Berita Viral

NASIB Aura Cinta Setelah Debat dengan Dedi Mulyadi, Gerak-Geriknya Dipantau, Pernah Dapat Email

Video viral Aura Cinta berdebat dengan Dedi Mulyadi membuatnya malu. Aura Cinta mengaku takut keluar rumah setelah videonya protes ke Gubernur

YouTube
TAK CUKUP - Aura Cinta saat di YouTube Richard Lee. Aura Cinta mengatakan uang dari Dedi Mulyadi tak cukup biaya memindahkan barang-barang dari rumah lama ke kontrakan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Video viral Aura Cinta berdebat dengan Dedi Mulyadi membuatnya malu. Aura Cinta mengaku takut keluar rumah setelah videonya protes ke Gubernur Dedi Mulyadi virl di media sosial.  

Dia mendapatkan hujatan dari warganet gegara protes aturan larangan acara perpisahan sekolah di luar kota. 

Apalagi Aura Cinta memiliki latar dari keluarga yang tinggal di pinggi kali dan korban penggusuran. 

Kini Aura Cinta sampai takut keluar rumah.

Ia menuturkan bahwa setelah videonya viral, dirinya banyak mendapat sorotan terutama dari orang-orang yang mengenalinya.

Bahkan Aura mengaku ia pernah menerima pesan di email.

"Pengaruh, mulai dari keluar rumah itu agak-agak takut, jadi pakaiannya tertutup soalnya ada yang mantau," ujarnya.

"Waktu itu terakhir pernah keluar kan, pakaiannya agak sedikit gembel, karena kan di rumah ya, keluar sebentar doang. terus ada yang DM di email," tambahnya.

Baca juga: Profil Irjen Purn Aan Suhanan, Pensiun dari Polri, Kini Jabat Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub

Baca juga: SIAPA Komardin yang Gugat Rektor UGM Hingga Dosen Pembimbing Jokowi?Ngotot Tuduh Ijazah Jokowi Palsu

Saat disinggung soal awal mula ia berdebat dengan Dedi Mulyadi, Aura mengaku hanya berniat untuk membicarakan soal penggusuran rumahnya di Kali Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Aura merasa pihaknya berhak mendapatkan pemberitahuan terlebih dahulu.

Namun tak disangka video viral Aura Cinta dengan Dedi Mulyadi justru berakhir debat panjang.

Saat itu ia pun berhak untuk menyampaikan pendapatnya.

"Awalnya nggak tahu, dipikir bakal bahas penggusuran. Tapi, malah wisuda."

"Mungkin karena jawaban saya spontan, jadi begitu (beliau respons hingga berdebat)," ujarnya.

Tak hanya perdebatannya dengan Dedi, Aura juga ditanya soal mengapa ikut hadir bersama para korban penggusuran.

Menurut pengakuannya, ia memang diwajibkan datang bersama keluarganya guna mendapatkan uang kompensasi.

"Sebenarnya yang wajib hadir itu aku sendiri. Warga sekitar juga hadir, cuma untuk ke sana itu, (keluarga) wajib bawa Aura."

"Soalnya kalau Aura nggak ikut ke sana, uang nggak bakal cair, uang kompensasi (penggusuran)," jelasnya, dikutip dari Tribunnews.

Dedi Mulyadi kerap jadi sorotan usai kebijakan yang diakukannya kontroversial. Termasuk dengan pelarangan wisuda, penggusuran rumah, hingga aturan vasektomi untuk mendapatkan bantuan sosial (bansos).

Dilansir dari Kompas.com, kebijakan terkait pendidikan militer untuk anak-anak sekolah bermasalah pun tak lepas dari sorotan.

Diketahui setidaknya ada puluhan siswa yang telah dikirim ke barak militer.

Kini video viral Aura Cinta yang berdebat dengan Dedi Mulyadi masih jadi bahasan hangat di antara netizen.

Tak sedikit yang ikut memberikan tanggapan terkait viralnya video tersebut. 

Pendapat Aura Cinta

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi sempat disoroti atas kebijakannya yang soal larangan wisuda.

Larangan itu menuai kritikan dari remaja putri bernama Aura Cinta.

Aura pun sempat bertemu dengan Dedi hingga berdebat soal larangan wisuda itu.

Kini Aura muncul kembali dan membawa solusi atas larangan wisuda di sekolah.

