Belawan Butuh Aman, STM Nasional Wartawan Serukan Dukungan Penuh untuk Polisi Tegas

Serikat Tolong Menolong (STM) Nasional Wartawan mendukung tindakan tegas Kepolisian dalam menciptakan rasa aman bagi masyarakat di Belawan

Editor: Muhammad Tazli
IST
KOLASE FOTO: (Kiri) Kapolsek Belawan AKP Ponijo tampak terbaring di ruang perawatan dengan perban di bagian wajah, pasca terkena lemparan saat berupaya melerai tawuran, di Belawan Selasa (6/5/2025) Malam. (Kanan) Situasi Tawuran di Jalan Selebes, Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan. Tampak sekelompok remaja saling serang dengan batu dan mercon roket, asap mengepul di udara, menciptakan suasana mencekam di tengah pemukiman padat penduduk. 

TRIBUN-MEDAN.com, BELAWAN - Serikat Tolong Menolong (STM) Nasional Wartawan mendukung tindakan tegas Kepolisian dalam menciptakan rasa aman bagi masyarakat di Belawan, Sumatera utara.

Merupakan referensi yang luar biasa AKBP Oloan Siahaan, turun lapangan pada Sabtu (4/5/2025) dini hari demi suasana aman dan nyaman bagi masyarakat Belawan.

Tindakan tegas Polisi bagi pelaku tawuran adalah ultimatum untuk orang yang suka melakukan kejahatan, sehingga ada efek jera.

Hal itu dikatakan Pasrah Ketua STM Nasional wartawan kepada beberapa awak media di sekitaran Polrestabes Medan, Senin (5/5/2025).

“Sumut butuh penegak hukum yang berani dan tegas, serta orang mau bekerja keras demi terciptanya rasa aman bagi masyarakat”, sebut Pasrah.

Dia juga meminta agar Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto yang merupakan Kapolda Sumut, agar cinta kepada masyarakat yang membutuhkan Polisi pekerja keras sehingga mampu menciptakan suasana aman dan nyaman di setiap waktu.

Baca juga: Personel Polres Sibolga Pantau Program Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SD dan SMP

“Bertahun sudah urusan tawuran di Medan sekitarnya tidak kunjung selesai, Apa Polisi kurang pintar, di kota medan lengkap intel Polsek, Polres, Polda, Mabes. Kok bisa tak selesai,” ungkap Pasrah.

Menurut Pasrah, kurangnya dukungan dari pemimpin akan melemahkan semangat anggota dalam beraktivitas.

Bahkan bisa di anggap merupakan cara untuk menghancurkan kepercayaan masyarakat yang cinta Polisi.

Trauma akan menjadi suatu kelemahan besar bagi organisasi Kepolisian, karena akan membunuh respon kreatif anggota bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan.

Jika hal itu tidak segera di benahi, maka sangat kecil kemungkinan Sumut akan aman, tentram dan damai untuk makmur.
Pantauan saat ini, hampir setiap kampung maupun lingkungan di Kota Medan ada orang positif Narkoba, ada orang korban judi online.

Tak jarang mereka menjadi pelaku kejahatan yang bermoduskan masalah ekonomi.

Amatan di tengah masyarakat umumnya korban dari narkotika dan judi online merupakan masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah.

Sehingga sering tidak mampu membeli barang haram (Narkotika), kemudian mencari segala cara termasuk melakukan tindak pidana kejahatan agar bisa membeli Narkotika atau main judi Online.

Untuk itu Pasrah berharap agar Kapolda Sumut membuat strategi Jitu menyelesaikan itu semua. “Masyarakat tidak butuh laporan pencapaian masyarakat hanya butuh aman, nyaman”, sebut Pasrah. (*)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved