Berita Viral

KEPSEK di Magelang Tewas Diracun Saat Ritual Pesugihan Bareng Pelaku, Motif Kesal Omongan Korban

Kepala Sekolah di Magelang tewas diracun pemuda inisial WH (27). Pelaku kesal dengan korban gegara direndahkan. 

POLRES KEBUMEN
PEMBUNUHAN - Ungkap kasus pembunuhan terhadap MU (55), kepala sekolah asal Magelang. Terungkap jika korban tewas seusai diracun oleh pelaku yang saat itu sama-sama sedang menjalani ritual pesugihan di Kebumen. 

TRIBUN-MEDAN.com - Kepala Sekolah di Magelang tewas diracun pemuda inisial WH (27). Pelaku kesal dengan korban gegara direndahkan. 

Polres Kebumen berhasil mengungkap kasus ini dalam 1x24 jam. 

Korban inisial MU (55) diracun saat sama-sama dengan pelaku menjalani ritual pesugihan.

Pelaku berinisial WH (27), warga Desa Kalirancang, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen meracuni korban karena sakit hati, dihina saat mengikuti ritual pesugihan yang tak kunjung memberi hasil.

MU ditemukan tewas pada Senin (19/5/2025) di Petilasan Pagar Suruh, Desa Kambangsari, Kecamatan Kebumen, dalam kondisi tubuh rusak dan tanpa identitas.

Jenazahnya ditemukan seorang warga yang sedang menggembala kambing.

Menurut Kapolres Kebumen, AKBP Eka Baasith Syamsuri, pelaku menyimpan dendam lama terhadap korban karena merasa direndahkan.

MU pernah mengejek WH yang gagal mendatangkan kekayaan setelah menjalani ritual pesugihan bersama.

“Korban diduga pernah meremehkan pelaku dengan menyebut WH tidak mampu mendatangkan kekayaan melalui ritual tersebut,” ungkap Kapolres AKBP Eka Baasith Syamsuri seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (23/5/2025).

Baca juga: EKS Penggugat Ijazah Jokowi Zaenal Mustofa Resmi Ditahan Polres Sukoharjo Kasus Pemalsuan Dokumen

Baca juga: Polisi Kembangkan Penyelidikan soal Pria Ngaku Anggota Intel yang Lakukan Pemerasan di Karo

Meski pernah dihina, WH masih menerima ajakan MU untuk kembali melakukan ritual pada Kamis (15/5/2025).

Namun ajakan itu dimanfaatkan pelaku untuk melancarkan aksi balas dendam.

Dalam persiapan ritual di lokasi petilasan, pelaku mencampurkan racun ke dalam air mineral yang disamarkan sebagai air bunga ritual. 

“Air beracun itu kemudian diberikan kepada korban,” terang Kapolres. 

Korban langsung sekarat seusai meminum air tersebut dan meninggal di lokasi. 

WH yang panik segera kabur dari lokasi, membawa sepeda motor dan handphone milik korban.

WH juga berusaha menghilangkan jejak kejahatannya dengan mempreteli motor korban dan mereset ponsel.

Namun penyelidikan cepat oleh Satreskrim Polres Kebumen membuahkan hasil.

Kurang dari 1x24 jam sejak jenazah ditemukan, WH ditangkap.

Barang bukti berupa motor Honda Beat dan ponsel Android milik korban disita polisi.

“Meski pelaku mencoba menghilangkan jejak, penyidik tetap bisa mengungkap fakta penting dari kasus ini,” kata AKBP Eka.

Baca juga: Pria di Asahan Bikin Geleng-geleng Kepala, Curi Tenis Meja dari Sekolah saat Tengah Malam

Baca juga: TNI Angkatan Laut Amankan TKI Bawa Sabu 1,5 Kg di Perairan Asahan

Kasus ini pun menjadi peringatan bagi masyarakat agar tidak mudah percaya atau terlibat dalam praktik mistis seperti pesugihan yang menjanjikan kekayaan instan.

Selain bertentangan dengan akal sehat, praktik seperti itu berisiko menimbulkan konflik bahkan kejahatan.

“Kami imbau masyarakat agar tidak mudah terjerumus dalam praktik mistis seperti ini yang berpotensi menimbulkan konflik bahkan tindak kriminal,” tegas Kapolres.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved