Berita Viral

Profil Athenius Murip, Bupati Jayawijaya Usir Egianus Kogoya, Sosoknya Dulu Pernah Jadi Dandim

Bahkan Athenius Murib menegaskan bahwa yang disampaikannya itu adalah peringatan terakhir bagi Egianus.

ist
PROFIL: Sosok Athenius Murip, Bupati Jayawijaya yang merupakan mantan Dandim 1702/Jayawijaya dengan lantang perintahkan Egianus Kogoya angkat kaki dari Wamena, Papua Pegunungan. Adapun ultimatum itu disampaikannya pasca anggota Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua melakukan penyerangan terhadap anggota polisi 

TRIBUN-MEDAN.com - Sosok Athenius Murip, Bupati Jayawijaya yang merupakan mantan Dandim 1702/Jayawijaya dengan lantang perintahkan Egianus Kogoya angkat kaki dari Wamena, Papua Pegunungan.

Adapun ultimatum itu disampaikannya pasca anggota Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua melakukan penyerangan terhadap anggota polisi.

KKB Papua yang melakukan penyerangan tersebut diketahui merupakan anggota dari Egianus Kogoya.

Bahkan Athenius Murib menegaskan bahwa yang disampaikannya itu adalah peringatan terakhir bagi Egianus.

Lantas, seperti apa Sosok dari Athenius Murip, Bupati Jaya Wijaya itu?

Dia merupakan mantan Dandim 1702/Jayawijaya.

Pada Pilkada Jayawijaya 2024, Athenius Murip maju bersama Ronny Elopere sebagai wakilnya dengan memperoleh suara terbanyak, 48.8 persen.

Mengalahkan tiga lawannya, yakni: Anthonius Wetipo-Dekim Karoba 6.9 persen, Esau Wetipo-Kornelex Gombo 1.86 persen dan Jhon Richard banua-Marthin Yogobi dengan suara 42.44 persen.

Athenius Murip merupakan kelahiran Jayawijaya pada 20 April 1977 silam.

Riwayat Pendidikan

- SMP di SMP Negeri 2 Sentani

- SMA di SMA Negeri 1 Jayapura

- S1 di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

- S2 di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (2007-2009)

Penghargaan:

- Operasi Penyergapan, 2017

- Operasi Perbantuan Kepada POLRI pada Satgas Tinombala, 2017

Athenius Murip, merupakan seorang putra asal Lembah Baliem, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pengunungan. 

Sebelum memutuskan pensiun dini sebagai prajurit TNI AD untuk maju di Pilkada Jayawijaya 2024, karir milirt Aten, sapaan akrabnya cukup moncer.

Ia memulai karirnya sebagai seorang Penerbang TNI AD dan terakhir menjabat Dandim Jayawijaya berpangkat Letnan Kolonel.

Saat menjabat Dandim di tanah kelahirannya, Aten kerap mengambil langkah-langkah antisipasi dalam upaya pencegahan terhadap gejala dan potensi terjadinya konflik komunal.

Lalu aksi anarkis yang dapat menghambat dinamika pembangunan di wilayah, serta membangun komunikasi dengan mengedepankan pendekatan dialogis, juga kesejahteraan dalam menyelesaikan setiap permasalahan.

Dia merupakan putra asli Papua Pegunungan pertama yang menjabat Komandan Kodim (Dandim) Jayawijaya.

Komando kewilayahannya saat itu menaungi empat kabupaten di Papua Pegunungan, yakni  Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Tolikara dan Yalimo.

Athenius Murip secara resmi menjabat Dandim 1702/Jayawijaya, Kamis (30/6/2022).

Dia menggantikan pejabat lama, Letkol Inf Arif Budi Situmeang yang kini menjabat sebagai Dandodiklatpur Rindam XVII Cenderawasih pada awal Juli lalu.

Sebelumnya, pria yang lahir di Kampung Megapura, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya pada 20 April 1977 itu, menjabat sebagai Kabaglanud Dirbinopslat Pusat Penerbangan Angkatan Darat.

Sebelumnya diberitakan, 

Aksi penembakan anggota Satlantas Polres Jayawijaya di depan RSUD Wamena, Papua Pegunungan rupanya membuat Bupati Jayawijaya, Athenius Murib marah besar.

Dia dengan tegas mengultimatum Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Dengan lantang dan tegas dia meminta Egianus Kogoya untuk segera angkat kaki dari Wamena.

Bahkan Athenius Murib menegaskan bahwa yang disampaikannya itu adalah peringatan terakhir bagi Egianus.

Pernyataan itu disampaikannya usai pertemuan bersama Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, tokoh adat, tokoh masyarakat, aparat keamanan, dan lembaga sipil, Jumat (31/5).

"Ini adalah peringatan terakhir. Tidak ada tempat untuk kejahatan di Wamena. Kalau Anda ada di sini, segera angkat kaki," tegas Athenius Murib.

Menurutnya, seluruh unsur di Jayawijaya telah satu suara untuk menolak segala bentuk kekerasan bersenjata yang mengancam ketenangan warga sipil.

"Kami sangat menyesalkan peristiwa di RSUD Wamena itu. Tapi puji Tuhan, saat ini situasi sudah aman dan terkendali. Masyarakat sudah bisa beraktivitas seperti biasa," kata Athenius.

Namun, ia menekankan, situasi damai itu tidak boleh lagi dikotori oleh aksi brutal yang diduga dilakukan kelompok Egianus Kogoya

Pemerintah dan masyarakat sudah tidak bisa mentolerir lagi kehadiran kelompok tersebut.

"Wamena adalah kota kehidupan. Ini kota pendidikan, kota kesehatan, dan tempat mempersiapkan masa depan generasi Papua. Bukan tempat kekacauan dan aksi kriminal bersenjata," ujarnya lantang.

Bupati juga mengungkapkan ia telah menerima dan membaca pesan dari KKB Papua kelompok Egianus Kogoya yang menyatakan bertanggung jawab atas insiden penembakan tersebut.

"Kami tidak akan biarkan kota ini dirusak oleh segelintir orang yang ingin menciptakan ketakutan. Wamena adalah rumah bagi semua, bukan markas KKB," tegasnya.

Athenius Murib menyatakan, saat ini pemerintah daerah bersama aparat keamanan dan tokoh masyarakat telah menyusun langkah strategis untuk menjaga stabilitas dan keamanan Wamena

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved