Berita Viral
Pengakuan Stefani, DJ Bonyok Dihajar LC WNA Vietnam, Ternyata Karena Cemburu: Aku Cuma Kerja
Diketahui Stefani dikeroyok sejumlah WNA asal Vietnam usai perform di First Club Lubuk Baja, Sabtu (7/6/2025) dini hari.
TRIBUN-MEDAN.com -Seorang wanita bekerja sebagai disc jokey (DJ) habis dikeroyok oleh sejumlah wanita sesama tempatnya bekerja.
Wanita bernama Stefani (25) kini hanya bisa terbaring di kasur, di ruang 602 RS Awal Bros Batam.
Jauh berbeda ketika perfom di panggung, kini tubuh Stefani penuh luka, kepalanya bengkak, lengan dan pipinya lebam serta bibirnya pecah.
Diketahui Stefani dikeroyok sejumlah WNA asal Vietnam usai perform di First Club Lubuk Baja, Sabtu (7/6/2025) dini hari.
Aksi pengeroyokan terhadap Stefani itu sekira pukul 01.34 WIB.
Diungkapkan Stefani jika kejadian itu membuatnya sangat trauma sepanjang hidupnya.
Aksi pengeroyokan brutal oleh sejumlah wanita asal Vietnam di klub hiburan itu masih terngiang dalam benaknya.
Kisahnya tak sekadar soal kekerasan fisik, tapi juga tentang rasa malu, trauma, dan hancurnya harga dirinya di tempat kerja yang seharusnya aman.
Saat ditemui di ruang rawat rumah sakit, Minggu (8/6) sore, Stefani mengungkap kejadian pilu yang menimpanya.
Menurut dia, awal mula masalah bukan berasal darinya, melainkan dari persoalan pribadi antara seorang DJ laki-laki (rekan kerja Stefani) dan seorang diduga LC asal Vietnam bernama Misa.
"Aku cuma kerja, tapi karena aku sempat bareng perform sama DJ cowok itu, aku dianggap terlibat."
"Padahal aku pulang duluan, gak tahu apa-apa. Mereka pikir aku kongkalikong," ucap Stefani dengan suara bergetar.
Pada malam kejadian, Stefani didatangi oleh Misa dan diminta untuk minta maaf atas masalah yang sebenarnya bukan miliknya.
Dengan niat menjaga suasana kerja yang kondusif, Stefani bersedia meminta maaf meski merasa tidak bersalah.
"Aku sudah rendah hati minta maaf baik-baik, pakai Google Translate ke bahasa Vietnam."
"Tapi malah dijawab dengan, ‘Aku mau pukul ini cewek,’ dan langsung aku dijambak, ditinju, dipukuli rame-rame," ucap Stefani lirih sambil menunjukkan luka-lukanya yang masih membiru.

Setelah sempat dilerai oleh sekuriti, Stevie keluar ruangan. Namun kejadian belum berakhir.
Saat hendak pulang dan mengambil barang di backstage, ia kembali diserang di area parkir belakang klub.
"Leher saya luka, kepala benjol, wajah memar, tangan dan kaki lebam. Itu jelas terekam CCTV dan sudah diserahkan ke polisi," ujar Stefani.
Tapi yang paling sakit itu, lanjut dia bukan cuma fisik. Di depan banyak orang, di tempat kerja saya, saya dipermalukan. Harga diri saya kayak nggak ada.
Mirisnya, Stefani mengaku bukan satu-satunya korban.
Beberapa hari sebelumnya, seorang DJ lain bernama DJ Dux juga mengalami kekerasan serupa oleh LC yang sama.
"Ini bukan pertama kali, tapi mungkin baru saya yang berani bicara. Saya minta keadilan."
"Saya gak salah, tapi saya yang jadi korban. Kalau saya yang salah, saya bisa terima."
"Tapi ini? Saya dipermalukan dan dihajar hanya karena diseret dalam masalah orang lain," katanya dengan mata berkaca-kaca.
Stefani mengaku mengalami trauma mendalam setelah kejadian itu.
Ia mengaku tak pernah bermasalah dengan siapa pun, bahkan menghindari konflik.
"Aku orangnya cuek, jarang punya masalah. Ini pertama kali aku dipukuli begitu, dan oleh sesama wanita pula. Aku trauma, takut kembali kerja," katanya.
Atas kejadian itu, Stefani tak minta lebih. Ia ingin pelaku dihukum dan tidak ada lagi kejadian serupa yang membuat pekerja seni malam merasa tidak aman.
"Aku DJ, aku perempuan, aku kerja cari makan. Tapi malam itu, aku seperti bukan siapa-siapa."
"Dipukul, dihina, diseret-seret. Cuma karena mereka cemburu. Aku cuma ingin keadilan," harapnya.
Sejak kejadian itu, Stefani mengaku kondisi kesehatannya drop. Kepalanya yang bengkak kerap nyeri dan pusing, sementara pandangan matanya berkaca-kaca.
Stefani juga menyayangkan pihak manajemen First Club yang tak memperdulikannya sebagai karyawan. Padahal, Stefani telah bekerja sejak club malam tersebut mulai beroperasi.
Sementara itu, kuasa hukum Stefani, Juni Ardi berharap agar kepolisian dapat mengusut tuntas kejadian dan laporan dari korban.
"Kita berharap agar Kepolisian dapat menangkap para pelaku yang terlibat menganiaya korban, tangkap semua pelaku tanpa terkecuali," ucapnya.
Menurut dia, tidak sepantasnya WNA melakukan aksi kekerasan apalagi di negara orang.
Keberadaan WNA tersebut turut dipertanyakan, termasuk orang dibaliknya.
Dua Pelaku Sudah Ditangkap, Satu Buron
Kini Polisi masih mencari Misa, pelaku pengeroyokan terhadap Stevanie (25), DJ First Club Batam pada Jumat (6/6).
Anggota Polsek Lubuk Baja telah menangkap dua pelaku pengeroyokan DJ First Club Batam yang sempat viral di medsos itu.
Dua pelaku merupakan warga negara Vietnam atas nama Le Thi Huynh Trang (25) dan Nguyen Thi Thu Thao (25).
Polisi menangkap keduanya di Hotel Musik Komplek Sakura Permai nomor 3 blok A1, Kel. Kampung, Seraya, Kecamatan Batuampar, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (8/6/2025) sekira pukul 02.00 WIB.
Selain menangkap dua pelaku, polisi juga menyita rekaman CCTv di First Club Batam pada saat detik-detik kejadian.
"Kami masih mengembangkan kasus ini," ucap Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin, S.I.K melalui Kanit Reskrim Polsek Lubuk Baja, Iptu Noval Adimas Ardianto," Senin (9/6/2025).
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Kerap Ucap Kata Kasar, Orang Tua di Tangsel Aniaya Anak Kandung Berusia 4 Tahun Sampai Tewas |
![]() |
---|
8 Fakta Tewasnya Joel Tanos Cucu 9 Naga, Pidato Sang Nenek Disorot, Sempat Telepon Keluarga Pelaku |
![]() |
---|
Mengaku Disuruh Pacar, ART Nekat Rekam Majikan Tanpa Busana, Ketahuan Usai Aksinya Terekam CCTV |
![]() |
---|
Kisah Pilu Ibu dan Ayah Habisi Anakya Balita 4 Tahun, Alasannya Karena Sering Ngomong Kasar |
![]() |
---|
Firatas Aneh Epi Saprina, Ibu Prada Lucky Ditelepon Sang Anak, Ucap Bakalan Bertemu di Bulan Agustus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.