Berita Viral
Fakta Seputar Komdigi Bekukan Worldcoin, Ini Ancaman yang Mengintai Jika Tidak Dibekukan
Komdigi bekukan Worldcoin, proyek mata uang kripto dan identitas digital global yang dikembangkan oleh Tools for Humanity. Alasannya untuk keamanan
TRIBUN-MEDAN.COM,- Dunia kripto tengah dihebohkan dengan langkah tegas Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) yang membekukan Worldcoin.
Langkah Komdigi bekukan Worldcoin ini dianggap sangat tepat untuk melindungi masyarakat dari berbagai kejahatan digital.
Diketahui, Worldcoin adalah proyek mata uang kripto dan identitas digital global yang dikembangkan oleh Tools for Humanity, didirikan oleh Sam Altman (CEO OpenAI) bersama Alex Blania dan Max Novendstern.
Proyek ini menggabungkan teknologi biometrik-pemindaian iris mata menggunakan perangkat bernama Orb-untuk memverifikasi bahwa pengguna adalah manusia unik, bukan bot atau AI, melalui sistem yang disebut World ID.
Baca juga: BLT BBM 2025 Kapan Cair? Berikut Cara Cek dan Syarat Penerimanya
Setelah verifikasi, pengguna dapat menerima token kripto Worldcoin (WLD) yang dapat digunakan dalam ekosistem blockchain berbasis Ethereu.
Worldcoin bertujuan menciptakan identitas digital yang aman dan inklusif, serta mendistribusikan mata uang digital secara universal sebagai bentuk pendapatan dasar universal (UBI) dan inklusi keuangan global.
Hingga kini, Worldcoin telah memverifikasi jutaan pengguna di lebih dari 160 negara.
Namun, Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Komdigi) membekukan izin operasional platform World ID dan Worldcoin di Indonesia karena kekhawatiran terkait pengumpulan data biometrik masyarakat tanpa izin yang jelas dan potensi penyalahgunaan data pribadi.
Baca juga: Sisa Libur Nasional Bulan Mei 2025 Beserta Cuti Bersama
Pembekuan ini juga terkait dengan PT Ter Bulan Abadi, perusahaan lokal yang mengelola layanan ini di Indonesia, yang tidak memiliki izin Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) resmi dari pemerintah.
“Pembekuan ini merupakan langkah preventif untuk mencegah potensi risiko terhadap masyarakat. Kami juga akan memanggil PT. Terang Bulan Abadi untuk klarifikasi resmi dalam waktu dekat,” kata Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar, dikutip dari Kompas.com, Rabu (7/5/2025).
Induk layanan Worldcoin dan WorldID, yakni Tools for Humanity (TFH) menanggapi pembekuan izin layanannya di Indonesia.
TFH menyatakan bahwa saat ini pihaknya tengah berupaya mencari kejelasan terkait persyaratan izin dan lisensi yang relevan.
Baca juga: Tahapan Konklaf Pemilihan Paus Hingga Diumumkan ke Publik
Perusahaan juga menegaskan kesiapan mereka apabila ditemukan kekurangan atau kesalahpahaman dalam proses perizinan tersebut.
"Kami berharap dapat terus melanjutkan dialog konstruktif dan suportif yang telah terjalin selama setahun terakhir dengan pihak pemerintah terkait," ungkap pihak TFH dalam pernyataan resminya, dikutip KompasTekno dari Antaranews, Selasa (6/5/2025).
"Jika terdapat kekurangan atau kesalahpahaman terkait perizinan kami, kami tentu akan menindaklanjutinya," ungkap pihak TFH.
TFH juga menjelaskan bahwa sebelum beroperasi di Indonesia, mereka telah melakukan sejumlah diskusi dengan pemerintah dan mencoba memastikan kepastian terhadap regulasi yang berlaku.
Baca juga: Sejarah Berdirinya Bus ALS Milik 7 Saudagar dari Sumatera Utara yang Eksis Menembus Zaman
Bahaya yang Mengancam Masyarakat
Worldcoin di Indonesia berpotensi menimbulkan bahaya serius terkait privasi dan keamanan data biometrik warga. Risiko utama meliputi:
-
Pencurian identitas: Data biometrik seperti pemindaian iris mata bersifat unik dan tidak dapat diubah. Jika bocor atau disalahgunakan, pelaku kejahatan bisa menyamar sebagai korban untuk mengakses rekening bank, kartu kredit, atau melakukan penipuan lainnya.
-
Penyalahgunaan data untuk pengawasan massal: Data biometrik dapat digunakan tanpa persetujuan untuk pengawasan oleh pihak tertentu, mengancam kebebasan dan privasi individu.
-
Eksploitasi data oleh pihak ketiga: Data biometrik bisa dijual ke perusahaan besar untuk iklan yang ditargetkan dan manipulasi perilaku konsumen.
-
Risiko keamanan siber: Data biometrik yang bocor sulit diperbaiki dan dapat dimanfaatkan untuk kejahatan fisik maupun digital.
-
Kurangnya transparansi dan izin resmi: Operasional Worldcoin di Indonesia dibekukan karena mitra lokal belum mengantongi izin Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), sehingga berpotensi melanggar regulasi perlindungan data pribadi.
Karena itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi) membekukan layanan Worldcoin dan WorldID sejak Mei 2025 untuk melindungi data pribadi masyarakat dan mencegah potensi penyalahgunaan.
Praktisi ICT juga mengimbau masyarakat untuk waspada dan mengawal data biometrik mereka agar tidak disalahgunakan.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
DULU SANGAT DEKAT PRABOWO, Kini Letjen TNI Purn AM Putranto Dicopot dari Kepala Staf Kepresidenan |
![]() |
---|
TRAGIS Pencopotan Letjen AM Putranto ketika Purn Lain Dilantik dan Diberikan Pangkat Jenderal Penuh |
![]() |
---|
PROFIL Irjen Krishna Murti, Dimutasi dari Kadiv Hubinter Jadi Staf Ahli Kapolri, IG Sempat Lenyap |
![]() |
---|
NASIB Letjen TNI Purn AM Putranto dan Hasan Nasbi Dicopot oleh Prabowo dari Kabinet Merah Putih |
![]() |
---|
DILANTIK Jadi Menteri, Letjen Djamari Chaniago dan Komjen Ahmad Dofiri Dianugerahi Pangkat Jenderal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.