Diketahui, Pemprov Jabar melarang kegiatan wisuda atau perpisahan dengan biaya tinggi bagi siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Larangan wisuda ini dikeluarkan Pemprov Jabar lewat Surat Edaran (SE) nomor: 42/PK.03.04/KESRA yang disebarkan ke seluruh satuan pendidikan yang ada di Jabar yang dikeluarkan 30 April 2025, dan ditandatangani secara elektronik oleh Gubernur Dedi Mulyadi

Dalam SE tersebut, nomor satu poin C menerangkan bahwa seluruh sekolah PAUD, SD, SMP, SMA/SMK diminta tidak menyelenggarakan wisuda/perpisahan dan kegiatan yang bersifat seremonial dengan biaya tinggi. 

Kendati begitu, pada nomor ke empat menyatakan, Pemerintah Provinsi Jabar memperbolehkan kegiatan wisuda/perpisahan diselenggarakan apabila tidak menimbulkan beban biaya kepada orang tua/wali siswa.

Kegiatan tersebut juga harus dilaksanakan secara sederhana, bersifat kreatif, edukatif, dan mencerminkan nilai-nilai kebersamaan serta keberhasilan belajar. 

Namun, Aura Cinta menentang larangan tersebut.

Ia merasa wisuda perlu diadakan, khususnya untuk jenjang pendidikan SMP dan SMA.

Akibatnya, ia menjadi bulan-bulanan publik hingga menerima berbagai hujatan.

Nyalinya pun tak ciut. 

Baru-baru ini, pemilik nama asli Egalita Aurelia Devi Artamevia ini memberikan solusi agar wisuda bisa tetap digelar.

"Kalau Aura sendiri sebenarnya netral mengikuti suara pemilihan terbanyak, pemilihan terbanyak kan ditiadakannya wisuda, tapi kalau bisa tetap diadakan wisuda cuman meminimalisir biaya," katanya dikutip dari YouTube Nusantara TV, Kamis (7/5/2025), via Tribun Jakarta.

"Atau enggak cari solusi, misalnya TK dihapus, SD dihapus, SMP sama SMA itu harus ada, minimal itu, karena itu jenjang terakhir di pendidikan karena nggak setiap orang itu bisa kuliah. Jadi menurut saya itu SMA itu ya harus ada," tambahnya.

Ia tak menampik jika solusinya baru diutarakan.

Bahkan ia memberikan strategi menyoal biaya.

Kata dia, tiap orang bisa dikenai biaya wisuda Rp 300 ribu yang bisa dicicil dari tahun pertama sekolah.

"Solusi kayaknya waktu itu belum punya solusi sih. Kalau bisa itu tadi mendingan jangan dihapus, kalau misalnya untuk para orang tua keberatan ya udah dicarikan solusi untuk jenjang SMP atau SMA itu harus ada."

"Kalau biaya itu mungkin bisa ya per orang Rp300 ribu. SMA kan 3 tahun ya, SMP ada 3 tahunnya kalau bisa dicicil dikoordinator per kelas," bebernya.

Di sisi lain, Dedi Mulyadi justru menggelar lomba untuk siswa dalam bentuk video perpisahan sekolah.

Tak tanggung-tanggung, total hadiahnya mencapai Rp 165 juta.

Nantinya untuk juara pertama bakal mendapatkan Rp50 juta, juara kedua Rp 40 juta, juara ketiga Rp 30 juta, juara keempat Rp 20 juta, juara ke lima Rp 15 juta juara, dan Rp 10 juta untuk juara ke enam.

"Anak-anakku di seluruh Jawa Barat perpisahan yang murah tapi megah itu lah kebanggaan saya saat ini. Saya sangat menikmati videonya dan ternyata anak-anak Jabar kreatif dan memiliki prospek masa depan yang hebat," ujar Dedi Mulyadi dikutip dari Tribun Jabar.

Adapun awal mula lomba video perpisahan murah ini dari video siswa SMK Bekasi yang viral.

Di mana acara perpisahan sekolah tersebut digelar dengan mengundang pemadam kebakaran ke sekolah.

Dari sinilah, Dedi Mulyadi menantang siswa lainnya untuk melakukan kegiatan serupa.

Nantinya video yang paling kreatif dan biaya murah akan diberi hadiah.

"Pokoknya tayangan yang ditayangkan di akun media sosial, nanti akan diumumkan pokoknya terus berkarya biar murah tetap gagah," katanya.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved