Berita Viral

Sosok Imam, Sales Mobil Ditembak Mati Oknum TNI AL saat Test Drive, Sempat Dinyatakan 3 Hari Hilang

Imam sebelum sempat dinyatakan hilang selama 3 hari dan keluarga melaporkan ke pihak yang berwajib.

Istimewa
MERAMPOK: Klasi Dua (Kld) DI, seorang prajurit TNI AL Lhokseumawe menembak mati seorang sales mobil bernama Hasfiani alias Imam. Korban ditembak saat melakukan uji kelaikan (test drive) mobil Toyota Innova BL 1539 HW, kemudian membawa kabur kendaraan tersebut. Jasad Imam ditemukan di semak belukar kawasan Gunung Salak, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Senin (17/3/2025). (Istimewa) 

TRIBUN-MEDAN.com - Malang nasib Hasfiani alias Imam sales mobil yang tewas ditembak mati oleh oknum TNI AL berinisial DI saat tengah melakukan test drive.

Imam sebelum sempat dinyatakan hilang selama 3 hari dan keluarga melaporkan ke pihak yang berwajib.

Terkuak jika Imam bekerja sebagai sales mobil sebagai pekerjaan sampingan.

Lantaran pekerjaan utamanya yakni seorang perawat di Puskemas Babah Buloh.

Melansir dari Kompas.com, Senin (17/3/2025) peristiwa pembunuhan terjadi manakala DI prajurit TNI AL berpangkat kelasi dua mendatangi showroom tempat Imam bekerja berpura pura ingin membeli mobil pda Jumat (14/3/2025).

DI lantas meminta untuk melakukan test drive untuk mobil Toyota Innova BL 1539 HW.

Namun, dalam perjalanan Imam ditembak.

MERAMPOK: Klasi Dua (Kld) DI, seorang prajurit TNI AL Lhokseumawe menembak mati seorang sales mobil bernama Hasfiani alias Imam. Korban ditembak saat melakukan uji kelaikan (test drive) mobil Toyota Innova BL 1539 HW, kemudian membawa kabur kendaraan tersebut. Jasad Imam ditemukan di semak belukar kawasan Gunung Salak, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Senin (17/3/2025). (Istimewa)
MERAMPOK: Klasi Dua (Kld) DI, seorang prajurit TNI AL Lhokseumawe menembak mati seorang sales mobil bernama Hasfiani alias Imam. Korban ditembak saat melakukan uji kelaikan (test drive) mobil Toyota Innova BL 1539 HW, kemudian membawa kabur kendaraan tersebut. Jasad Imam ditemukan di semak belukar kawasan Gunung Salak, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Senin (17/3/2025). (Istimewa) (Istimewa)

Jasad Imam dibuang ke semak-semak di sekitar Gunung Salak. Sementara mobil Innova dibawa kabur oleh pelaku. Pelaku kemudian kabur ke arah Medan, Sumatera Utara,

Keluarga korban yang curiga karena Imam tidak bisa dihubungi kemudian melaporkan kejadian ini ke Polres Lhokseumawe.

Sementara itu, Komandan TNI AL Lhokseumawe, Kolonel Laut (P) Andi Susanto, membenarkan bahwa pelaku merupakan prajuritnya.

"Terduga kini sudah diamankan di Pomal untuk penyidikan lebih lanjut," kata Andi saat dikonfirmasi melalui telepon. Ia juga menegaskan bahwa kasus ini akan ditangani secara transparan dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

"Saya mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban dan memohon maaf atas kejadian ini," ujarnya.

Andi juga menyebut akan menggelar konferensi pers dalam waktu dekat untuk mengungkap lebih lanjut kasus tersebut. 

Motif Pembunuhan

Komandan Polisi Militer TNI AL (Pomal) Lhokseumawe, Mayor Laut (MP) A Napitupulu, mengungkapkan bahwa pembunuhan terhadap sales mobil Hasfiani alias Imam, warga Kabupaten Aceh Utara, didasari oleh motif murni untuk menguasai mobil Inova dari sebuah showroom di Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara. Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat (14/3/2025). 

"Benar, peristiwa itu melibatkan pelaku pembunuhan yang merupakan oknum TNI AL, Kelas Dua DI. Sekarang pelakunya sudah ditahan," ujar Mayor A Napitupulu dalam konferensi pers di Markas TNI AL Kota Lhokseumawe, Senin (17/3/2025).

Menurut pengakuan tersangka, saat mengemudikan mobil Inova dengan nomor polisi BL 1539 HW, ia mengajak Imam untuk menemaninya dengan alasan melakukan uji kelaikan (test drive).

Saat berkeliling di kompleks perumahan PT Asean Aceh Fertilizer (AAF), DI menembak Imam. Letusan senjata itu terdengar oleh warga perumahan.  

"Mobil itu kemudian terlihat keluar dari kompleks dan menuju arah Medan, Sumatera Utara. Suara letusan senjata yang didengar warga pada Jumat sore itu adalah peristiwa yang sedang kita bicarakan sekarang ini," jelas Napitupulu.

DI lalu membuang jenazah Imam di semak belukar di kawasan Gunung Salak.  Ketika ditanya mengenai kronologis kejadian, A Napitupulu meminta waktu untuk mengumpulkan informasi dan menyusun kronologis secara utuh. 

"Besok rencana kami sampaikan kronologisnya," terangnya.

 Dia menambahkan bahwa tim penyidik saat ini sedang mendalami seluruh keterangan dari pelaku pembunuhan.

 "Sesuai instruksi pimpinan kami, kami pastikan memberikan hukuman terberat untuk pelaku," tegasnya.

Saat ditanya mengenai jenis luka dan detail lainnya, Napitupulu menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung.

"Kami sudah melakukan visum, dan saat ini kami masih menunggu hasil visum. Yang terpenting, jenazah sudah kami serahkan kepada keluarganya," pungkasnya.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram Twitter dan WA Channel

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved