Berita Viral
VIRAL Preman Ngamuk Gara-gara tak Puas Dapat THR Rp20 Ribu dari Satpam, Minta Ketemu Pimpinan
Viral di media sosial preman ngamuk gara-gara tak puas dapat THR Rp20 ribu dari satpam. Ia pun mengamuk dan minta bertemu pimpinan.
TRIBUN-MEDAN.com - Viral di media sosial preman ngamuk gara-gara tak puas dapat THR Rp20 ribu dari satpam.
Ia pun mengamuk dan minta bertemu pimpinan.
Diketahui, aksi seorang preman minta THR ke pabrik secara memaksa, viral di media sosial.
Tampak seorang pria yang mengaku abang jago asal Bekasi mendatangi satpam pabrik.
Video tersebut diunggah di akun Instagram @infobekasi_official, Kamis (20/3/2025).
Terlihat dalam video berdurasi 2 menit 29 detik yang diunggah, pria tersebut memiliki badan gempal, rambut gondrong, mengenakan baju merah lengan pendek dan rompi hitam.
Sang satpam kemudian memberikan sejumlah uang kepada preman tersebut agar tak bertemu pemilik perusahaan.
"Saya kasih ajalah, duit saya," ujar si satpam.
Namun tawaran si satpam ditolak oleh preman tersebut.
Si preman enggan menerima uang dari satpam dan tetap memaksa bertemu bos perusahaan.
"Gue enggak mau itu duit lu, gue mau pimpinan lu, sini," kata preman tersebut kepada sang satpam.
"Jangan gitu Pak, hargai saya, saya kerja di sini, Pak," ujar satpam.
"Kalau lu kerja di sini, sampaikan, ini amanah lho," kata sang preman.
"Sudah saya sampaikan, amanah, Pak," jawab satpam.
Tak puas dengan jawaban tersebut, pria tersebut kemudian mengintimidasi satpam dengan mengaku sebagai jagoan di kawasan Cikiwul.
Bahkan, ia mengancam akan menutup akses jalan depan perusahaan apabila tak bisa bertemu dengan pemilik pabrik.
"Lu makan b***k di sini, lu enggak menghargain gue lu. Kalau lu pengin tahu, gue jagoan yang megang Cikiwul," ungkap sang preman.
"Massa gue banyak di sini. Kalau gue tutup jalan depan bisa bergerak?" imbuhnya.
Satpam pun terus meminta maaf kepada pria tersebut.
"Iya pak maaf, ya gimana, kita juga sesuai intruksi juga pak," jawab si satpam.
Preman tersebut juga mengaku terpaksa 'turun gunung' setelah anak buahnya berungkali gagal menemui pemilik perusahaan.
Setelah turun gunung, preman tersebut malah merasa tidak dihargai oleh perusahaan.
"Gua selama ini enggak pernah turun, yang turun selama ini anak buah gua, sekarang gua turun pengin tahu bukti."
"Ternyata begini, enggak menghargai lingkungan. Di sini gue yang megang pabrik-pabrik semua," tegas dia.
Tak lama kemudian, preman tersebut memperlihatkan sebuah amplop putih yang berisi secarik kertas kepada sang satpam.
Selanjutnya, ia menunjukkan tulisan dalam isi kertas tersebut sembari mengklaim dirinya turun gunung dalam rangka membela negara.
"Gue bukannya nyari keributan, gua ngasih gini, baik-baik lho."
"Gua bela negara di sini, gua mati-matian," tambah dia.
Belakangan diketahui, preman tersebut bernama Suhada.
Diketahui, insiden ini terjadi pada Senin (17/3/2025), sekitar pukul 11.00 WIB.
Ia mengancam akan menutup akses jalan salah satu pabrik plastik di Jalan Tali Kolot, Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Ancaman itu diucapkan Suhada setelah dirinya hanya diberi Rp20.000 ketika meminta tunjangan hari raya (THR) Lebaran.
Peristiwa ini juga dibenarkan oleh Kapolsek Bantargebang, Kompol Sukadi.
"Mereka preman berkedok ormas," ungkap Sukadi, dikutip dari Kompas.com.
Setelah menerima informasi peristiwa tersebut, Sukadi dan anak buahnya telah mendatangi perusahaan dan meminta keterangan sekuriti.
Berdasarkan keterangan sekuriti, Suhada datang bersama tiga rekannya untuk meminta THR Lebaran.
Namun oleh satpam perusahaan, keempatnya kemudian diberi uang THR sebesar Rp 20.000.
"Iya, dia minta (THR), dikasih Rp20.000. Tapi dia enggak mau, pengen ketemu pimpinannya," kata Sukadi kepada Kompas.com.
Suhada kini kabur ke Gunung Putri, Kabupaten Bogor, setelah mengetahui aksinya viral.
Sedangkan tiga rekannya masih dilacak keberadaannya oleh polisi.
Ia menyatakan akan menerapkan penegakkan hukum apabila keempatnya terbukti memenuhi unsur pelanggaran pidana pemerasan.
"Sekarang klarifikasi dulu minta keterangan, ada unsur pidana atau tidak. Kalau ada kita tindaklanjuti penegakkan hukum," imbuh Sukadi.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
FAKTA-FAKTA Kematian Wanita Muda Putri Apriyani, Diduga Dibunuh dan Dibakar Oknum Anggota Polisi SN |
![]() |
---|
NASIB Penjahit Syok Ditagih Pajak Rp2,8 Miliar, Disebut Punya Bentley, Tetangga Juga Bernasib Sama |
![]() |
---|
POLRES INDRAMAYU Buru Oknum Anggota Polisi Inisial SN Diduga Pelaku Pembunuhan Putri Apriyani |
![]() |
---|
RESPONS Kubu Konglomerat Surya Darmadi Usai Cheryl Jadi Buron TPPU Terkait Kasus Rp 75 Triliun |
![]() |
---|
PERJUANGAN Serma Christian Namo untuk Keadilan Atas Kematian Prada Lucky, Buru Pemilik Akun Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.