TRIBUN WIKI

Profil Hadi Manansang, Pendiri Taman Safari, Anak-anaknya Tersandung Dugaan Pelanggaran HAM Berat

Hadi Manansang adalah pendiri Taman Safari Indonesia. Ia berasal dari Shanghai, China yang kemudian menetap di Manado.

|
Editor: Array A Argus
Facebook
KELUARGA MANANSANG- Tiga anak pendiri Taman Safari Indonesia Hadi Manansang, yakni Jansen Manansang, Frans Manansang, dan Tony Sumampau. Ketiganya kini tengah dihadapi masalah dugaan pelanggaran HAM. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Nama Hadi Manansang mungkin tak banyak orang yang tahu.

Baru-baru ini saja, nama Hadi Manansang kembali dicari oleh masyarakat.

Hal ini tak lepas dari tudingan adanya dugaan eksploitasi yang dialami sejumlah mantan pekerja sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI).

OCI adalah sebuah kelompok pertunjukan sirkus yang didirikan oleh Hadi Manansang.

OCI ini pula yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Taman Safari Indonesia.

Baca juga: Sejarah Taman Safari yang Didirikan Pelaku Sirkus, Kini Tersandung Dugaan Eksploitasi

PENDIRI TAMAN SAFARI - Dari kiri ke kanan: Jansen Manansang, Frans Manansang, Tony Sumampau yang merupakan anak Hari Manansang. Mereka adalah pendiri Taman Safari Indonesia. Foto diambil dari Buku Tiga Macan Safari yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama pada 2 Desember 2019. Sejarah Hadi Manansang dan tiga anaknya mendirikan sirkus OCI dan Taman Safari Indonesia, bermula dari ngamen di lapangan hingga sekolah.
PENDIRI TAMAN SAFARI - Dari kiri ke kanan: Jansen Manansang, Frans Manansang, Tony Sumampau yang merupakan anak Hari Manansang. Mereka adalah pendiri Taman Safari Indonesia. Foto diambil dari Buku Tiga Macan Safari yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama pada 2 Desember 2019. Sejarah Hadi Manansang dan tiga anaknya mendirikan sirkus OCI dan Taman Safari Indonesia, bermula dari ngamen di lapangan hingga sekolah. (Gramedia Pustaka Utama)

Setelah Taman Safari Indonesia berdiri, objek wisata itu dikelola oleh anak-anak Hadi Manansang.

Adapun ketiga anak Hadi Manansang yang mengelola Taman Safari Indonesia adalah Jansen Manansang, Frans Manansang, dan Tony Sumampau.

Ketiganya kini turut dimintai pertanggungjawabannya, atas dugaan eksploitasi yang dialami para mantan pemain sirkus.

Terlepas dari hal itu, profil Hadi Manansang banyak dicari publik.

Masyarakat penasaran dengan rekam jejak dan asal usul Hadi Manansang.

Baca juga: Profil Kolonel Rizky Marlon Silalahi, Peraih Adhi Makayasa Resmi Jadi Dansatgultor 81 Kopassus

Profil Hadi Manansang

Hadi Manansang adalah pendiri Taman Safari Indonesia (TSI).

Ia berasal dari Shanghai, China.

Sebelum tinggal dan menetap di Manado, Indonesia, Hadi Manansang tinggal di Filipina.

Ketika berada di Indonesia, Hadi Manansang sempat melakoni berbagai profesi.

Ia pernah menjadi pengamen, bahkan penjual koyok ramuan sendiri.

DUGAAN EKSPLOITASI- Taman Safari Indonesia (TSI) tengah menghadapi dugaan kasus eksploitasi yang dialami sejumlah mantan pemain sirkus. Kasus ini mendapat sorotan masyarakat Indonesia.
DUGAAN EKSPLOITASI- Taman Safari Indonesia (TSI) tengah menghadapi dugaan kasus eksploitasi yang dialami sejumlah mantan pemain sirkus. Kasus ini mendapat sorotan masyarakat Indonesia. (Pinterest/Wennanda A.N)

Baca juga: Profil Try Sutrisno, Eks Panglima ABRI yang Dukung Rencana Pencopotan Gibran Sebagai Wapres

Sebelum dikenal sebagai pendiri Taman Safari Indonesia, Hadi Manansang dan ketiga anaknya pernah mengamen di berbagai tempat seperti lapangan, kelenteng, sekolah, dan paguyuban Tionghoa.

Mereka melakukan atraksi akrobatik dan bermain trisula (tombak bermata tiga) untuk menghibur sekaligus mengumpulkan dana.

Pada 1963-1964, Hadi Manansang kemudian membentuk kelompok pertunjukan bernama Bintang Akrobat dan Gadis Plastik.

Tiga tahun kemudian, kelompok ini berkembang menjadi Oriental Show, yang pada 1972 berganti nama menjadi Oriental Circus Indonesia (OCI).

Hadi dan anak-anaknya mengelola seluruh aspek pertunjukan sendiri, mulai dari melatih satwa, menjahit tenda, mengangkat peralatan, hingga mengurus perizinan.

Baca juga: Profil Saddil Ramdani, Eks Gelandang Timnas Indonesia yang Dikabarkan Bakal Hengkang dari Sabah FC

Dari pengalaman mengelola OCI, terutama setelah insiden harimau menggigit Tony yang kemudian dirawat di Australia, keluarga Manansang terinspirasi untuk mendirikan taman safari.

Mereka membeli lahan bekas perkebunan teh di Cisarua, Bogor, dan mulai merintis Taman Safari Indonesia pada tahun 1980.

Taman Safari ini didirikan dengan tujuan ganda: bisnis dan konservasi satwa, serta memberikan pekerjaan bagi karyawan sirkus yang terdampak perubahan bisnis hiburan.

Taman Safari Indonesia yang didirikan Hadi dan keluarga berkembang menjadi pusat konservasi satwa langka dan objek wisata edukasi yang diakui secara nasional.

Pada 16 Maret 1990, Taman Safari Indonesia diresmikan sebagai Objek Wisata Nasional dan Pusat Penangkaran Satwa Langka oleh pemerintah Indonesia.

Baca juga: Profil Kolonel Laut Agus Surya Dharmawan, Eks Staf Ahli Panglima TNI yang Dipecat Tipu Warga

Kontroversi

Oriental Circus Indonesia dan Taman Safari Indonesia kini tengah diterpa isu dugaan eksploitasi terhadap mantan pemain sirkus OCI.

Butet, salah satu pemain sirkus, bercerita bahwa ia sering mendapatkan perlakuan kasar selama berlatih dan menjadi pemain sirkus.

“Kalau main saat show tidak bagus, saya dipukuli. Pernah dirantai pakai rantai gajah di kaki, bahkan untuk buang air saja saya kesulitan,” kata Butet di Kantor Kementerian HAM, Jakarta, Selasa (15/4/2025) pekan lalu dikutip dari Kompas.com.

Bahkan, ketika sedang mengandung, Butet juga tetap dipaksa tampil dan dipisahkan dari anaknya.

“Saat hamil pun saya dipaksa tetap tampil. 

Setelah melahirkan, saya dipisahkan dari anak saya, saya tidak bisa menyusui. Saya juga pernah dijejali kotoran gajah hanya karena ketahuan mengambil daging empal,” ungkap Butet sambil menahan tangis.

Butet pun mengungkapkan bahwa selama hidupnya ia tidak pernah mengetahui identitas aslinya, baik itu nama, keluarga, dan usia karena sudah ditempa sebagai pemain sirkus sejak kecil.

Fifi, anak Butet, juga mengalami kisah serupa seperti sang ibu.

Sejak lahir, Fifi dibesarkan di lingkungan sirkus tanpa mengetahui siapa orangtuanya.

Rupanya, Fifi diambil oleh salah satu bos OCI saat ia baru lahir.

Ia baru sadar bahwa Butet adalah ibunya ketika sudah beranjak dewasa.

Butet mengaku menyerahkan Fifi untuk diasuh orang lain karena belum memiliki kehidupan yang layak.

Hidup di lingkungan sirkus sejak kecil rupanya membuat Fifi tak betah.

Ia sempat kabur karena tidak tahan akan siksaan yang ia alami.

“Saya sempat diseret dan dikurung di kandang macan, susah buang air besar. Saya nggak kuat, akhirnya saya kabur lewat hutan malam-malam, sampai ke Cisarua. Waktu itu sempat ditolong warga, tapi akhirnya saya ditemukan lagi,” tutur Fifi.

Nasib Fifi semakin tragis setelah ditangkap karena siksaan yang ia terima berkali-kali lebih kejam.

“Saya diseret, dibawa ke rumah, terus disetrum. Kelamin saya disetrum sampai saya lemas. Rambut saya ditarik, saya ngompol di tempat, lalu saya dipasung,” kenangnya dengan suara lirih.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved