Sumut Terkini
Menpan RB Keluarkan SE ASN Boleh WFA, Gubsu Bobby Nasution : Akan Kami Pelajari
Bobby Nasution akan mempelajari terlebih dahulu terkait aturan Menpan RB tentang ASN bisa Work From Anywhare (WFA).
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Gubernur Sumut Bobby Nasution merespon kebijakan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatut Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) yang menerbitkan Peraturan Menpan-RB Nomor 4 tahun 2025 tentang pelaksanaan tugas kedinasan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) secara fleskibel pada instansi pemerintah.
Bobby Nasution akan mempelajari terlebih dahulu terkait aturan Menpan RB tentang ASN bisa Work From Anywhare (WFA).
Ia belum melihat secara jelas Peraturan Menpan RB terkait ASN boleh WFA.
"Coba kita lihat nanti ya, saya belum pelajari. Kita lihat datanya terlebih dahulu (ASN boleh WFA," jelasnya saat diwawancarai media di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (19/6/2025).
Bobby Nasution mengatakan, jika telah ditetapkan oleh Menpan RB, makan pihaknya akan mengikuti aturan tersebut.
"Tapi kalau sudah ditetapkan artinya harus mengikuti (aturan ASN boleb WFA)," ucapnya.
Dilansir dari Kompas.com, Aparatur sipil negara (ASN) kini bisa bekerja dari mana saja atau work from anywhere (WFA) seusai Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) yang menerbitkan Peraturan Menpan-RB Nomor 4 Tahun 2025.
Peraturan tersebut menjelaskan tentang pelaksanaan tugas kedinasan pegawai ASN secara fleksibel pada instansi pemerintah.
"Fleksibilitas kerja hadir sebagai solusi untuk menjawab kebutuhan kerja yang semakin dinamis,” ujar Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kemenpan-RB Nanik Murwati dalam keterangan pers, Rabu (18/6/2025).
Nanik beralasan, fleksibilitas kerja diterapkan karena ASN tidak hanya dituntut bekerja profesional, tetapi juga harus menjaga motivasi dan produktivitas dalam menjalankan tugas kedinasannya.
Oleh karena itu, Kemenpan-RB kini mengatur ASN dapat bebas bekerja dari mana saja, termasuk di rumah, sesuai kebutuhan dan karakteristik tugasnya.
"Fleksibilitas kerja yang diatur mencakup kerja dari kantor, rumah, lokasi tertentu, serta pengaturan jam kerja dinamis sesuai kebutuhan organisasi dan karakteristik tugas," kata Nanik.
Nanik menegaskan, penerapan fleksibilitas kerja tidak boleh mengurangi kualitas pemerintahan dan pelayanan publik.
"Justru sebaliknya, kita harapkan melalui kebijakan ini, ASN bisa bekerja lebih fokus, adaptif terhadap perkembangan, serta lebih seimbang dalam kehidupan," ujar dia.
Nanik berharap aturan ini menjadi payung regulasi bagi instansi pemerintah dalam menerapkan skema kerja yang fleksibel, baik dari sisi waktu maupun lokasi.
Sementara itu, Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Sistem Kelembagaan dan Tata Laksana Kemenpan-RB, Deny Isworo Makirtyo Tusthowardoyo, mengatakan, setiap instansi dapat menyesuaikan penerapan ini.
"Tidak ada pendekatan satu untuk semua. Instansi diberikan keleluasaan untuk menetapkan model fleksibilitas yang paling tepat, asalkan tetap berorientasi pada kinerja dan akuntabilitas," kata Deny.
Melalui sosialisasi ini, Kementerian PAN-RB berharap seluruh instansi pemerintah memiliki pemahaman yang sama terhadap prinsip-prinsip fleksibilitas kerja.
(Cr5/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Bobby dan Asriluddin Tambunan Kompak Minta PSSI Bisa Gelar Event Sepakbola Internasional di Sumut |
![]() |
---|
Stadion Utama Sumatra Utara Dipenuhi Puluhan Ribu Suporter jelang Laga Indonesia vs Mali |
![]() |
---|
Dirut RSUD Husni Thamrin Madina Dicopot, Diduga Imbas Kosongnya Petugas Jaga |
![]() |
---|
Hinca Panjaitan: Bobby Nasution Contoh Gubernur di Indonesia Berani Perangi Narkoba |
![]() |
---|
Marpesta QRIS HUT RI ke-80, Total 19 Ribu Sampah Botol Plastik Dikumpulkan untuk Daur Ulang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.