Kecelakaan Bus ALS di Padang

Dimakamkan Hari Ini di Simalungun, Jenazah Meliaki Sinaga dan Istri, Korban Kecelakaan Bus ALS

Dua jenazah, pasangan suami istri Meliaki Sinaga (74) dan Karmina Gultom (74), korban kecelakaan bus ALS di Padang Panjang dimakamkan

Penulis: Alija Magribi | Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI
KORBAN KECELAKAAN BUS ALS - Jenazah Meliaki Sinaga (74) dan Karmina Gultom (74) tiba di rumah duka yang ada di Desa Negeri Dolok, Kecamatan Dolok Parmonangan, Kabupaten Simalungun pada Rabu (7/5/2025) siang. 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Dua jenazah, pasangan suami istri Meliaki Sinaga (74) dan Karmina Gultom (74), korban kecelakaan bus ALS di Padang Panjang, Sumatera Barat akan dimakamkan hari ini, Jumat (9/5/2025).

Sebelumnya, Jenazah Meliaki dan Karmina Gultom tiba di rumah duka yang ada di Desa Negeri Dolok, Kecamatan Dolok Parmonangan, Kabupaten Simalungun pada Rabu (7/5/2025) siang. 

Putri Meliaki Sinaga yakni Saluran br Sinaga menyampaikan bahwa sebelum kecelakaan terjadi, ia masih tersambung dengan saluran telepon sang ayah yang saat itu sedang menumpangi bus ALS malang. 

KORBAN BUS ALS: Jenazah Meliaki Sinaga (74) dan Karmina Gultom (74) tiba di rumah duka yang ada di Desa Negeri Dolok, Kecamatan Dolok Parmonangan, Kabupaten Simalungun pada Rabu (7/5/2025) siang - TRIBUN-MEDAN - ALIJA MAGHRIBI
KORBAN BUS ALS: Jenazah Meliaki Sinaga (74) dan Karmina Gultom (74) tiba di rumah duka yang ada di Desa Negeri Dolok, Kecamatan Dolok Parmonangan, Kabupaten Simalungun pada Rabu (7/5/2025) siang - TRIBUN-MEDAN - ALIJA MAGHRIBI (TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI)

"Selasa pagi, jam 8 masih komunikasi sama orangtua. Lalu ada teriakan penumpang. Telpon terputus. Itulah informasi yang saya tahu. Aku lah waktu itu yang nelpon orangtua," kata S br Sinaga. 

S Br Sinaga menyampaikan niat kedua orangtuanya menumpangi bus ALS adalah untuk menemui anaknya (saudara S Br Sinaga) yang saat ini tinggal di Tangerang, Banten. 

"Orangtua rencana ke Tangerang nengok cucu," kata S br Sinaga. 

S br Sinaga menyampaikan sebenarnya, putranya bernama Alponsus Hasibuan (2 tahun) ikut bersama kedua kakek neneknya di dalam bus ALS tersebut.

JENAZAH KORBAN KECELAKAAN BUS - Empat jenazah korban kecelakaan bus ALS dibawa ke RS Bhayangkara Padang, Sumatera Barat. RSUD Padang Panjang, Selasa (6/5/2025). Di RS Bhayangkara Padang tersedia lemari pendingi. Sementara 8 jenazah sudah dijemput keluarganya
JENAZAH KORBAN KECELAKAAN BUS - Empat jenazah korban kecelakaan bus ALS dibawa ke RS Bhayangkara Padang, Sumatera Barat. RSUD Padang Panjang, Selasa (6/5/2025). Di RS Bhayangkara Padang tersedia lemari pendingi. Sementara 8 jenazah sudah dijemput keluarganya (TribunPadang.com/MuhammadIqbal)

Namun balitanya tersebut masih dikaruniai keselamatan dan kini sedang dirawat di Padang, Sumatera Barat. 

"Bayi saya sudah dirawat dengan baik di rumah sakit di Padang. Sudah disampaikan ke saya, katanya sudah membaik," kata S br Sinaga. 

S br Sinaga menyebut bahwa rencana hari Jumat (9/5/2025) akan menjadi agenda pemakaman ayah dan ibunya. Namun masih akan melakukan musyawarah dengan keluarga. Kedua orangtuanya akan dimakamkan satu liang lahat. 

"Rencana jumat, tapi belum ada keputusan dari keluarga. Belum bulat," ujarnya. 

Santunan dari Jasa Raharja

 Jasa Raharja Sumatera Utara menggelontorkan uang sebesar Rp 600 juta kepada 8 warga Sumut yang tewas, dalam insiden kecelakaan maut bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) kemarin.

Kepala Jasa Raharja Sumut, Nasjwin Andi Nurdin mengatakan, total korban jiwa sebanyak 12 orang.

Sebanyak 8 orang korban jiwa, merupakan warga Sumatera Utara.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved