Medan Terkini

Mobil Pikap Bercorak Loreng Diduga Membawa BBM Nyemplung ke Sungai Deli, Jembatan di Namorambe Putus

Jembatan penghubung yang melewati Sungai Deli antara Desa Namo Landur dengan Desa Gunung Kelawas, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang putus.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Abdan Syakuro

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Jembatan penghubung yang melewati Sungai Deli antara Desa Namo Landur dengan Desa Gunung Kelawas, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara putus.

Saat kejadian, sebuah mobil pikap diduga membawa bahan bakar minyak (BBM) bercorak loreng yang melintas turut menjadi korban hingga kecemplung ke sungai.

Akibatnya, dua orang yang berada di dalam mobil dikabarkan luka dan sempat dirawat ke rumah sakit.

Pantauan di lokasi, jembatan putus di ujung jalan menuju ke Desa Gunung Kelawas.

Dibawah jembatan juga masih terlihat mobil pikap bercorak loreng terguling dibawah jembatan.

Sampai saat ini mobil tersebut belum dievakuasi dan masih berada di lokasi.

Lina Ginting, warga sekitar mengatakan, jembatan penghubung antara Desa putus pada Rabu (21/5/2025) malam, sekira pukul 20.00 WIB.

Saat kejadian, mobil yang dikemudikan sopir beserta kernet melintas dari arah Desa Namo Landur ke Desa Gunung Kelawas.

Tiba-tiba di ujung jalan, jembatan ambruk dan mobil terjun kebawah.

"Iya pas mobil lewat (ambruk) pas mau nyeberang ke sana, katanya mereka bawa minyak. Ada 2 orang didalam mobil, 1 patah tangan," kata Lina Ginting, ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (24/5/2025).

Lina menyebut jembatan penghubung antara Desa ini menjadi salah satu akses pelajar dari wilayah Desa Gunung Lawas yang mau pergi sekolah di SMA Negeri 1 Kecamatan Namorambe.

Sehingga jembatan ini sangat aktif digunakan bagi para siswa.

Selain itu, masyarakat juga menggunakan jembatan ini untuk beraktivitas, khususnya ke kebun.

Setelah rubuh, masyarakat dan pelajar terpaksa memutar jauh ke jembatan lain yang jaraknya lumayan jauh.

"Jembatan ini sebagai jembatan penghubung. Akses disini ke sekolah paling dekat, ada dua Sekolah Negeri, SMP Negeri dan SMA Negeri. Sejak jembatan putus harus mutarlah ujung ke ujung," ungkapnya.

Menurut Lina, jembatan ini sebenarnya sudah lama rusak.

"Selama ini juga sudah ada plang pemberitahuan kalau jembatan tidak bisa dilalui mobil alias hanya sepeda motor," katanya.

Namun terkadang ada saja mobil yang melintas, meski sudah ada peringatan.

Lina berharap, Pemerintah bisa segera memperbaiki jembatan karena salah satu akses warga dan pelajar setiap hari.

"Harapannya jembatan ini diperbaiki, kasihan Anak Sekolah ini jembatan penghubung untuk Anak itu Sekolah," jelasnya.

Salah satu pengendara bernama Ridwan, warga Kota Medan bersama anak dan istrinya mengaku kaget ketika mau melintas jembatan sudah rubuh.

Ia pun terpaksa memutar balik sepeda motornya, supaya bisa sampai ke Desa yang ada di seberang jembatan.

Selain Ridwan, ada beberapa warga yang mau melintas terpaksa putar balik.

"Pas mau lewat sini nampak jembatan rusak ya balik lagi lah. Baru tahu rusak karena biasa memang selalu lewat sini ini harus mutar dari Delitua dulu," pungkasnya.

(CR25/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved