Medan Terkini
UINSU Sebut Pelaku yang Lecehkan Mahasiswi Tak Lagi Bekerja sebagai Asisten Dosen
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) buka suara mengenai adanya diduga asisten dosen bernama Abu Hasan Al-Asyari melecehkan mahasiswi.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) buka suara mengenai adanya diduga asisten dosen bernama Abu Hasan Al-Asyari melecehkan mahasiswi berinisial NA, 18 tahun.
Ketua Tim Kerjasama Kelembagaan dan Humas Subhan Dawawi mengatakan, Abu Hasan Al-Asyari sebelumnya memang sempat menjadi tenaga pengajar tidak tetap pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UINSU.
Pria yang dipanggil ustaz tersebut mengampu mata kuliah Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada Tahun Akademik 2020-2021.
Namun, sejak tahun akademik tersebut berakhir, Abu Hasan Al-Asyari sudah tidak lagi memiliki ikatan kerja maupun aktivitas mengajar di UINSU.
"Dengan demikian, status beliau saat ini bukan lagi bagian dari tenaga pengajar di universitas kami,"ungkap Ketua Tim Kerjasama Kelembagaan dan Humas Subhan Dawawi, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/4/2025).
UINSU menegaskan dugaan pelecehan seksual yang dialami mahasiswi mereka bukan berlangsung di lingkungan kampus.
Sehingga mereka menilai apa yang dialami korban maupun perbuatan pelaku tidak ada hubungannya dengan Universitas.
Meski demikian, UINSU akan tetap memberikan bantuan advokasi hingga memberikan trauma healing kepada korban.
Selain itu, universitas juga mendukung Polda Sumut mengusut tuntas pelecehan yang menjerat Hasan Al-Asyari.
"Pimpinan UINSU mendukung proses hukum yang sedang berjalan di Polda Sumatera Utara dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak berwenang untuk memastikan keadilan ditegakkan."
Diketahui, seorang mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan berinisial NA, 18 tahun, diduga menjadi korban pelecehan seksual.
Terduga pelakunya ialah pria bernama Abu Hasan Al-Asyari, yang dikenal sebagai ustaz dan diduga asisten dosen di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan.
Karena tak terima dilecehkan, lantas korban melaporkan Abu Hasan Al-Asyari ke Polda Sumut dengan nomor LP/B/637/IV/2025/SPKT/Polda Sumut tertanggal 29 April 2025.
Ayah korban, IL, mengatakan, dugaan pelecehan seksual terhadap putrinya berlangsung pada Rabu 9 April lalu.
Anaknya berinisial NA dijemput menggunakan mobil, lalu dipaksa menenggak minuman, makan makanan yang dibeli terduga pelaku, sampai akhirnya dibawa ke kamar hotel di wilayah Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.
"Pelaku ini juga dosen yang masuk di UINSU, sebagai dosen pembantu, tapi juga beberapa kampus di Medan ini dia sebagai dosen tetap juga,"kata IL, ayah mahasiswi UINSU yang diduga jadi korban pelecehan seksual, Selasa (29/4/2025).
IL mengungkapkan, kronologi anaknya menjadi korban dugaan pencabulan Abu Hasan Al-Asyari bermula pada Rabu 9 April, malam kemarin.
Kepada ayahnya, NA yang tinggal di sebuah indekos mengaku dihubungi terduga pelaku secara tiba-tiba.
Abu Hasan menelepon, bilang sudah berada di dekat indekos korban dan memintanya keluar.
Karena sudah kenal, lantas korban keluar menemui terduga pelaku didalam mobilnya.
Disinilah korban dibawa jalan-jalan ke arah Berastagi, atau Jalan Letjen Jamin Ginting.
Sebelum ke hotel, terduga pelaku sempat berhenti membeli ayam goreng beserta nasi, dan minuman kemasan.
Setelah itu, korban disuruh makan dan disuruh minum, minuman yang dibelinya seperti dipaksa menenggak.
Tak lama setelah minum, korban merasa seperti lemas dan terduga pelaku mulai meraba bagian tubuh korban mulai dari dada dan organ intimnya, sepanjang perjalanan.
