ia dapatkan karena ayahnya ingin dirinya bisa mencari uang.
 
Mengingat saat itu, usaha milik keluarga Fidya tidak maju.

"Mungkin karena usaha beliau enggak maju saat itu sampai mungkin sampai sekarang. Oleh sebab itu, sejak kecil hanya mengandalkan saya yang membiayai keluarga kami," tutur Fidya.

Selama aktif menjadi atlet, kata Fidya, dia selalu mendapatkan tekanan yang luar biasa dari orang tuanya.

"Pokoknya setiap saya kalah itu saya pasti dapat tekanan fisik, verbal dari bapak saya dan bingung saat itu saya mau speak up, mau cerita ke siapa mungkin karena enggak akan mungkin ada yang percaya ya sama anak," bebernya.

Hal lain yang diceritakan Fidya yang membuatnya semakin tertekan adalah orang tuanya kerap membawanya ke dukun.

Kebiasaan itu dilakukan ayah Fidya saat menjelang pertandingan putrinya.

"Tiap saya mau tanding, saya dibawa ke dukun. Dijampi-jampi, didoa-doa, mandi bunga agar bisa menang," kata mantan atlet taekwondo itu.

Dan, setiap kalah tanding, Fidya mengatakan, selalu mendapat tekanan fisik maupun verbal dari ayahnya.

"Saya bingung cerita ke siapa karena pasti tidak ada yang percaya. Padahal, semua uang hasil tanding dan gaji, orang tua yang terima hasilnya, bukan saya yang nikmati," papar dia.

Kendati demikian, ia tidak pernah menikmati secara penuh hasil perjuangannya tersebut bahkan untuk berkuliah.

Beruntung karena prestasi yang dicapainya, pendidikan SD dan SMP Fidya mendapatkan beasiswa.

Akhirnya, Fidya Kamalindah berkuliah menggunakan uang yang ia dapatkan dari hasil berjualan online.

"Saya kuliah pakai uang saya sendiri itu dari hasil jualan online, karena uang pertandingan diambil semua sama beliau," terangnya.

Hingga akhirnya Fidya berani keluar rumah setelah usia 21 tahun setelah bertahun-tahun dapat siksaan batin.

Setelah pergi dari rumah itu, Fidya bertemu dengan seorang pria yang kini menjadi suaminya.

Saat itu, dia menikah siri dengan pria tersebut di Bekasi.

"Saya menikah dengan beliau di bawah tangan wali hakim di Bekasi saat itu dan sekarang saya sudah punya anak," beber dia.

Dia juga menjelaskan bahwa surat nikah yang ditemukan orang tuanya mungkin palsu.

Sebab, pernikahannya kala itu tidak melibatkan restu atau wali dari orang tuanya.

Kini, Fidya dan suami telah memiliki anak dan hidup bahagia.

Ia menegaskan bahwa keputusannya untuk pergi adalah pilihan pribadi dan bukan karena paksaan dari pihak mana pun.

Sempat Dimediasi

Fidya Kamalindah mengaku bahwa sebenarnya, ia sudah beberapa kali melakukan mediasi bersama orang tuanya didampingi Polda Jabar dalam 10 tahun terakhir.

"Sekarang saya sudah punya anak. Saat hamil umur 4 bulan, saya dipanggil ke Polda Jabar. Saya bolak-balik berbulan-bulan karena dimediasi oleh mereka," ujar Fidya.

Kendati demikian, kata Fidya, pihak kepolisian pun akhirnya mengerti alasannya tidak mau kembali ke rumah orang tuanya.

"Alhamdulillah, buat saya itu mereka baik banget udah mengerti keadaan kami yang awalnya mungkin mereka, 'Fidya yuk enggak apa-apa pulang.' Tapi seiring berjalannya waktu, akhirnya ternyata bapak polisi sendiri melihat kok gimana kalian (orang tuanya)," ungkap Fidya.

Fidya menuturkan, pihak kepolisian memahami bahwa ia tidak bisa kembali ke rumah orang tuanya. Terlebih, kondisinya saat ini baik-baik saja.

"Akhirnya mereka sendiri yang berbesar hati hati yang oh, ternyata Fidya ini enggak diculik kok. Fidya ini enggak ada diapa-apain sama suaminya," kata Fidya menirukan ucapan polisi.

"Bahkan (polisi mengatakan), 'Fidya ini emang dengan sadar keluar dari rumah kita enggak punya hak buat menahan anak ini,' sampai bahasanya seperti itu kan," bebernya.

Pernah dipisahkan dengan anak

Selain itu, Fidya juga mengaku pernah dipisahkan dengan anaknya saat anaknya berusia 3 tahun.

"Kami ketemu lagi di Disdukcapil Kota Bandung dan apa yang kalian lakukan? Kalian teriak-teriak di sana," ucap Fidya.

"Mau memisahkan saya dan anak saya yang akhirnya saya dipisahkan dengan anak saya. Saya dibawa pergi," imbuh dia.

Orang tua Fidya Kamalindah pun membawa anaknya pulang saat itu. Tetapi, Fidya Kamalindah akhirnya memutuskan keluar lagi.

"Terus sampai rumah. Karena namanya ibu, ya saya balik lagi pergi keluar karena kemauan saya sendiri, saya yang pengen keluar dari rumah itu," kata dia.

Doakan orang tua

Terlepas dari pertikaian yang terjadi dengan kedua orang tuanya, Fidya Kamalindah mengaku tetap mendoakan mereka.

"Saya benar-benar minta maaf saya harus bicara seperti ini karena saya udah benar-benar enggak tahan ya karena udah bertahun-tahun seperti ini," ungkap Fidya.

"Untuk babe mama. Saya tetap mendoakan kalian. Kakak tetap mendoakan kalian di sana. Semoga baik-baik aja ya, Beh, Mah," sambungnya.

Fidya berharap bahwa kedua orang tuanya bisa menerimanya lagi dengan kondisi seperti saat ini.

"Aku cuman ingin kalian terima aku dan keluarga aku. Ini aku punya suami yang aku sayangi, anak yang aku sayangi. Udah itu aja," kata dia.

"Jangan paksain kehendak anak anak kalian dong. Aku juga punya hidup yang ingin aku jalani. Aku punya anak sekarang dan aku enggak mau kayak kalian memperlakukan aku kok," tambahnya.

Respon Orang Tua
 
Orang tua tampak kecewa mengetahui putrinya muncul mengungkap fakta mengejutkan setelah kabur selama 10 tahun.

Fidya Kamalinda yang kini telah berusia 30 tahun itu mengaku kabur dari rumah lantaran mendapat penyiksaan dari ayahnya sejak kecil.

Mendenger hal itu, Hindarto tampak menahan amarahnya sampai istighfar dituduh menyiksa putrinya sendiri.

Diakui Hindarto, semua hal yang ia lakukan kepada Fidya bertujuan untuk mendidik sang putri.

"Mungkin umpama benar pun, kan didik anak. Enggak sampai sesadis itu. Astaghfirullah, hanya mendidik," ujar Hindarto.

Namun saat dituding menyiksa putrinya sejak kecil, Hindarto membantahnya dengan tegas.

Diungkap Hindarto, ia sangat sayang kepada Fidya sejak kecil.

"Kita sebagai orang tua, orang tua mana yang enggak sayang anaknya. Penjelasan tadi kan (katanya) umur 5 tahun, saya baru punya anak satu. Lagi sayang-sayangnya. Bahkan mamanya sampai iri karena (saya) sayang ke anak," tegas Hindarto.

Namun saat diminta tanggapan soal keseluruhan klarifikasi Fidya yang mengaku kabur dari rumah, Hindarto gelagapan.
 
Hindarto mengaku ingin membawa kasus tersebut ke jalur hukum bahkan sampai ke pengadilan.

"Kalau tanggapan kami ya boleh dibilang, mungkin saya enggak bisa ngasih jawaban sekarang kecuali ditempat tertentu. Mudah-mudahan dengan dikasih pertolongan, kesempatan untuk tayangan, mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan ada berkelanjutan ada bantuan dari polisi aparat negara, kita ada acara persidangan. Mungkin kami juga mempunyai sedikit bukti berupa cukup otentik bahkan tertulis," ungkap Hindarto.

Disisi lain, ibunda Fidya, Khodijah tak kuasa membendung tangisnya berharap putrinya kembali ke pangkuannya.

Khodijah menyayangkan pernyataan Fidya yang mengaku disiksa ayahnya.

"Bisa ditanyakan teman-temannya, soalnya setiap latihan bapaknya yang anter, tidak sesuai dengan apa yang dibicarakan (Fidya)," ujar Khodijah.

Perihal isu orang tua tak menerima anak Fidya, Khodijah membantahnya dengan tegas.

Khodijah mengaku justru senang jika tahu Fidya sudah punya anak.

"Kalau punya anak pasti diterima. Saya enggak tahu dia punya anak atau belum, kalau memang punya anak alhamdulillah kita terima aja," imbuh Khodijah.

Karenanya, Khodijah kini berharap Fidya bisa pulang ke rumah dan kembali rukun dengan orang tua.

Khodijah menduga jika putrinya itu sedang berada di bawah tekanan.

"Saya harap kakak pulang ya kak, mama udah kangen, udah rindu. Apapun kakak yang bicarakan, mama tidak akan bicarakan apa-apa. Mama lebih tahu bahwa kakak ada tekanan. Mama tahu persis siapa anak siapa. Saya tahu persis, cuma itu yang saya bisa sampaikan, kakak pulang ya kak," pinta Khodijah.

Sebelumnya, Fidya Kamalinda muncul membantah dilaporkan hilang jadi korban penculikan seperti yang disampaikan orangtuanya.

Fidya mengungkap fakta mengejutkan jika ia sengaja pergi dari rumah karena menjadi korban penyiksaan ayah sendiri sejak kecil.

Orang tuanya, Hindarto dan Khodijah Dede Indriany, melaporkan kehilangan Fidya kepada pihak kepolisian dan secara aktif melakukan pencarian.
 
Peristiwa itu bermula saat pagi hari, Fidya meminta izin kepada orang tuanya untuk pergi ke warnet mencetak beberapa dokumen karena printer di rumah sedang rusak.

Di warnet tersebut, Fidya Kamalinda dikatakan bertemu seorang pria lalu dibawa paksa menggunakan mobil.

Hingga kabar hilangnya atlet Taekwondo Fidya Kamalinda sempat ramai diberitakan pada tahun 2016.

Diketahui, Fidya Kamalinda memulai kariernya di dunia olahraga bela diri sejak usia dini. 

Bakat luar biasanya terlihat sejak awal, yang membawanya meraih berbagai prestasi di tingkat lokal maupun nasional.
 
Fidya pernah menyumbangkan medali bagi Jawa Barat di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON).

Putri sulung Hindarto dan Khodijah ini juga  meraih medali emas di Indonesia Open.

Keberhasilannya mengukir prestasi sejak muda menunjukkan dedikasi dan kerja kerasnya dalam meniti karier sebagai atlet profesional.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved