Berita Viral
SADIS Amma Sengaja Kubur Feni Ere di Tempat Favoritnya, Setahun tak Ketahuan Hingga Tinggal Kerangka
Ia sengaja membawa mayat korban di dekat Wisata Air Terjun Batu Dewa Palopo lantaran lokasi tersebut merupakan tempat favorit pelaku saat kamping.
TRIBUN-MEDAN.com - Inilah kesadisan Amma kuburkan Feni Ere di dekat air terjun.
Ternyata tempat tersebut dipilih karena merupakan lokasi favorit Amma camping.
Setahun aksinya tak ketahuan hingga Feni Ere ditemukan tinggal kerangka.
Kesadisan Amma bahkan membuat polisi menduga Amma seorang psikopat.
Baca juga: Liverpool Gigit Jari Trent Arnold Tolak Tawaran Kontrak Baru, Real Madrid Langsung Tampung
Pelaku pembunuh Feni Ere di Palopo, Sulawesi Selatan Achmad Yani alias Amma (35) diduga psikopat lantaran membunuh korban dengan cara kejam dan sengaja mengubur korban di lokasi favoritnya.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kapolres Palopo AKBP Safi'i Nafsikin dalam pengungkapan kasus pembunuhan Feni Ere pada Kamis (21/3/2025).
Safi'i mengatakan bahwa motif pembunuhan Feni Ere ialah karena pelaku menyukai korban sejak menjadi tukang bangunan di rumah korban.
Baca juga: KATA Polisi Soal Daging 200 Kg Dimasak Willie Salim Hilang, Warga Berebut Bawa Gayung Hingga Ember
Pelaku juga mabuk saat melakukan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap korban.
Adapun pelaku sengaja membawa mayat korban di dekat Wisata Air Terjun Batu Dewa Palopo lantaran lokasi tersebut merupakan tempat favorit pelaku saat kamping dan berwisata alam.
Maka dari itu kata Safi'i pihaknya belum bisa menentukan lokasi rekonstruksi. Sebab menurutnya pembunuhan tersebut sangat kejam dan diduga pelaku merupakan psikopat.

Nantinya kata Safi'i lokasi rekonstruksi akan dicari di tempat yang lebih aman.
“Akan kita rekonstruksi di tempat lebih aman, karena kami melihat modus cukup kejam ini, psikopat pelakunya, sehingga rekon kami pertimbangkan di mananya nantinya,” bebernya.
Sebelum menjadi korban pembunuhan, Feni Ere telah dilaporkan hilang kontak sejak Januari 2024 lalu.
Korban Feni Ere yang bekerja sebagai sales mobil dilaporkan menghilang tanpa jejak sejak 27 Januari 2024 dan kini diduga kuat menjadi korban pembunuhan.
Baca juga: CERITA Polisi Soal Daging 200 Kg Dimasak Willie Salim Lenyap Saat Ditinggal ke Toilet: Pakai Gayung
Feni Ere diketahui tinggal sendirian di rumahnya di Palopo, sementara orang tuanya menetap di Kabupaten Luwu Utara.
Sebelumnya, saat Feni Ere menghilang, sang ayah, Parman, sudah menempuh berbagai cara untuk menemukan putrinya, termasuk melapor ke polisi serta mencari ke wilayah Luwu Timur dan Toraja.
Kecurigaan akan nasib Feni Ere muncul saat Parman mendatangi kediaman sang anak dan menemukan pintunya dalam keadaan terkunci.
Parman kemudian mendobrak pintu, namun ia tidak menemukan putrinya.

Saat itulah Parman mendapati bercak darah di kamar, yang semakin memperkuat dugaan adanya peristiwa tragis yang menimpa Feni.
Feni Ere pun dinyatakan hilang selama satu tahun lamanya hingga ditemukan tengkorak di dekat Wisata Air Terjun Batu Dewa Palopo pada Februari 2025.
Saat diperiksa, tengkorak tersebut benar merupakan milik Feni Ere.
Selama satu bulan polisi pun terus melakukan pemeriksaan saksi hingga akhirnya ditemukan pelaku pembunuh Feni Ere yang merupakan mantan pekerja bangunan.
Berawal dari Suka
Pembunuhan tersebut berawal dari rasa suka pelaku terhadap Feni Ere. Hingga akhirnya muncul niat melakukan rudapaksa terhadap korban.
Setelah pelaku ditangkap, akhirnya polisi bisa mengungkap detik-detik pembunuhan Feni Ere hingga jasadnya dibuang di dekat wisata air terjun Batu Dewa, Kelurahan Battang Barat, Palopo.

Peristiwa berawal pada Rabu, 24 Januari 2024 malam saat pelaku Amma dan beberapa temannya nongkrong sambil mengkonsumsi minuman keras jenis ballo di rumah yang berada di samping kediaman Feni Ere.
Pelaku kemudian mengantar rekannya ke Asrama Kodim dan ia memarkirkan kendaraannya.
Lantas, Amma duduk-duduk hingga Kamis, 25 Januari 2024 dini hari.
Ketika sedang sendirian tersebut, muncul niat pelaku untuk membawa kabur Feni Ere.
"Muncul niat pelaku untuk membawa kabur Feni Ere. Pelaku kemudian berjalan kaki menuju rumah Feni," kata Kapolres Palopo, AKBP Safii Nafsikin saat konferensi pers di Mapolres Palopo, Jumat (21/3/2025).
Amma yang berprofesi sebagai tukang, memang selama ini menyimpan rasa suka terhadap Feni Ere.
Pelaku pun sempat menyampaikan perasaannya tersebut kepada teman nongkrongnya di samping rumah korban.
Hal tersebut yang mendorong Amma memiliki niat untuk membawa lari Feni Ere.
Pelaku kemudian masuk ke rumah korban dengan cara memanjat tembok kamar mandi.
Saat berada di dalam rumah korban, pelaku langsung memasuki kamar korban.
Feni Ere sempat berteriak meminta tolong dan pelaku langsung mengikatkan celana pada mulut korban agar tak bisa teriak.
Pelaku pun langsung merudapaksa korban.
Saat melakukan aksi bejatnya, Amma sempat berbincang dengan korban.
Perbincangan tersebut membuat pelaku lengah dan korban Feni Ere memiliki kesempatan untuk melarikan diri.
Namun, pelaku sigap mengejar korban dan membawanya kembali ke dalam kamar.
Saat berada di dalam kamar, korban memberontak dan membuat pelaku emosi.
Pelaku akhirnya membenturkan kepala korban hingga mengeluarkan darah, tergenang di lantai dan terciprat ke beberapa bagian kamar.
Amma kemudian membersihkan darah yang ada di lantai menggunakan pel dan merapikan kamar korban.
Ia kemudian membawa korban dan sebuah koper berisi barang-barang Feni Ere menggunakan mobil Honda Brio dengan nomor polisi DP 1390 TE.
Amma membuang korban di Kilometer 35, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Palopo.
Setelah itu, ia mengganti pelat mobil milik Feni Ere dan menyimpan mobil tersebut di sebuah lorong dekat RSUD Palemmai Andi Tandi.
Pelaku kembali ke rumahnya dengan berjalan kaki.
Pada Kamis, 25 Januari 2024 malam, pelaku kembali ke tempatnya memarkir mobil dan membawa mobil tersebut ke Makassar.
Ia kemudian memarkirkan mobil tersebut di rumah kosong yang berada di Perum Bukit Baruga Antang, Makassar.
"Pelaku kemudian kembali ke Palopo dengan membawa koper yang berisi barang korban menggunakan ompreng," ujarnya.
Akhirnya koper berisi barang-barang Feni Ere tersebut pun ditemukan saat polisi menggeledah rumah pelaku di Jalan Nanakan, Kelurahan Amassangan, Kota Palopo pada Kamis 20 Maret 2025.
Di dalam koper tersebut polisi menemukan pakaian dan kunci mobil Feni Ere.
Tak hanya itu, dari tempat lain, polisi pun mengamankan sejumlah barang bukti.
"Dari beberapa TKP yakni rumah korban, rumah pelaku, tempat penemuan mayat, tempat penemuan mobil dan tempat penangkapan pelaku kami menemukan beberapa barang bukti," kata Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid kepada Tribun-Timur.com, Jumat (21/3/2025).
Polisi mengamankan barang bukti berupa alat pel yang digunakan pelaku untuk membersihkan darah di lantai kamar korban serta sebuah lampu hias yang terdapat bercak darah.
Sejumlah barang bukti juga ditemukan pada lokasi penemuan kerangka mayat Feni Ere di Kilometer 35, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo.
"Barang bukti yang ditemukan di lokasi penemuan mayat ada celana legging warna biru navy, baju putih dan sobekan kain bermotif warna kuning pink," jelasnya.
Sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi penemuan kerangka mayat tersebut saat ini masih dalam proses pemeriksaan di Laboratorium Forensik Polda Sulawesi Selatan.
Tak hanya itu, polisi juga menemukan barang bukti berupa tas berisi dompet dan identitas korban serta dua handphone milik Feni Ere.
Atas perbuatannya pelaku dijerat pasal berlapis yakni pasal 340, 285, dan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.
Pelaku diduga telah merencanakan perbuatannya hingga jasad korban tinggal kerangka saat ditemukan.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.