Breaking News

Berita Viral

24 Ribu Prajurit Dibutuhkan TNI AD untuk Tahun 2025, Berikut Cara Daftar Online dan Syaratnya

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (KADISPENAD) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan perekrutan calon tamtama sebanyak 24.000 orang.

TRIBUN MEDAN/istimewa
TNI Angkatan Darat (TNI AD) rekrut calon prajurit tamtama sebanyak 24.000 orang. Hal itu setelah ada lima korem yang akan ditingkatkan statusnya menjadi kodam yang berlokasi di Riau dan Kepulauan Riau, Lampung dan Bengkulu, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, serta Papua Selatan. (istimewa) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (KADISPENAD) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan perekrutan calon tamtama sebanyak 24.000 orang.

Kebutuhan itu dilatarbelakangi karena penyusunan struktur organisasi terbaru, yakni membentuk Batalyon Teritorial Pembangunan. 

"Sebagai implementasi konkret, TNI AD berencana untuk membentuk Batalyon Teritorial Pembangunan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung stabilitas dan pembangunan di 514 kabupaten/kota. Setiap batalion nantinya akan berdiri di lahan seluas 30 hektar dan akan memiliki kompi-kompi yang secara langsung menjawab kebutuhan masyarakat," ujar Wahyu, Selasa (3/6/2025).

Namun, para prajurit ini disiapkan bukan untuk bertempur, melainkan untuk menjawab kebutuhan di tengah-tengah masyarakat, mulai dari ketahanan pangan hingga pelayanan kesehatan. 

Wahyu memaparkan, ada empat kompi yang akan dihadirkan di tengah-tengah masyarakat.

Kompi pertama adalah Kompi Pertanian untuk mendukung ketahanan pangan dan swasembada nasional.

Lalu, Kompi Peternakan yang akan memperkuat penyediaan protein hewani. 

Selanjutnya, Kompi Medis sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat dan penanganan bencana.

Keempat, Kompi Zeni yang akan fokus pada pembangunan sarana prasarana, terutama di daerah tertinggal dan rawan bencana.

Maka dari itu, Wahyu menegaskan, prajurit TNI AD tidak hanya dituntut siap tempur.

"Dengan pendekatan ini, prajurit TNI AD tidak hanya dituntut siap tempur, tetapi juga menjadi kekuatan pembangunan yang hadir dan bermanfaat langsung di tengah masyarakat," katanya. 

"Jadi sudah tergambar dari rencana pengembangan organisasi TNI AD tersebut, tentunya akan membutuhkan banyak personel prajurit baru melalui rekrutmen prajurit, khususnya tamtama,"sambung Wahyu.

 

Jumlah rekrutmen prajurit TNI AD tahun 2025 mencapai 24.000 orang

 

Sebelumnya, Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan alasan pihaknya mencari calon tamtama hingga 24.000 prajurit pada tahun 2025.

"Pertama-tama, kami memahami munculnya berbagai tanggapan, termasuk yang bernada skeptis, terhadap jumlah rekrutmen prajurit TNI AD tahun 2025 yang mencapai 24.000 orang," ujar Wahyu.

Namun, Wahyu menegaskan bahwa angka 24.000 tersebut bukanlah sesuatu yang datang secara tiba-tiba, ataupun tanpa dasar perencanaan yang jelas.

Dia menyebut animo pemuda yang mau menjadi prajurit TNI AD terus meningkat setiap tahunnya.

"Perlu saya jelaskan bahwa animo pemuda Indonesia untuk menjadi prajurit TNI AD justru terus meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun. Hal ini tecermin dari data pendaftaran Calon Tamtama TNI AD tahun 2025 yang mencapai 107.365 orang, dengan jumlah calon tervalidasi sebanyak 38.835 orang," tuturnya.

"Bukan hanya dalam jumlah, kualitas dan semangat nasionalisme generasi muda juga terus meningkat. Hal ini dibuktikan dari realisasi rekrutmen yang secara konsisten melampaui target alokasi formasi. Sepanjang lima tahun terakhir, capaian penerimaan TNI AD selalu di atas 100 persen, bahkan mencapai 114,4 persen pada tahun 2023," sambung Wahyu. 

Lalu, terkait kebutuhan personel, Wahyu memaparkan bahwa rekrutmen ini juga sejalan dengan arah kebijakan pertahanan negara yang termuat dalam Doktrin Pertahanan Negara Tahun 2023, yakni membangun sistem pertahanan yang mandiri, kuat, dan berbasis kewilayahan.

Dalam konteks ini, TNI AD tengah menyusun struktur organisasi yang lebih adaptif dan responsif terhadap potensi ancaman di tiap wilayah Indonesia.

"Sebagai implementasi konkret, TNI AD berencana untuk membentuk Batalyon Teritorial Pembangunan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung stabilitas dan pembangunan di 514 kabupaten/kota. Setiap batalion nantinya akan berdiri di lahan seluas 30 hektar, dan akan memiliki kompi-kompi yang secara langsung menjawab kebutuhan masyarakat," paparnya. 

Dari rencana pengembangan organisasi TNI AD tersebut, Wahyu mengatakan bahwa TNI AD tentunya akan membutuhkan banyak personel prajurit baru melalui rekrutmen prajurit, khususnya tamtama.

Kalaupun ada Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang kesulitan mencari calon peserta rekrutmen, Wahyu meyakini itu disebabkan faktor teknis lapangan dan bisa segera disiasati dengan pendekatan sosial yang lebih intensif.

"Karena pada dasarnya, animo dan semangat anak muda Indonesia untuk mengabdi lewat TNI AD sangat tinggi dan terbukti secara data numerik," imbuhnya.

 

Pembentukan 5 Kodam Baru

 

Diberitakan sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak menyatakan, akan adanya penambahan komando daerah militer (kodam) baru diprioritaskan untuk daerah yang memiliki cakupan daerah yang luas.

Jenderal Maruli mengatakan, penambahan kodam baru itu dari hasil peningkatan status komando resor militer (korem) dengan alasan untuk mempermudah koordinasi.

"Ada satu kodam itu ada lima provinsi sehingga pengendalian sulit. Pengendalian agak sulit itu yang kita jadikan prioritas," kata Jenderal Maruli saat berkunjung ke Denpasar, Bali, beberapa waktu lalu.

Namun, Maruli menjelaskan, pembangunan kodam baru tersebut masih dalam tahap perencanaan. 

Meski begitu, ia menargetkan, pembangunan kodam dapat terealisasi pada tahun 2025 ini.

"Sedang kita rencanakan, kita bikin studi yang baik, tetapi kita merencanakan tahun ini terealisasi," katanya.

Terpisah, Kadispenad Brigjen Wahyu Yudhayana menerangkan, Mabesad menaikkan status lima korem tipe A di sejumlah wilayah menjadi kodam untuk kepentingan program ketahanan pangan.

"Memang kodam-kodam baru tapi formasinya itu, ditingkatkan statusnya dari korem yang sudah ada," kata Brigjen Wahyu kepada wartawan.

Dia mengungkapkan, ada lima korem yang ditingkatkan statusnya menjadi kodam berlokasi di Riau dan Kepulauan Riau, Lampung dan Bengkulu, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, serta Papua Selatan. 

Menurut Wahyu, nantinya korem yang ditingkatkan menjadi kodam akan mendapatkan penambahan kekuatan militer, seperti jumlah pasukan, fasilitas militer, hingga peralatan tempur lainnya.

 

Untuk informasi resmi dan terkini, calon peserta diminta memantau terus laman rekrutmen TNI AD di https://ad.rekrutmen-tni.mil.id

Rekrutmen prajurit untuk formasi Tamtama dan Bintara Prajurit Karier (PK) Gelombang II tahun 2025 ini dibuka hingga 8 Juni 2025, terbuka bagi lulusan SMA/SMK sederajat, dan tidak dipungut biaya.

Cara Daftar:

1. Daftar melalui laman resmi:

2. Isi data, cetak formulir dan blangko

3. Bawa berkas ke kantor Ajendam/Ajenrem sesuai domisili

4. Lakukan pemeriksaan tinggi badan, berat badan, dan pemeriksaan fisik lainnya

5. Peserta yang lolos validasi akan mendapatkan jadwal seleksi lanjutan

TNI AD mengingatkan bahwa seluruh proses pendaftaran tidak dipungut biaya.

Masyarakat diimbau tidak mempercayai pihak manapun yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan tertentu.

Jadwal dan Mekanisme Pendaftaran

Berikut jadwal rekrutmen Tamtama dan Bintara TNI AD 2025:

  • Pendaftaran online: Hingga 8 Juni 2025
  • Validasi/daftar ulang: Hingga 13 Juni 2025
  • Seleksi lanjutan: Informasi disampaikan saat validasi di Panitia Daerah (Panda)

 

Syarat dan Cara Daftar Rekrutmen Tamtama dan Bintara 2025

 

Syarat Umum Pendaftaran:

  • Warga Negara Indonesia (WNI)
  • Berusia 17 tahun 9 bulan hingga maksimal 22 tahun saat pendidikan dimulai
  • Sehat jasmani dan rohani, tidak bertato, tidak berkacamata
  • Tidak memiliki catatan kriminal
  • Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama masa pendidikan dan 2 tahun setelahnya

Syarat Khusus:

  • Tamtama: Minimal tinggi badan 160 cm
  • Bintara: Minimal tinggi badan 163 cm dan nilai rata-rata rapor tertentu sesuai tahun kelulusan
  • Lulusan SMA/SMK/MA/sederajat (termasuk paket C)
  • Bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 10 tahun
  • Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI
  • Memiliki BPJS/KIS aktif
  • Bukan anggota/mantan TNI/Polri atau PNS TNI

Nilai Tambah:

  • Peserta dapat menyertakan sertifikat atau piagam prestasi tingkat nasional sebagai nilai tambah saat seleksi.

 

(*/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

 

Artikel Sudah Tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved