Berita Intenasional
Tinggalkan Istri dan Nikah dengan Selingkuhan, Pria Ini Menyesal setelah Dengar Perkataan Putrinya
Seorang pria membagikan penyesalannya usai meninggalkan istri sahnya demi selingkuhan yang lebih muda.
Penulis: Istiqomah Kaloko | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com - Sebuah kisah rumah tangga yang viral di media sosial baru-baru ini menyita perhatian publik setelah seorang pria membagikan penyesalannya usai meninggalkan istri sahnya demi selingkuhan yang lebih muda.
Penyesalan itu memuncak saat ia mendengar kalimat menyayat hati dari putri kecilnya.
Dikutip dari Eva.vn Minggu (22/6/2025), pria bernama Xiao Zhang, warga Provinsi Jiangsu, dulunya memiliki kehidupan rumah tangga yang tergolong harmonis.
Ia bekerja di luar rumah sebagai pencari nafkah utama, sementara sang istri fokus mengurus rumah tangga dan membesarkan anak semata wayang mereka. Kombinasi peran itu membuat keluarga kecil mereka hidup berkecukupan dan bahagia.
Baca juga: Terungkap Motif Pembunuhan Dian Novita Sari, Istri Joko Hutagaol yang Tewas di Hotel Citradream
Namun, ketika ekonomi keluarga mulai mapan, hubungan mereka mulai mengalami perubahan. Xiao Zhang semakin jarang pulang ke rumah, dan komunikasi antara pasangan suami istri itu memburuk.
Ketegangan dalam rumah tangga mereka semakin parah ketika seorang wanita muda masuk dalam kehidupan Xiao Zhang. Wanita tersebut diketahui 10 tahun lebih muda darinya dan berhasil merebut perhatian sang suami.
Saat sang istri mengetahui adanya perselingkuhan, ia memilih mengajukan gugatan cerai. Dalam proses perceraian, hak asuh anak perempuan mereka justru jatuh ke tangan Xiao Zhang.
Ia juga memberikan kompensasi kepada mantan istrinya sebesar 200.000 yuan (sekitar 700 juta rupiah), namun tidak berkewajiban memberikan tunjangan anak.
Sang istri terpaksa menyerahkan hak asuh karena tidak memiliki pekerjaan dan tempat tinggal tetap, mengingat rumah yang mereka tinggali sebelumnya merupakan milik orang tua Xiao Zhang.
Beberapa bulan setelah perceraian, Xiao Zhang menikahi selingkuhannya, yang ia anggap sebagai sosok istri ideal, cantik dan berkepribadian baik.
Namun kenyataan berkata lain. Setelah menikah, wanita tersebut hanya menghabiskan waktu dengan tidur dan bermain game, tanpa pernah membantu mengurus rumah atau merawat anak tirinya.
Perubahan drastis pun terjadi dalam kehidupan putri Xiao Zhang. Jika dulu ia selalu diantar jemput oleh ibunya, kini ia hanya bisa mengandalkan transportasi sekolah.
Sarapan bergizi pun digantikan dengan susu dan roti yang serba instan. Xiao Zhang mengaku telah berulang kali mencoba berbicara dengan istri barunya, namun usahanya tidak membuahkan hasil.
Puncak penyesalan Xiao Zhang terjadi ketika suatu hari, anak perempuannya tiba-tiba berkata,
“Kalau bibi tidak suka aku, kirim saja aku ke rumah ibu,” ucap sang putri.
Ucapan polos namun menyayat hati itu menyadarkan Xiao Zhang akan kesalahan besar yang telah ia perbuat.
Ia menyesal telah menukar keluarga bahagianya dengan mimpi kosong yang ternyata hanya ilusif. Kisah pribadinya ia unggah ke media sosial sebagai pelajaran bagi orang lain.
“Saya hanya bisa menyesal sekarang. Tapi semuanya sudah terlambat,” tulisnya dalam unggahan tersebut.
Kisah ini menjadi cermin bagi banyak orang bahwa dalam rumah tangga, kesetiaan dan komunikasi jauh lebih berharga dibanding godaan sesaat. Kini, yang tersisa bagi Xiao Zhang hanyalah penyesalan dan perjuangan untuk memperbaiki hubungan dengan anaknya.
Sungguh Kejam, Motif Wadison Pasaribu Tega Habisi Nyawa Petry br Sihombing demi Nikahi Selingkuhan
Sementara itu, dari dalam negeri, kasus pembunuhan yang dilatari perselingkuhan baru-baru ini menggemparkan publik.
Kasus suami bunuh istri yang bermotifkan niat nikahi selingkuhan berasal dari Kabupaten Lebak, Banten.
Kapolresta Serang Kota, Kombes Pol Yudha Satria, mengungkap motif Wadison Pasaribu (32) tega menghabisi nyawa istrinya sendiri, Petry Sihombing (33).
Wadison Pasaribu (32) tega membunuh Petry Sihombing (33) karena ingin menikahi wanita simpanannya.
Wanita simpanan Wadison Pasaribu itu berinisial RI asal Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.
Keinginan untuk menikahi wanita RI itu muncul karena Wadison Pasaribu mengaku kesal sudah tidak pernah dilayani oleh sang istri dan merasa sudah tak cinta lagi.
"Untuk motif tadi, kami juga sudah dengar bahwa pelaku ini sakit hati dan kesal dengan istrinya yang tidak pernah dilayani. Pelaku ini juga mempunyai hubungan dengan wanita lain dan dia ingin menikahi pacarnya," kata Yudha kepada wartawan di Mapolresta Serang Kota, Kamis (5/6/2025).

Wadison Mempunyai Wanita Simpanan Sejak 2023
Yudha mengatakan, hubungan terlarang antara Wadison dengan Ri sudah terjalin sejak tahun 2023 dan mereka berniat melanjutkan ke jenjang pernikahan.
Selain itu, lanjut Yudha, tersangka juga ingin mendapatkan hak asuh kedua anaknya yang berumur 7 dan 5 tahun.
Karena itu, Wadison mempunyai niatan untuk menghabisi nyawa istrinya sejak pulang ke rumah dari kantornya di Bayah, Lebak, Banten.
Diketahui, Wadison yang bekerja sebagai bank keliling atau "parkoperasi" hanya pulang ke rumah di Perumahan Puri Anggrek, Walantaka, Kota Serang, satu kali dalam seminggu untuk bertemu istri dan kedua anaknya.
"Dia (Wadison) ingin hak asuh atas anaknya harus di tangan dia, makanya jalan satu-satunya adalah dia harus menghabisi nyawa istrinya karena ketika dia bercerai atau pisah, pasti hak asuh akan ada di tangan istrinya," ujar Yudha.
Status Wanita RI Masih sebagai Saksi
Yudha menegaskan, status Ri sampai saat ini masih sebagai saksi dari 12 saksi yang telah diperiksa.
Dari keterangan yang diperoleh, Ri memang meminta untuk dinikahi karena hanya janji-janji yang didapat dari Wadison.
"Hubungan pacaran, tetapi sudah selayaknya hubungan suami istri,"ujar Yudha.
"Ada pernyataan dari saksi, ditambah sudah tidak ada kecocokan lagi dengan istrinya, makanya timbul niat dari dia (Wadison) untuk menikahi pacarnya itu," pungkas Yudha.
Wadison Terancam Hukuman Mati atau Penjara Seumur Hidup
Akibat perbuatannya, Wadison Pasaribu dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Sebelumnya, tetangga korban, Siti Maryam mengatakan, terungkapnya pelaku pembunuhan itu bermula pada saat anak korban yang berusia 7 tahun ditanya oleh polisi.
Dari pengakuan sang anak, kata Maryam, saat peristiwa itu terjadi pada Minggu, (1/6/2025) pukul 05.00 WIB sang anak mengaku kalau dirinya disuruh oleh ayahnya untuk meminta tolong keluar rumah.
"Jadi awalnya itu si anaknya ngomong, kalau waktu dia keluar rumah minta tolong itu disuruh ayahnya, padahal kan tetangga tahu nya ayah nya itu terikat dalam karung menjadi korban juga," ujar Maryam, Rabu, (4/6/2025).
Usut punya usut, kata Maryam, sang suami sengaja mengikat dan membungkus dirinya dengan karung untuk merekayasa seolah-olah peristiwa pembunuhan itu merupakan perampokan.
"Kayanya itu sengaja mengikat sendiri dalam karung, mengalihkan perhatian. Jadi seakan-akan itu perampokan," katanya.
Sebelum peristiwa itu terjadi, lanjut Maryam, pasangan Wadison Pasaribu dan Petry Sihombing terlihat tertutup kepada masyarakat di lingkungannya.
Padahal, kata Dia, jauh sebelumnya keseharian kedua pasangan tersebut aktif bermasyarakat.
"Infonya itu suaminya selingkuh, terus cekcok," ucapnya.
Dikatakan Maryam, saat ini Wadison Pasaribu telah diamankan pihak kepolisian pada Rabu pukul 02.00 WIB dini hari. "Semalam banyak polisi yang datang, suaminya sudah di bawa Polisi," pungkasnya.
Sosok Korban
Tetangga korban, Jansen Pasaribu menuturkan, almarhumah dikenal di lingkungannya sebagai sosok yang supel dan mudah bergaul dengan tetangga.
Menururt Jansen, pasangan suami istri Wadison Pasaribu dan Petry Sihombing sudah 8 tahun lebih tinggal di perumahan Puri Anggrek, Kota Serang.
"Selama hidupnya almarhumah ini pandai bergaul, sama ibu-ibu di komplek perumahan juga sering berbincang-bincang, tidak pernah ada masalah," kata Jansen kepada TribunBanten.com, Minggu, (1/6/2025).
Kemudian, kata Jansen, dalam kegiatan di masyarakat juga korban selalu aktif ikut terlibat.
"Ya biasanya sama ibu-ibu di sini aktif berkegiatan, tidak menutup diri," ujarnya.
Sementara sang suami Wadison Pasaribu, kata Jansen, dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah kepada tetangganya.
Kendati demikian, kata Jansen, sang suami jarang ada di rumahnya lantaran bekerja sebagai pegawai bank keliling di wilayah Malingping, Lebak, Banten.
"Memang suaminya ini jarang ada di rumah, paling kalau pulang itu seminggu atau dua minggu sekali," tuturnya.
Sandiwara Wadison Pasaribu, Sempat Histeris
Sebelumnya, Wadison Pasaribu histeris menangis di samping jenazah istrinya.
Dalam video yang beredar, Wadison yang baru keluar dari rumah sakit hanya bisa menangis saat duduk di samping jasad istrinya yang sudah terbujur kaku di rumah duka.
Pria tersebut tampak mengenakan baju kemeja hitam dan kain sarung menangis sambil memeluk sebuah baju milik istrinya. Ia terisak tangis sambil sebut cintaku, sayangku, pada jasad istri.
Kemudian, ia memeluk putri kecilnya sambil bergumam di depan jasad istrinya.
Sementara, kedua anaknya, laki-laki dan perempuan yang masih berusia 10 tahun dan 7 tahun berusaha tegar.
Keduanya memberikan penghormatan terakhir untuk sang ibu lewat lagu 'Cinta Untuk Mama'.
Di tengah lautan kesedihan para kerabatnya, kedua anak itu dengan penuh cinta kasih menyanyikan lagu terakhir untuk ibunya.
(cr31/raf/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Profil Humaira Asghar Ali, Aktris Ternama Asal Pakistan Ditemukan Tewas Membusuk di Apartemen |
![]() |
---|
Dampak Perang Iran Vs Israel Bagi Indonesia Menurut Para Pakar |
![]() |
---|
Bertahun-tahun Jadi Korban KDRT, Wanita Ini Balas Dendam Cekik Leher Suami hingga Tewas |
![]() |
---|
Pengantin Pria Peluk Mantan Kekasihnya di Hari Pernikahan, Mempelai Wanita Balas dengan Lakukan Ini |
![]() |
---|
Suami Bertemu Istri di Jalan lalu Diam-diam Mengikutinya, Perselingkuhan Akhirnya Terbongkar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.