"Setelah itu minuman itu disuguhkan secara paksa ke anak saya sampai tersedak, dan juga disuapkan makanan yang ada di tangannya ayam goreng dan sebagainya, kalau tak salah. Mungkin selama dalam perjalanan mereka melakukan pelecehan daripada seluruh anggota tubuh anak saya."
Setibanya di hotel, terduga pelaku turun dari mobil berbicara dengan petugas hotel.
Kemudian ia menjemput korban dari dalam mobil dan membawanya masuk ke kamar.
Disinilah terduga pelaku mulai mendekap, menelanjangi pakaian, mencumbu korban yang saat itu mengaku antara sadar dan tidak sadar.
Namun demikian, korban mengaku belum sempat dirudapaksa karena saat itu sedang menstruasi.
"Lanjut ke ke tiga kali, kalau la mungkin tidak halangan, mungkin jadi hubungan badan yang akan dilakukan beliau tersebut. Setelah 3 kali, selanjutnya anak saya dibalikkan posisinya."
Masih penurutan IL berdasarkan pengakuan anaknya, kalau korban sempat tertidur dan antara tak sadarkan diri, kemudian terbangun.
Disinilah korban meminta diantarkan pulang ke indekosnya, dan terduga pelaku menurutinya.
Pagi harinya, korban baru sadar kalau dirinya menjadi korban dugaan pencabulan dan merasa trauma.
"Paginya dia baru menyadari kok aku jadi sperti ini."
Modus Kenalkan Kitab Tentang Agama Islam
NA mengaku kepada ayahnya kalau dirinya dan terduga pelaku sudah saling mengenal sejak beberapa waktu lalu.
Abu Hasan Al-Asyari merupakan seorang ustaz di kampung halamannya di Kabupaten Batu Bara, mantan calon anggota legislatif, dan juga asisten dosen di kampusnya.
Bahkan sebelum terjadi pelecehan, keduanya sempat bertemu.
Pertemuan awal sekitar bulan Februari, dan pertemuan kedua disusul dengan makan siang bareng.
Modus di awal, terduga pelaku yang dikenal sebagai ustaz yakni memperkenalkan kitab-kitab terkait agama Islam.
Kemudian pertemuan kedua, saat makan siang, korban merasa tertipu karena diawal merasa makan siang, terduga pelaku akan membawa istrinya.
Ternyata ketika bertemu, terduga pelaku hanya seorang diri.
"Modusnya, memperkenalkan kitab-kitab."
Setelah melapor ke Polda Sumut, IL berharap predator seksual berkedok pemuka agama ditangkap dan diadili.
Sebab, saat melecehkan anaknya dan ditolak, terduga pelaku sempat mengaku kalau mahasiswi lain banyak yang mau melayani nafsu bejatnya dengan sukarela.
"Mudah-mudahan saja laporan ini juga akan berjalan dengan baik."
Terpisah, Ketua Tim Kerjasama Kelembagaan dan Humas Subhan Dawawi mengatakan kalau Abu Hasan Al-Asyari bukan dosen di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU).
Namun ia tidak menjelaskan apakah Abu Hasan Al-Asyari merupakan asisten dosen atau bukan.
"Sudah dikonfirmasi ke kepegawaian gak ada dosen tetap uinsu atas nama itu,"ungkapnya.
(Cr25/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Identitas 2 Polantas Medan yang Kena OTT Berpangkat Bripda, Kini Masih Diperiksa |
![]() |
---|
2 Polantas Medan Dikabarkan Kena OTT Bid Propam Polda Sumut |
![]() |
---|
Harga Cabai Merah di Medan Tembus Rp100 Ribu per Kg, Pasokan Diprediksi Menipis hingga Bulan Depan |
![]() |
---|
Diduga Terlibat Tawuran Maut Tewaskan Remaja 16 Tahun, 5 Orang Pemuda di Belawan Diamankan |
![]() |
---|
Bonus PON dari Pemko Medan Tak Kunjung Jelas, Pebolling Sumut Aldila Merasa Sangat Kecewa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.