Berita Internasional

Mempelai Pria Pukul Pengiring Pengantin Wanita hingga Geger Otak karena Kebanyakan Minum Alkohol

Momen bahagia sebuah pernikahan berubah menjadi kacau ketika seorang mempelai pria memukul salah satu pengiring pengantin wanita.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
PERNIKAHAN KACAU: Ilustrasi pernikahan kacau. Mempelai pria pukul pengiring pengantin hingga geger otak saat acara resepsi pernikahan. Atas perbuatannya, mempelai pria tersebut dijatuhi hukuman kerja sosial selama 12 bulan, diwajibkan menyelesaikan 150 jam kerja tanpa bayaran, serta membayar kompensasi sebesar £250 atau setara Rp 5 juta kepada korban, Jumat (23/5/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Momen bahagia sebuah pernikahan berubah menjadi kacau ketika seorang mempelai pria memukul salah satu pengiring pengantin wanita.

Mempelai pria tersebut memukul pengiring pengantin wanita karena dalam keadaan mabuk berat.

Dikutip dari Dailystar.co.uk Jumat (23/5/2025), insiden yang terjadi di Hayle Rugby Club, Cornwall, Inggris ini menyebabkan korban mengalami gegar otak dan harus menjalani perawatan selama dua minggu.

Pelaku, Michael Hazell (37), warga Hayle, hadir di Pengadilan Mahkota Truro setelah mengakui perbuatannya yang mengakibatkan luka fisik serius (assault causing actual bodily harm).

Kejadian bermula usai Hazell dan pasangannya resmi menikah di kantor catatan sipil Camborne, sebelum menggelar resepsi pernikahan di Hayle Rugby Club.

Menurut jaksa penuntut, acara resepsi awalnya berlangsung meriah.

Namun, suasana berubah saat Hazell terus-menerus mengonsumsi alkohol sepanjang sore hingga malam hari.

“Terdakwa minum dalam jumlah banyak hingga ia tidak mampu lagi berdiri,” ujar jaksa.

Ketika suasana mulai tak terkendali, tamu pesta menyarankan agar acara segera diakhiri.

Pendamping pria utama kemudian mencoba membawa Hazell keluar untuk menenangkannya.

Namun, Hazell justru berbalik menyerang temannya tersebut dan keduanya terjatuh ke tanah.

Saat itu, salah satu pengiring pengantin wanita yang juga merupakan istri dari pendamping pria utama, menghampiri Hazell dan bertanya apa yang sedang ia lakukan.

Tanggapan Hazell sungguh mengejutkan, ia mengayunkan tangan kanannya dan memukul sisi kepala wanita itu dengan keras, sambil menarik rambutnya.

Akibat pukulan tersebut, mahkota yang dikenakan korban terlepas dan ia terjatuh ke tanah dalam kondisi kesakitan.

Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit West Cornwall di Penzance, dan didiagnosis mengalami sindrom pasca-gegar otak.

Ia mengaku membutuhkan waktu dua minggu untuk bisa pulih dan kembali merasa normal.

Hazell ditemukan oleh polisi sedang tertidur di dalam mobil dan mengaku keesokan harinya bahwa ia tidak mengingat kejadian tersebut.

Dalam pembelaannya, pengadilan mendengar bahwa Hazell merupakan ayah dari empat anak yang tengah menghadapi tekanan dalam kehidupan keluarganya.

Hakim Robert Linford dalam putusannya menyampaikan teguran keras kepada Hazell.

“Hari pernikahanmu seharusnya menjadi hari yang bahagia. Tapi kamu malah membenamkan dirimu dalam alkohol dan melakukan hal yang keterlaluan, memukul seorang pengiring pengantin wanita. Ini adalah sesuatu yang belum pernah saya dengar sebelumnya,” ujar sang hakim.

Atas perbuatannya, Hazell dijatuhi hukuman kerja sosial selama 12 bulan, diwajibkan menyelesaikan 150 jam kerja tanpa bayaran, serta membayar kompensasi sebesar £250 atau setara Rp 5 juta kepada korban.

Insiden ini menjadi peringatan serius akan bahaya konsumsi alkohol berlebihan dan bagaimana hal tersebut dapat mengubah momen istimewa menjadi tragedi yang tak terlupakan.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved