Berita Viral
RESPONS KAPOLRI Jenderal Listyo Soal Isu Setoran Judi Sabung Ayam yang Digerebek ke Oknum Polisi
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara soal isu setoran judi sabung ayam di Way Kanan ke oknum Polsek.
TRIBUN-MEDAN.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara soal isu setoran judi sabung ayam di Way Kanan ke oknum Polsek.
Belakangan ini isu ini mencuat di publik. Isu muncul setelah pengakuan dugaan pelaku penembakan tiga anggota Polisi hingga tewas.
Kasus kematian tiga polisi di Way Kanan menjadi pusat perhatian warganet. Tiga polisi ini tewas saat menggerebek lokasi judi sabung ayam di Way Kanan.
Dua oknum TNI diduga pelaku penembakan sudah ditahan dan dimintai keterangan.
Kedua oknum TNI yang diamankan ini statusnya masih sebagai saksi.
Saksi disebut mengungkap terkait adanya bagi-bagi duit antara Polsek-Koramil.
Namun terkait isu bagi-bagi uang tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau supaya masyarakat menunggu hasil investigasi.
"Di era media sosial dan kecerdasan buatan seperti sekarang, lebih baik kita menunggu tim yang bertugas dan pasti akan ada penyelesaian," kata Listyo Sigit saat dihubungi oleh Kompas.com pada Kamis (20/3/2025).

Sementara itu, Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Eko Syah Putra Siregar membenarkan soal adanya bagi-bagi uang yang dinikmati oleh segelintir oknum ini.
"Sudah satu tahun lho, bagi-bagi duit (judi sabung ayam). Ada duit dikasih, Polsek-Koramil, makan duit,"
"(Kalau) pembagian, saya tidak tahu, ada yang menerima duit, dan ini beroperasi satu tahun," kata Eko, Kamis (20/3/2025).
Mengutip Kompas.com, informasi bagi-bagi uang judi sabung ayam tersebut didapatkan dari keterangan para saksi, Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah.
"Judi ada profit, ada penerima duit. Saksi menjelaskan (setoran) ada. Kalau saksi ngomongnya gitu, ada duit, ada setoran, ya ada," katanya.
Ia menegaskan, pihaknya pun masih mendalami pengakuan para saksi tersebut.
"Oknum-oknumnya siapa saja, kita tunggu proses selanjutnya,"
"Duit dibagi ada, ya. Kita bukan bodoh-bodoh amatlah, duit (judi) ada dibagi iya. Duit ada setor iya, gitu sajalah," tuturnya.
Sementara itu, Asisten Intelijen Kasdam II/Sriwijaya, Kolonel Yogi Muhamanto mengatakan, hubungan antara Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto dan Komandan Pos Ramil Negara Batin Peltu Lubis sangat baik.
Ia menuturkan, pihak kepolisian mengetahui adanya arena sabung ayam.
Bahkan, Peltu Lubis selalu memberitahukan kepada Lusiyanto apabila ada kegiatan tersebut.
"Saat Peltu Lubis minta izin menyelenggarakan gelanggang sabung ayam, Lusiyanto menjawab silakan, yang penting harus aman. Kata aman yang dimaksud adalah setoran uang. Jadi, memang ada setoran uangnya,” kata Yogi, dikutip dari TribunSumsel.com.
Diduga, ada komunikasi yang tidak pas antara Lubis dan Lusiyanto sebelum hari penggerebekan.
"Komunikasi yang tidak baik itu yang akhirnya memicu insiden yang tidak diinginkan tersebut,” tutur Yogi.
Seperti diketahui, tiga orang anggota polisi tewas ditembak TNI saat tengah merazia sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025).
Satu Orang Sipil Ditetapkan Tersangka
Kasus penembakan tiga personel polisi di Kabupaten Way Kanan, Lampung, dibagi menjadi dua klaster.
Klaster pertama terkait perjudian sabung ayam. Klaster kedua, soal peristiwa penembakan yang mengakibatkan meninggalnya tiga petugas.
"Yakni perjudian sabung ayam dan peristiwa meninggalnya atau penembakan terhadap petugas yang mengakibatkan meninggal dunia," kata Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy, Rabu (19/3/2025).
Irjen Pol Helmy juga mengungkapkan bahwa untuk kasus perjudian sabung ayam ini, seorang sipil telah ditetapkan sebagai tersangka, inisial Z.
"Tersangka Z hadir di lokasi untuk bermain (judi),"ungkapnya.
Z dijerat Pasal 303 KUHP tentang pidana perjudian. Pihaknya telah menyita barang bukti terkait perjudian, yang terdiri dari uang tunai sebesar Rp 21 juta, mobil, motor, dan ayam yang digunakan untuk bertarung.
Terkait kasus penembakan, Irjen Helmy Santika, mengatakan, empat saksi mata, salah satunya berinisial Z mengungkapkan bahwa ia melihat langsung seorang prajurit TNI menembak tiga anggota polisi di arena sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025).
Dalam kasus ini, ada dua prajurit TNI yang diamankan, yaitu Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.
Namun, Helmy tidak menjelaskan siapa yang melakukan penembakan, apakah Peltu Lubis atau Kopka Basarsyah.
Saksi Z juga melihat Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah membawa senjata api laras panjang serta senjata yang diselipkan di pinggang.
"Lalu empat orang dari 13 anggota polisi yang melakukan penggerebekan juga melihat oknum itu menembak dengan senjata laras panjang," kata Helmy saat konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).
Helmy mengatakan, jarak tembak antara pelaku dengan korban sangat dekat, berkisar antara 6 hingga 13 meter.
"Ada yang menyebut jarak 6 meter dan ada yang menyebut 13 meter," kata Helmy.
Adapun saksi Z merupakan seorang penjudi yang datang ke arena sabung ayam setelah menerima undangan dari Kopka Basarsyah melalui media sosial.
Siapa yang menembak ketiga korban?
Untuk sementara ini, soal kasus penembakan, Polda Lampung masih melakukan investigasi bersama Kodam II Sriwijaya dan menunggu hasil uji laboratorium forensik serta uji balistik dari selongsong dan proyektil yang ditemukan di tubuh tiga nggota polisi yang tewas.
Pangdam II Sriwijaya Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Ujang Darwis mengonfirmasi bahwa dua oknum TNI yang diamankan terkait kasus penembakan saat penggerebekan arena judi sabung pada Senin (19/3/2025) sore masih berstatus sebagai saksi.
Kedua oknum tersebut adalah Kopka B dan Peltu L, yang saat ini masih aktif sebagai anggota TNI.
"2 oknum ini statusnya masih sebagai saksi. Untuk menjadi tersangka itu kan butuh barang bukti, itu berproses apabila terbukti nanti, kita lakukan tindakan," ujar Ujang dalam konferensi pers bersama di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).
Ia menambahkan bahwa Kodam II Sriwijaya masih mendalami peran keduanya di lokasi kejadian.
Saat ini, kedua oknum tersebut masih diamankan dan diperiksa secara intensif di Denpom Lampung.
Diketahui, ada dua prajurit TNI yang diamankan, yaitu Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.
Senjata Api Laras Panjang Telah Ditemukan
Kabar terbaru, senjata laras panjang berkaliber 5,56 milimeter yang diduga digunakan untuk menembak mati tiga polisi di Way Kanan, Lampung, ditemukan di semak-semak, sekitar 5 kilometer dari lokasi penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, mengatakan, senjata tersebut nantinya akan dicocokkan dengan peluru yang bersarang di tubuh ketiga korban.
"Ini masih proses mengecek (uji balistik) sambil menunggu saja, senjatanya masih diproses Denpom. Denpom juga butuh tenaga ahli untuk memastikan senjata tersebut," ujar Eko dalam keterangannya di Kodam II Sriwijaya, Palembang, Kamis (20/3/2025).
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan tiga jenis selongsong peluru di lokasi penembakan, yakni 5,56 milimeter, 9 milimeter, dan 7,63 milimeter.
Peluru berkaliber 5,56 milimeter ini biasa digunakan senjata laras panjang jenis SS1 atau M16, sedangkan peluru 7,63 milimeter umumnya digunakan oleh senjata jenis AK-47.
Nasib Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah akan ditentukan statusnya setelah keluar hasil uji forensik peluru.
(*/tribun-medan.com)
Sebagian artikel sudah tayang di tribun-jateng
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Jenderal Listyo Sigit Prabowo
judi sabung ayam
setoran judi
Tribun-medan.com
Perintah Panglima TNI Terkait 2 Oknum Prajurit Terlibat Penculikan Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Kabar Terkini Perburuan Riza Chalid, Terakhir Terlacak di Malaysia, Pernah Bertemu PM Anwar Ibrahim |
![]() |
---|
LIVE Pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum PBB ke-80 |
![]() |
---|
LIVE Sidang Majelis Umum PBB ke-80: Pidato Presiden RI Prabowo Subianto |
![]() |
---|
PENYEBAB Bobby Nasution Copot Sekdis Koperasi UKM Sumut: Gratifikasi, Etika Birokrasi, dan Kekerasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.