Medan Terkini
Kepulauan Nias Masih Butuh 21 Dokter Spesialis, Kadinkes Sumut: hanya Satu RS yang Lengkap
Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Utara (Sumut) menyebut Kepulauan Nias masih banyak kekurangan dokter spesialis.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAM.com,MEDAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Utara (Sumut) menyebut Kepulauan Nias masih banyak kekurangan dokter spesialis.
Berdasarkan data dinkes, Kepulauan Nias masih membutuhkan 21 dokter Spesialis.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Faisal Hasrimy merincikan, dari lima rumah sakit di sana, hanya ada satu rumah sakit yang memiliki dokter spesialis yang lengkap.
“Yang hari ini kalau kita hitung ada kebutuhannya 21 spesialis dasar dan penunjang,” jelasnya, Minggu (18/5/2025).
Faisal bilang salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi kekurangan dokter, Pemprov Sumut akan memberikan beasiswa kepada dokter umum yang merupakan putra putri daerah Nias.
“Nah di sini makanya dengan seiring program Pak Gubernur Bobby Nasution, Pak Presiden Prabowo, membuat program pemenuhan program spesialis di Nias,” ucapnya.
Dikatakannya, Pemprov Sumut sudah menandatangani MOU bersama Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Gajah Mada (UGM).
“Alhamdulillah hari ini, Pak Gubernur sudah ber-MOU dengan USU dan UGM sebagai tempat putra putri Nias nanti untuk kita berikan beasiswa untuk mengambil pendidikan spesialis dasar dan penunjang,” jelasnya.
Faisal bilang, hal ini juga dilakukan agar para calon dokter dapat betah tinggal di sana.
“Saat ini sudah mulai berproses ya, karena pendidikan dimulai bulan Juli,” kata dia.
Ia pun meminta usai lulus kuliah, akan dikontrak Pemprov Sumut selama 15 tahun.
“Kita minta putra putri daerah agar mereka kerasan (betah) tinggal di sana, jadi ketika lulus kita kontrak 15 tahun dengan surat perjanjian,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyoroti daerah 3T. Di mana salah satunya Kepulauan Nias.
Budi mengatakan, banyak kasus ibu meninggal akibat minimnya dokter spesialis obgyn.
Di Nias sendiri, kata Budi, ada kasus ibu meninggal lantaran butuh waktu perjalanan 4 jam untuk sampai ke faskes dan minimnya dokter obgyn. Setidaknya, hanya ada 4 dokter obgyn di Kepulauan Nias.
(Cr5/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Kasus HW Dragon Bar Medan Diduga Pakai Lagu Tanpa Izin dan Tak Bayar Royalti Naik Penyidikan |
![]() |
---|
Penjualan Batang Pinang untuk Lomba 17 Agustus di Medan Lesu, Tak Seramai Tahun Lalu |
![]() |
---|
Proyek U-Ditch di Jalan Juanda Sempat Terkendala, Gibson: Ada Kabel Gas dan Listrik |
![]() |
---|
4 Nama yang Lolos Uji Kompetensi Jabatan Inspektorat Medan, Wali Kota Rico Siapkan Seleksi Tahap II |
![]() |
---|
Puluhan Guru Honorer Tidak Tetap Tuntut Pengangkatan P3K Paruh Waktu ke Gubsu Bobby dan DPRD Sumut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.