Berita Viral
Nasib Murid SD di Inhu, Lebam hingga Muntah-muntah Dipukuli Kakak Kelas, Akhirnya Meninggal
Malang nasib C, seorang siswa kelas 2 Sekolah Dasar (SD) di Indragiri Hulu (Inhu). Siswa tersebut meninggal usai mengalami perundungan
TRIBUN-MEDAN.com - Malang nasib C, seorang siswa kelas 2 Sekolah Dasar (SD) di Indragiri Hulu (Inhu).
Siswa tersebut meninggal usai mengalami perundungan oleh kakak kelasnya.
Ayah korban, Gimson Butar-butar mengungkapkan kejadian perundungan tersebut terjadi pada Senin (19/5/2025).
"Kejadian itu hari Senin, tapi saya baru tahunya hari Selasa," ujar Gimson.
Mengeluh, Luka Lebam
Gimson mengaku sejumlah luka lebam terlihat di bagian tubuh korban berinisial C.
Luka lebam tersebut diduga akibat penganiayaan yang dilakukan oleh kakak kelas korban.
"Selain luka lebam, anak saya juga sering mengeluh sakit," ungkap Gimson.
Karena itu, Gimson menemui pihak sekolah dan melaporkan soal kejadian perundungan yang dialami anaknya.
Mediasi kemudian dilakukan pada Rabu (21/5/2025) malam.
Saat mediasi, empat orang siswa kelas 5 di SD tersebut yang diduga terlibat perundungan turut dihadirkan.
"Mereka mengaku bahwa mereka yang memukul anak saya," ujar Gimson.
Baca juga: DAFTAR Skuat Timnas Italia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Pemain Inter Lebih Banyak dari Napoli
Baca juga: FAKTA BARU Aliran Dana Ormas Grib Jaya Duduki Lahan BMKG Ditracking Polda, Menguak Pungli 5 Miliar
Usai mediasi, Gimson mengatakan semenjak kejadian tersebut, kondisinya anaknya semakin memburuk.
"Kondisi anak saya semakin memburuk bahkan sampai muntah darah, makanya hari Minggu kemarin saya bawa ke klinik," ujar Gimson.
Namun malang tidak dapat terelekan, korban meninggal dunia pada Senin (26/5/2025) dini hari setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat.
Atas kejadian tersebut, pihak keluarga melaporkan peristiwa perundungan ini ke aparat Kepolisian.
Pantauan Tribunpekanbaru.com pada Senin (26/5/2025) sore, tim forensik Polda Riau masih melakukan proses otopsi.
Sementara pihak keluarga korban ramai menunggu proses autopsi di luar kamar mayat RSUD Indrasari Rengat.
Kepala Sekolah SD berinisial S mengatakan dirinya mendapat laporan dari orang tua siswa pada Jumat (23/5/2025).
"Saya sudah panggil tiga siswa yang kemarin disebut melakukan perundungan, mereka akui kejadiannya udah lama sebelum tanggal 5 Mei 2025," ujar S.
S juga mengakui bahwa ketiga orang kakak kelas tersebut tidak bersamaan melakukan perundungan.
"Mereka bilang bukan satu hari sekaligus, tapi beda-beda harinya. Ada yang mengaku hanya memukul tangan ada yang mengaku memukul punggungnya, tidak ada bagian perutnya," ungkap S.
S mengatakan setelah menerima perundungan itu, C tidak pernah melapor ke wali kelas atau pihak sekolahnya.
Namun belakangan C sering tidak masuk sekolah. Hingga kemudian orangtua siswa datang melapor ke wali kelas.
Saat ini pihak kelurga sudah melaporkan kejadian ini ke pihak Kepolisian.
Korban meninggal dunia pada Senin (26/5/2025) dini hari setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat.
Pantauan Tribunpekanbaru.com pada Senin (26/5/2025) sore, tim forensik Polda Riau masih melakukan proses autopsi.
Sementara pihak keluarga korban ramai menunggu proses otopsi di luar kamar mayat RSUD Indrasari Rengat.
Baca juga: Bukan Lagi Pembuktian Hukum, Rocky Gerung Soal Polemik Ijazah Jokowi: Bergeser ke Pembohongan Publik
Baca juga: Gaji 13 Pensiunan PNS yang Bakal Cair 2 Juni 2025, Cek Rinciannya
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Sumber: Tribunpekanbaru
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.