PENGAMAT POLITIK: Pecat David Roni Sinaga atau PDIP Dicap Partai Premanisme

TRIBUN-MEDAN.COM - Desakan pemecatan David Roni Sinaga dari PDI Perjuangan setelah menendang anggota DPRD Medan Dodi Robert Simangunsong (Partai Demokrat) terus bergaung.

Pengamat Politik, Anwar Saragih, juga menyuarakan hal yang sama apalagi David Roni Sinaga sudah dua kali terlibat kasus kekerasan.

Kejadian pertama pada November 2022, David Roni berurusan dengan polisi setelah menganiaya Khalik Fazduani di sebuah klub malam.

Anwar menjelaskan perbuatan David Roni Sinaga mutlak melanggar AD/ART PDI Perjuangan Pasal 22 huruf B dan C.

"Dia (David Roni Sinaga) telah merugikan nama baik PDIP. Bahkan mencederai kepercayaan rakyat kepada PDIP," ucap Anwar via telepon, Kamis (20/3/25).

"Dia layak dipecat," tegasnya lagi.

Pemecatan David Roni Sinaga harus melalui mekanisme di DPP PDI Perjuangan.

Anwar berpandangan keputusan ini harus diambil secepatnya untuk mengembalikan kepercayaan publik.

"Jika DPP tidak mengambil sikap, publik bisa saja menganggap PDI Perjuangan sebagai partai yang arogan, partai yang mendukung kekerasan dan premanisme," tutur Anwar.

Lawan Perintah Hasyim?

Ketua DPC PDI Perjuangan Medan, Hasyim, mengaku malu melihat rekaman perkelahian David Roni Sinaga di Lantai III DPRD Medan.

Ia memerintahkan Fraksi sebagai perpancangan partai di DPRD Medan untuk segera memeriksa David Roni Sinaga.

Sampai saat ini, Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Roby Barus, tak merespon pesan whatsapp dan telepon dari awak media.

Sikap Roby Barus berbanding terbalik dengan Ketua DPC PDIP Medan Hasyim.

Ditelusuri Tribun Medan, loyalitas Roby Barus dengan PDI Perjuangan pernah menjadi perbincangan di internal partai.

Pada sidang Sengketa Pemilu di Mahkamah Konstitusi, Maruli Manogang Purba membuka rekaman money politic yang memaketkan Roby Barus dengan politisi Gerindra.

Padahal saat itu PDI Perjuangan dan Gerindra menjadi pesaing utama di Pemilu 2024.

Tuduhan Maruli ini dibantah oleh Roby Barus, ia mengaku tegak lurus dengan PDI Perjuangan.

"Itu tidak benar, saya selaku kader partai tegak lurus, tidak boleh abu abu, sama kita itu tabu seperti itu apalagi saya sekretaris partai jadi saya aturan partai saya," kata Roby Barus pada April 2024.

Dipicu Masalah Sepele 

Anggota Komisi III DPRD Medan Dodi Robert Simangunsong (Demokrat) mengklarifikasi berita yang sempat viral dan penyebabnya. 

Politisi Demokrat, Dodi mengatakan peristiwa yang terjadi di toilet lantai 3 gedung DPRD Medan didasari persoalan lama.

Bukan masalah pembahasan di rapat Komisi III DPRD Medan. 

"Yang viral bukan soal Komisi III. Masalah lama bang, bukan masalah yang ada di Komisi III. Di komisi gadak persoalan," ungkapnya, Selasa (18/3/2025).

Dodi menceritakan, David Roni Ganda Sinaga (PDIP) kerap memanggil nama staf komisi tak lengkap (Dodi Tambunan) dengan nada keras.

Seolah-olah panggilan itu ditujukan pada dirinya, sehingga terkesan mempermainkan namanya. 

"Aku cuma menegur dia aja bang, jangan panggil Dodi, kalau bisa Tambunan aja. Karena kalau manggil Dodi dengan nada keras kesannya negur aku bang. Baru kali ini kami ketemu langsung pas di toilet lantai 3," jelasnya. 

Ketika pertemuan di toilet lantai 3 tersebut, Dodi mengingatkan kembali David Roni Ganda Sinaga soal panggilan yang terkesan mempermainkan.

Lantaran tak terima telah diingatkan, David Roni membalas dengan benturan fisik.

"Aku menyayangkan, kenapa sekuriti DPRD Medan yang bertugas saat itu hanya memegangku. Sementara dia (David) tak dipegang sama sekuriti. Jadinya si David coba menendang dan hampir kena perutku" sebutnya.

Saat ini dirinya masih tersulut emosi atas sikap dan peristiwa yang terjadi. Perseteruan berhenti setelah keduanya dipisahkan.

Terpisah, David Sinaga belum bisa dikonfirmasi. Dilayangkan WhatsApp juga belum memberi balasan. 

(hen/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan