TRIBUN WIKI

Makna Teologis Wafat Yesus Kristus yang Diperingati pada 18 April 2025

Makna teologis yang sangat penting di balik peristiwa wafat Yesus Kristus adalah soal penebusan dosa, kasih Allah, dan transformasi kehidupan manusia.

Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Pinterest/José Antonio Cotallo López
YESUS WAFAT- Ilustrasi Yesus Kristus wafat di kayu salib yang menjadi momen penebusan dosa umat manusia. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Pada 18 April 2025 mendatang, umat Kristiani akan memperingati hari wafat Yesus Kristus.

Peringatan ini merupakan bagian penting dalam ajaran Kristen.

Bahwa peristiwa yang terjadi pada abad ke-1 Masehi ini memberikan gambaran tentang bagaimana pengorbanan, dan juga kasih sayang dalam membuka jalan keselamatan bagi umat manusia.

Baca juga: Kumpulan Doa Natal Penuh Harapan Menyambut Kelahiran Yesus Kristus

Tidak kalah pentingnya, bahwa momen peringatan wafat Yesus Kristus menjadi gambaran, bahwa pengorbanan dan rasa sakit tidak ada apa-apanya demi umat manusia.

Lantas, apa saja makna teologi di balik peristiwa wafat Yesus Kristus ini?

Makna Teologi Peristiwa Wafat Yesus Kristus

Makna teologis yang sangat penting di balik peristiwa wafat Yesus Kristus berkaitan erat dengan inti ajaran iman Kristen, yaitu penebusan dosa, kasih Allah, dan transformasi kehidupan manusia.

Dikutip dari academia.edu, bahwa kematian Yesus di kayu dipahami sebagai pengorbanan yang menggantikan hukuman dosa manusia. 

Baca juga: Resmi! Pemerintah Jokowi Ubah Isa Almasih Jadi Yesus Kristus

Yesus mengambil posisi manusia yang seharusnya dihukum, sehingga melalui kematian-Nya, manusia memperoleh pengampunan dosa dan perdamaian dengan Allah 

Tidak hanya itu, peristiwa wafat Yesus Kristus adalah wujud kasih Allah yang terbesar kepada manusia.

Pengorbanan ini menunjukkan betapa berharganya manusia di mata Allah dan menjadi bukti nyata bahwa keselamatan adalah anugerah, bukan hasil usaha manusia sendiri.

Baca juga: 5 Rangkaian Ibadah Paskah Hingga Mengenang Kesengsaraan Yesus Kristus

Kematian Yesus bukan sekedar penderitaan, melainkan juga kemenangan atas kuasa dosa dan kematian.

Dengan kebangkitan-Nya, Yesus membuktikan bahwa maut telah dikalahkan, sehingga manusia yang percaya memperoleh harapan hidup kekal.

Karenanya, dengan peristiwa ini, umat Kristen diajak untuk meneladani sikap pengorbanan, ketaatan, dan kesetiaan dalam menghadapi penderitaan serta menanamkan kasih dalam kehidupan sehari-hari.(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved