Berita Internasional

Pengantin Wanita Tewas dalam Kecelakaan Beberapa Hari sebelum Resepsi, Lagi Hamil 5 Bulan

Seorang pengantin wanita, yang seharusnya melangsungkan pernikahan pada 16 Maret 2025, meninggal dunia lima hari sebelum hari bahagianya.

Sanook.com
PENGANTIN TEWAS: Pengantin wanita yang seharusnya melangsungkan pernikahan pada 16 Maret 2025, meninggal dunia lima hari sebelum hari bahagianya. Pengantin wanita itu tewas setelah terlibat dalam sebuah kecelakaan lalu lintas. 

TRIBUN-MEDAN.com – Kisah tragis yang dialami oleh calon pengantin wanita viral dan mengejutkan warganet.

Seorang pengantin wanita, yang seharusnya melangsungkan pernikahan pada 16 Maret 2025, meninggal dunia lima hari sebelum hari bahagianya.

Dikutip dari Sanook, Jumat (21/3/2025), pengantin wanita itu tewas setelah terlibat dalam sebuah kecelakaan lalu lintas.

Kisah ini menjadi viral setelah sebuah video yang memperlihatkan kebahagiaan sang pengantin wanita bersama teman-temannya dalam upacara pernikahan pada 2 Maret 2025 diunggah ke media sosial.

Namun, hanya sepuluh hari kemudian, potret sang pengantin wanita yang telah meninggal menjadi kenangan yang mengharukan, menggugah perasaan banyak orang.

Diketahui, pengantin tersebut menjalani serangkaian acara pernikahan pada 2 Maret 2025 di rumah mempelai wanita.

Rencananya, pada 16 Maret 2025, rangkaian pernikahan lainnya akan diselenggarakan dan pengantin pria akan membawa mempelai wanita ke rumahnya.

Namun 5 hari menjelang acara tersebut, mempelai wanita tewas kecelakaan.

Video yang diunggah dengan judul "Menunggu hingga hari ini untuk menyelesaikan klipnya tetapi istriku masih tidur nyenyak" ini langsung menarik perhatian warganet, dengan jumlah penayangan yang mencapai jutaan dalam waktu singkat.

Berbagai komentar duka cita memenuhi kolom komentar video tersebut, banyak orang merasa iba atas nasib tragis yang menimpa pasangan pengantin ini.

Peristiwa yang awalnya penuh kebahagiaan kini berubah menjadi duka mendalam, tidak hanya bagi kedua mempelai, tetapi juga bagi keluarga mereka.

Tang Ngoc Yen, saudara perempuan dari mempelai pria, mengonfirmasi kebenaran peristiwa tersebut dalam wawancara dengan VietNamNet.

"Kejadian ini sangat menyayat hati. Sampai sekarang, saya, saudara saya, dan kedua keluarga masih dalam kondisi syok," ujar Yen dengan suara terbata-bata.

Ia menceritakan bahwa kedua mempelai, NV dan LQ, telah menjalin hubungan selama dua tahun dan berencana menikah pada Maret 2025. NV, sang pengantin wanita, tengah hamil lima bulan dengan anak pertama mereka yang sudah mereka beri nama.

"Adik ipar saya baru saja menunjukkan kepada saya nama anak yang telah mereka pilih.

Kami semua sangat menantikan kedatangan bayi tersebut," ungkap Yen dengan penuh haru.

Upacara pernikahan di rumah mempelai wanita pada 2 Maret telah berlangsung dengan lancar.

Rencananya, pernikahan di rumah mempelai pria akan dilaksanakan pada 16 Maret 2025, namun takdir berkata lain.

Pada 11 Maret 2025, saat pengantin pria LQ mengendarai sepeda motor untuk mengajak sang istri sarapan dan membeli beberapa keperluan pernikahan, kecelakaan tragis terjadi.

Pengantin wanita meninggal dunia di tempat kejadian, sementara pengantin pria terluka.

"Acara bahagia berubah menjadi acara pemakaman," ujar Yen dengan nada penuh kesedihan.

Keluarga mempelai pria memutuskan untuk mengadakan pemakaman di kota asal mereka, dan keluarga pengantin wanita mendukung keputusan tersebut.

"V. adalah gadis yang baik, dan orang tuanya juga sangat baik dan lembut. Kami semua merasa sangat berduka atas kejadian ini," lanjut Yen.

Pada saat pemakaman, mempelai pria LQ terlihat duduk di sudut, dengan goresan di lengan dan kakinya, memandangi potret sang istri yang telah tiada.

"Melihat kakak saya begitu linglung dan hancur, hati saya semakin patah," ungkap Yen.

Sebelumnya, keluarga Yen telah menyiapkan dengan matang segala kebutuhan untuk pernikahan LQ, mulai dari undangan, pesta, hingga tenda pernikahan yang direncanakan untuk lebih dari 500 tamu. Namun, semua persiapan tersebut harus dibatalkan karena tragedi yang terjadi.

"Kepergian V. sangat mengejutkan dan menghancurkan hati saya. Namun, rasa sakit saya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan penderitaan yang dirasakan oleh orang tua dan suaminya, yang tentu saja sangat berarti bagi mereka," kata Yen sambil terisak.

Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga kedua mempelai, yang sebelumnya telah menantikan hari bahagia bersama.

Sebuah kisah yang seharusnya dipenuhi kebahagiaan, kini berubah menjadi duka yang tak terlukiskan.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved